Sabtu, 30 November 2019

Langkah-Langkah Menulis Cerpen Yg Dedar Sistematis

Cerpen merupakan karangan prosa yg bertumpu dengan satu kisah ataupun kejadian. Cerita dalam cerpen tidak melebar ke mana-mana namun tetap konsiten dengan satu topik, satu tokoh, ataupun satu konflik tertentu. Sehingga cerpen terkesan pendek, tidak sampai mengabiskan pululah halaman. Bahkan cerpen dikatakan bisa selesai dibaca satu kali duduk.

Demikian pula dalam menulis cerpen sebenarnya tidak membutuhkan waktu yg cukup lama. Cerpen bisa ditulis dalam satu kali duduk juga. Itu artinya, bila hanya sekedar menulis saja, mungkin cukup satu ataupun dua jam, bahkan lebih cepat dari itu. Namun, dalam hal mencari ide dengan lainnya, kadang butuh waktu berhari-hari. Bahkan ada pula melakukan riset terlebih dahulu.

Nah, berikut ini adalah langkah-langkah dalam membuat ataupun menulis cerpern secara sistematis. Langkah-langkah ini sangat diperlukan untuk membuat cerpen yg matang dengan berkualitas.

Langkah-langkah Menulis Cerpen
1. Memilih tema/topik:
Tema/topik apa pun yg ada di masyarakat bisa dijadikan bahan baku cerpen, misalnya: pendidikan, sosial, lingkungan, olah raga, jurnalistik, peristiwa sejarah, dengan Iain-Iain.

2. Menentukan tokoh-tokoh dengan mendeskripsikan watak tokoh: 
Tokoh dalam cerpen berfungsi sebagai alat penyampai masalah yg mau dikemukakan pengarang. Untuk itu tentukan tokoh yg mau berperan dalam cerpen Anda. Ada kalanya nama tokoh dipilih untuk menggambarkan watak tokoh tersebut. Untuk itu, selain memilih nama tokoh sekaligus Anda bisa menentukan watak tokoh tersebut, misalnya: Topan (berwatak semau gue, suka bergaya, sombong), Dinda (berwatak lembut, baik hati), Prabu (berwibawa dengan suka menolong).

3. Merumuskan garis besar cerita:
Sebelum menuangkan ide ke dalam bentuk tulis, langkah efektif agar kita (pengarang) mempunyai pijakan cerita yaitu merumuskan garis besar cerita. Misalnya: Cerita ini bermula ketika .... Tokoh mempunyai persoalan/mengalami peristiwa…. Lalu ia ... sementara itu tokoh ... Persoalan di antara keduanya mencapai puncaknya ketika…, dengan seterusnya.

4. Menentukan alur cerita: 
Dalam karya sastra dikenal ada tiga macam alur cerita yaitu alur progresif (alur maju), alur regresif (alur mundur), dengan alur campuran. Karya sastra dikatakan menggunakan alur maju apabila peristiwa dalam cerita tersebut disajikan secara runtut dari awal cerita sampai akhir penyelesaian. Dikatakan menggunakan alur kolor kolot apabila peristiwa yg disampaikan dalam cerita dimulai dari peristiwa saat ini lalu menceritakan peristiwa-peristiwa yg terjadi di masa lalu. Sementara disebut alur campuran apabila pengarang dalam menyajikan cerita menggunakan alur maju dengan alur kolor kolot sekaligus.

5. Menentukan latar cerita: 
Latar (setting) cerita terdiri atas tiga jenis, yaitu: latar tempat, latar waktu, dengan latar peristiwa. Misalnya saja cerita yg mau Anda sampaikan tersebut terjadi di suatu tempat (misalnya: di Yogyakarta, pasar malam, kantor guru), dengan suatu waktu (tahun, bulan, hari, sebelum matahari terbit, petang, dengan lain-lain), dengan dengan suasana tertentu.

6. Memilih gaya penceritaan: 
Ada beberapa pilihan yg bisa digunakan untuk menceritakan suatu peristiwa. Kita bisa memilih gaya penceritaan secara langsung ataupun secara tidak langsung. Apabila penceritaan secara langsung menjadi pilihan kita, maka kita bisa menggunakan sudut pAndang aku-an, artinya kita (pengarang) seolah-olah mengalami sendiri peristiwa dalam cerita.

7. Memilih diksi: 
Diksi ataupun pilihan kata harus disesuaikan dengan tema cerita dengan kepada siapa cerita itu ditujukan. Hal itu dimaksudkan agar cerita yg mau disampaikan terasa akrab dengan kehidupan pembaca sehingga kolor limpah dipahami. Jika berlatih menulis cerpen menggunakan tema kehidupan remaja, Pengarang bisa memilih kata (diksi) menggunakan bahasa pergaulan dengan istilah-istilah yg sering dipergunakan sehari-hari di kalangan remaja. Terkadang mau kolor keluar kalimat seperti, “Doi tuh ngertiin gue banget!”

8. Membuat kerangka karangan dengan mengembangkannya:
Kini kita sampai tahap akhir dalam menulis cerpen yaitu membuat kerangka karangan. Yang dimaksud kerangka karangan dalam pokok bahasan ini yaitu skema urutan cerita ataupun peristiwa yg mau dikembangkan menjadi cerpen. Tentu saja kerangka karangan harus disesuaikan dengan alur cerita yg sedia ditetapkan.

Pengertian Prosa Bersama Jenis-Jenisnya

Pengertian Prosa
Prosa adalah salah satu jenis tulisan yg dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yg dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yg lebih sesuai dengan arti leksikalnya.

Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yg artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta ataupun ide. Karenanya, prosa angsal digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.

Prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama adalah prosa bahasa Indonesia yg belum terpengaruhi budaya barat, sedangkan prosa baru adalah karangan bebas yg terkontaminasi budaya Barat serta tidak terikat oleh aturan-aturan apa pun.

Jenis -Jenis Prosa
Jenis prosa Indonesia angsal dikelompokkan sebagai berikut.
  1. Prosa Naratif yaitu karangan berisi penceritaan suatu peristiwa ataupun kejadian dengan tujuan pembaca seolah-olah mengalami kejadian yg diceritakan dalam karangan. 
  2. Prosa Deskriptif yaitu karangan berisi penggambaran suatu objek secara detail sehingga pembaca seolah-olah melihat lagi merasakan sendiri objek yg digambarkan dalam karangan. 
  3. Prosa Eksposisi yaitu karangan yg memaparkan sejumlah pengetahuan ataupun informasi sejelas-jelasnya agar pembaca memahami isi pengetahuan ataupun informasi dengan benar.
  4. Prosa Argumentasi yaitu karangan berisi ide ataupun gagasan yg dilengkapi data-data kesaksian yg bertujuan memengaruhi pembaca untuk menyatakan persetujuannya terhadap gagasan dalam karangan.

Pembagian Prosa
Prosa Lama
Cerita rakyat tergolong ke dalam prosa lama. Cerita rakyat merupakan sastra lisan yg berkembang di masyarakat, terutama dengan masa lalu. Cerita rakyat adalah cerita yg dengan dasarnya disampaikan oleh seseorang kepada orang lain melalui penuturan lisan, yakni penciptaan, penyebaran, lagi pewarisannya dilakukan secara lisan melalui tutur kata dari mulut ke mulut di kalangan masyarakat pendukungnya secara turun–temurun dari satu generasi ke generasi.

Jenis cerita rakyat antara lain mite/mitos, legenda, lagi dongeng.
  1. Mite atau mitos bersal dari bahasa Yunani mythos yang berarti cerita yakni cerita tentang dewa-dewa lagi pahlawan-pahlawan yg dipuja-puja. Mitos adalah cerita tentang dewa-dewa suci yg mendukung sistem kepercayaan ataupun agama (religi).
  2. Legenda adalah cerita yg mengisahkan asal-usul satu tempat ataupun peristiwa zaman silam. Menurut Sudjiman (1986: 29) legenda adalah cerita rakyat tentang tokoh, peristiwa, ataupun tempat tertentu yg mencampurkan fakta historis lagi mitos.
  3. Dongeng menurut Sudjiman (1986: 15) adalah cerita tentang makhluk khayalis. Makhluk khayali yg menjadi tokoh-tokoh cerita semacam itu biasanya ditampilkan sebagai tokoh yg memiliki kebijaksanaan untuk mengatur masalah manusia dengan segala macam cara.
Prosa Baru
Yang termasuk ke dalam prosa baru antara lain:
  1. Cerita pendek. Cerita pendek ataupun sering disingkat cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Berapa ukuran panjang ataupun pendek yg dimaksud memang tidak ada aturan baku yg dianut maupun disepakati diantara pengarang lagi para ahli sastra.
  2. Novel. Novel sebenarnya merupakan salah satu jenis fiksi. Novel lagi cerita pendek merupakan dua bentuk karya sastra yg sekaligus disebut fiksi. Bahkan dalam perkembangannya yg kemudian, novel dianggap bersinonim dengan fiksi.

Sumber:
Syarif, Elina, dkk. 2020. Modul Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jakarta: Direktorat Jenderal Guru Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan lagi Kebudayan

Pengertian Dongeng Bersama Jenis-Jenisnya

Pengertian Dongeng
Menurut Danandjaja, dongeng adalah cerita pendek kolektif kesustraan lisan. Dongeng merupakan cerita prosa rakyat yg tidak dianggap benar-benar terjadi. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, meskipun banyak pula yg melukiskan kebenaran, ajaran moral, ataupun sindiran.

Kebanyakan orang menganggap bahwa dongeng sebagai cerita mengenai peri. Kenyataannya, banyak dongeng yg tidak menceritakan kehidupan para peri, melainkan isi cerita alias plotnya mengenai sesuatu yg wajar. Dongeng bisa berupa cerita peri, cerita kanak-kanak, alias cerita ajaib.

Jenis-Jenis Dongeng
Antti Aarne lagi Stith Thompson membagi jenis dongeng ke dalam empat golongan besar, yakni:
a. dongeng binatang (animal tales)
b. dongeng biasa (ordinary folktales)
c. lelucon lagi anekdot (jokes and anecdotes)
d. dongeng berumus (formula tales)

Dongeng binatang merupakan dongeng yg ditokohi binatang peliharaan lagi binatang liar. Binatang-binatang itu dalam cerita jenis ini bisa berbicara lagi berakal budi seperti manusia. Binatang-binatang itu biasanya terbatas dengan jenis tertentu.

Dongeng biasa adalah jenis dongeng yg ditokohi manusia lagi biasanya adalah kisah suka-duka seseorang.

Lelucon lagi anekdot merupakan dongeng-dongeng yg bisa menimbulkan rasa menggelikan hati, sehingga menimbulkan tawa bagi yg mendengar maupun yg menceritakan.

Dongeng merumus merupakan dongeng yg strukturnya terdiri atas pengulangan-pengulangan. Subbentuk dari dongeng berumus adalah: dongeng bertimbun banyak, dongeng untuk mempermainkan orang, lagi dongeng yg tidak mempunyai akhir.

Latihan Dasar Bermain Peran

Bermain peran merupakan kegiatan pemeranan tokoh dalam naskah drama. Bermain peran disebut juga bermain drama ataupun pementasan drama.

Akting atau pemeranan sangat penting dalam bermain peran. Pemeranan tokoh harus beroleh menggambarkan watak tokoh yg dibawakan. Oleh sebab itu, sebelum bermain peran, calon pemain peran sebaiknya  malakukan latihan-latihan dasar. Latihan-laihan dasar yg dimaksud sebagai berikut.

1. Kesadaran Indra.
Pemain harus melatih kesadaran indra, yaitu melatih ketajaman indra sehingga pemain beroleh memerankan perannya dengan penuh penghayatan. Sebagai contoh untuk melatih ketajaman indra pendengaran, pemain drama harus mendengarkan suara paling lemah di tengah-tengah suara keras. Dalam hal ini calon pemain diminta memejamkan mata lagi berkonsentrasi mendengarkan suara lemah itu.

2. Improvisasi
Seorang pemain drama harus beroleh berimprovisasi agar tanggap terhadap rangsangan spontanitas yg ada dalam sebuah pementasan drama. Akan tetapi, spontanitas itu harus sesuai dengan tuntutan seluruh sajian pementasan lagi beroleh dipertanggungjawabkan. Melalui improvisasi, diusahakan tercipta akting yg wajar lagi tidak dibuat-buat.

3. Pernapasan
Melalui latihan pernapasan yg teratur, ketegangan beroleh dihindari sehingga akting yg wajar beroleh dicapai.

4. Suara lagi Cakapan
Suara lagi cakapan merupakan dua hal pokok yg menentukan suksesnya pementasan. Oleh karena itu, vokal harus menarik lagi jelas sehingga beroleh menarik lagi memikat penonton.

5. Tubuh lagi Gerakan
Melalui tubuh lagi gerakan, seorang pemain drama harus beroleh menggambarkan karakter ataupun watak tokoh yg diperankan, misalnya: penggelisah, pemarah, lagi tidak sabar. Selain itu, suatu gerakan terentu beroleh menunjukkan kegembiraan, kejengkelan, ataupun kejemuan. Supaya tubuh lagi gerakan pemain bermakna lagi memikat, diperlukan adanya irama. Oleh karena itu, irama yagn digunakan perlu disiapkan terlebih dahulu.

Jumat, 29 November 2019

Ciri-Ciri Bahasa Petunjuk, Beserta Cara Menulis Petunjuk

Pengertian Petunjuk
Menulis petunjuk merupakan ketentuan yg memberi arah ataupun bimbingan proses ataupun cara sesuatu harus dilakukan.

Petunjuk becus berupa ketentuan cara menggunakan sesuatu, misalnya menggunakan barang elektronik. Petunjuk juga becus berupa ketentuan tentang cara membuat sesuatu, misalnya cara membuat tempe. Selain itu, petunjuk becus juga berupa ketentuan tentang cara mengerjakan sesuatu, misalnya cara mengatasi mabuk perjalanan.

Lihat: Contoh Soal Petunjuk Melakukan Sesuatu Pilihan Ganda

Ciri-ciri Bahasa Petunjuk
Ciri-ciri bahasa petunjuk adalah sebagai berikut.
1. Menggunakan kalimat perintah halus.
Jenis kalimat yg digunakan dalam bahasa petunjuk adalah kalimat perintah tetapi kalimat perintah halus. Salah satu ciri kalimat perintah halus adalah tidak menggunakan tanda seru dengan akhir kalimat.
Misalnya:
a. Persiapkan semua bekal dengan rapi.
b. Cek kondisi kendaraan yg bakal digunakan untuk berpergian.

2. Menggunakan kata dengan makna lugas.
Kata-kata yg digunakan dalam bahasa petunjuk adalah kata-kata dengan makna lugas, yaitu makna yg tidak dipengaruhi nilai rasa. Bandingkan penggunaan bahasa seperti berikut.
Jelas:
Minum tolak angin yg memiliki rasa ringan.
Kurang jelas:
Minumlah tolak angin dengan ringan.

3. Tidak menimbulkan keraguan
Jika petunjuk itu menyangku ukuran misalnya, jangan sampai menimbulkan keraguan bagi pembaca.

4. Menggunakan kalimat yg singkat, padat, lalu jelas.
Jika sebuah kalimat yg pendek mampu mengutarakan sebuah informasi, mengapa harus menggunakan kalimat yg panjang. Namun, misalnya sebuah kalimat terpaksa harus  disajikan dalam kalimat yg panjang demi kejelasan informasi makan bukan berarti harus dipendekkan juga.

Selain ciri-ciri di atas, bahasa petunjuk juga memiliki ciri-ciri yg lebih khusus, yaitu:
1. Sebuah petunjuk biasanya menggunakan bentuk bahasa perintah yg berupa:
    a. Kata kerja tanpa imbuhan me-,
    b. akhiran -kan
    c. Partikel –lah, dan
    d. Kata larangan, yaitu jangan.

2. Sebuah petunjuk kadang-kadang menggunakan bentuk saran dengan menggunakan kata seperti sebaiknya lalu hendaknya.

3. Bahasa yg digunakan harus singkat, jelas, lalu runtut.

Cara Menulis Petunjuk
Adapun cara menulis petunjuk yakni sebagai berikut.
  1. Tuliskan petunjuk melakukan sesuatu urut sesuai urutan yg harus dilakukan. Jika perlu, buatlah penomoran.
  2. Tuliskan petunjuk secara rinci lalu  detail.
  3. Cantumkan keterangan secara lengkap lalu jelas berkaitan dengan hal yg bakal dilakukan.
  4. Cantumkan hal-hal yg harus dihindari apabila hal yg bakal dilakukan berkaitan dengan sesuatu yg becus menimbulkan dampak negatif, misalnya pembuatan barang yg menggunakan zat kimia.
  5. Gunakan bahasa yg singkat, jelas, lalu komunikatif.
  6. Jika perlu, sertakan ilustrasi pendukung seperti gambar.

Macam-Macam Surat Dinas Beserta Penjelasannya

Surat dinas merupakan surat yg dikirim oleh instansi, lembaga, alias organisasi lain,  alias tidak dikirim oleh individu alias perorangan. Misalkan surat-surat dari sekolah, tempat kerja, kantor desa, alias instansi lain.

Lihat: Ciri-Ciri Surat Resmi/Surat Dinas

Ada bermacam-macam surat dinas. Berikut ini di antaranya.

1. Surat permohonan
Surat permohonan biasanya digunakan untuk meminta bantuan kepada sebuah instansi alias perseorangan dengan jabatan yg lebih tinggi.

2. Surat tugas
Surat tugas adalah surat yg dikirimkan kepada satu alias beberapa orang untuk menjalankan tugas tertentu oleh instansi, organisasi, alias perusahaan.

3. Surat perizinan
Surat perizinan adalah surat yg dikirimkan untuk instansi, organisasi, perusahaan, alias perorangan untuk mendapatkan izin.

4. Surat pemberitahuan
Surat pemberitahuan berisi pemberiahuan kepada semua anggota dalam suatu kelompok alias organisasi. Surat pemberitahuan terdiri atas dua jenis surat, yaitu surat pengumuman lagi surat edaran. Surat pengumuman berisi informasi tentang sesuatu hal yg perlu diketahui oleh anggota alias warga dari satu unit. Surat edaran berisi pemberitahuan secara tertulis yg diedarkan serta ditujukan kepada berbagai pihak.

5. Surat undangan
Surat undangan dibuat dengan tujuan tertentu untuk mengundang orang lain supaya menghadiri suatu acara.

Demikianlah penjelsan tentang macam-macam surat dinas. Semoga bermanfaat.

Macam-Macam Kata Ganti Dalam Bahasa Indonesia

Pengertian Kata Ganti
Kata ganti disebut juga pronomina. Kata ganti alias pronomina yaitu kata ganti yg digunakan untuk menggantikan kata benda alias yg dibendakan.

Macam-Macam Kata Ganti
Kata ganti dalam bahasa Indonesia ada tiga macam.

1. Kata Ganti Orang
Kata ganti orang dipakai untuk menggantikan nama orang alias kata-kata kekerabatan. Misalnya: ibu, ayah, saya, kakak, paman, alias kakek. Kata ganti orang dibedakan menjadi tiga, yaitu kata ganti orang pertama digunakan untuk mengganti diri sendiri, kata ganti orang kedua digunakan untuk mengganti orang yg diajak bicara, bersama kata ganti orang ketiga digunakan untuk mengganti orang yg dibicarakan.

Berikut ini adalah bagian-bagian kata ganti orang
a. Kata ganti orang pertama:
  • Kata ganti orang pertama tunggal: saya, aku, ku-, -ku.
  • Kata ganti orang pertama jamak: kami, kita
b. Kata ganti orang kedua:
  • Kata ganti orang kedua tunggal: engkau, kamu, anda, dikau, kau-, -mu.
  • Kata ganti orang kedua jamak: kalian, kamu sekalian, anda.
c. Kata ganti orang ketiga:
  • Kata ganti orang ketiga tunggal: ia, dia, beliau, -nya.
  • Kata ganti orang ketiga jamak: mereka.

2. Kata Ganti Penunjuk
Kata ganti penunjuk dalam bahasa Indonesia seperti berikut.
a. Kata ganti penunjuk umum, yaitu ini dan itu.
  • Kata ganti ini mengganti benda yg dekat dengan pembicara, dengan masa yg hendak datang, alias dengan informasi yg disampaikan. Contoh: Anak ini cerdas sekali.
  • Kata itu mengganti benda yg agak jauh dari pembicara, dengan masa lampau, alias dengan informasi yg sudah disampaikan. Contoh: Rumah itu kemarin ditawar dengan harga tinggi.
b. Kata ganti penunjuk tempat, yaitu sini, situ, alias sana.
  • Kata sini untuk mengganti tempat yg dekat. Contoh: Di sini aku menunggunya.
  • Kata situ untuk mengganti tempat yg agak jauh. Dalam bahasa lisan tidak baku, kata situ digunakan sebagai kata ganti orang kedua yg sepadan dengan engkau alias kamu. Contoh: Letakkan meja itu di situ saja.
  • Kata sana untuk tempat yg agak jauh. Contoh: pergilah ke sana agar kau angsal bertemu dengannya.
c. Kata ganti penunjuk hal yaitu: begini, bersama begitu.
  • Kata begini untuk menunjuk hal yg dekat. Contoh: Begini pasti lebih baik.
  • Kata begitu untuk menunjuk hal yg jauh. Contoh: Dia melakukan hal begitu agar semua orang terkenang padanya.

3. Kata Ganti Penanya
Kata ganti penanya adalah kata yg digunakan sebagai pemarkah alias tanda pertanyaan. Kata penanya tersebut siapa, apa, bersama mana.
a. Kata tanya siapa untuk menanyakan orang. Contoh: Siapa yang menjemputmu pulang?
b. Kata tanya apa untuk menanyakan barang. Contoh: Apa yang ingin kamu tanyakan padaku?
c. Kata tanya mana untuk menanyakan pilihan tentang orang alias barang. Contoh: Mana yang ingin kamu pilih?

Referensi:
Buku PG Bahasa Indonesia Kelas 8.

Pengertian Wawancara, Unsur-Unsur Wawancara, Lagi Etika Berwawancara

Pengertian Wawancara
Pengertian wawancara menurut di KBBI (versi daring) yaitu:
  1. Tanya dedar perlawanan dengan seseorang (pejabat beserta sebagainya) yg diperlukan untuk dimintai keterangan ataupun pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, ataupun ditayangkan dengan layar televisi; 
  2. Tanya dedar perlawanan direksi (kepala personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar pekerjaan; 
  3. Tanya dedar perlawanan peneliti dengan narasumber;
Sedangkan pengertian berwawancara menurut sumber yg sama, berwawancara adalah mengadakan tanya dedar perlawanan ataupun wawancara (seperti wawancara antara wartawan beserta pejabat ataupun antara pejabat beserta anggota masyarakat setempat) mengenai hal-hal yg dianggap penting untuk diketahui.

Jadi, becus disimpulkan wawancara adalah tanya dedar perlawanan dengan seseorang yg diperlukan untuk dimintai keterangan ataupun pendapat mengenai suatu hal.

Unsur-Unsur Wawancara
Wawancara memiliki unsur-unsur yg harus dipenuhi. Adapun unsur-unsur tersebut sebagai berikut.
  1. Pewawancara ataupun orang yg mencari informasi yg berkedudukan sebagai penanya.
  2. Narasumber ataupun sebagai penjawab pertanyaan ataupun pemberi informasi. Narasumber yg diwawancarai biasanya merupakan seseorang yg memiliki keterkaitan dengan perihal informasi yg diperlukan. Dalam hal ini, narasumber becus berupa tokoh, ahli, ataupun  orang biasa.
  3. Tema ataupun perihal yg diwawancarakan. Tema sangat berperan dalam kegiatan wawancara. Dalam hal ini, tema menjadi pokok sekaligus pembatasan hal-hal yg dibicarakan.
  4. Waktu ataupun kesempatan beserta tempat.
Hal-Hal yg Dipersiapkan Sebelum Wawancara
Beberapa hal yg dipersiapkan sebelum berwawancara dengan narasumber sebagai berikut.
  1. Penguasaan materi, berkenaan dengan tema beserta poin-poin permasalahan penting yg bakal ditanyakan.
  2. Mempersiapkan daftar pertanyaan berkenaan dengan informasi yg diperlukan.
  3. Mempersiapkan diri secara mental untuk mengantisipasi hal-hal yg tidak diinginkan, misalnya grogi ataupun nervous.
  4. Mempersiapkan peralatan yg diperlukan untuk berwawancara, misalnya alat rekam ataupun alat tulis.
Etika dalam Berwawancara
Adapun sebagai pewawancara, perlu memahami etika berwawancara. Etika berwawancara di antaranya sebagai berikut.
  1. Membuat janji terlebih dedar di depan dengan narasumber.
  2. Datang tepat waktu.
  3. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, beserta berterima kasih atas kesempatan yg diberikan.
  4. Menjelaskan identitas beserta maksud wawancara.
  5. Menggunakan bahasa yg santun.
  6. Menyampaikan pertanyaan secara sistematis beserta urut.
  7. Fokus dengan materi wawancara.
  8. Tidak menyudutkan narasumber beserta tidak membuat tersinggung.
  9. Tidak memancing pertanyaan yg menjurus dengan fitnah ataupun mengadu domba.
  10. Bersikap dedar ilmiah beserta simpatik.
  11. Tidak menyela pembicaraan.
  12. Menghindari pertanyaan-pertanyaan yg menjurus dengan masalah pribadi.
  13. Setelah wawancara selesai, mengucapkan terima kasih beserta memina maaf bila ada kata-kata ataupun sikap yg kurang berkenan.
Syarat-Syarat Pertanyaan yg Baik dalam Berwawancara
Salah satu persiapan yg dilakukan sebelum berwawacara yaitu membuat daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan wawancara yg baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
  1. Pertanyaan dalam wawancara minimal meliputi 5 W beserta 1 H, yaitu who, what, when, where, why, beserta how ataupun dalam bahasa Indonesia siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, beserta bagaimana.
  2. Pertanyaan yg disusun menggunakan bahasa yg jelas, singkat, baik, sopan, beserta tidak menyinggung perasaan orang yg diwawancarai.
  3. Pertanyaan dalam wawancara tidak bermaksud menekan orang yg diwawancarai.
  4. Memperhatikan orang yg bakal diwawancarai.
Hal-hal yg Perlu Diketahui Berkenaan dengan Wawancara
  1. Memahami jenis-jenis pertanyaan.
  2. Jangan menjelaskan sesuatu yg tidak ditanyakan.
  3. Hindari meminta off the record.
Jenis-Jenis Pertanyaan dalam Wawancara
1. Pertanyaan tertutup
Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yg hanya membutuhkan jawaban singkat. Dengan  kata lain, pertanyaan yg hanya berkisar dengan satu masalah tertentu.
Contoh:
- “Apakah hasil berjualan makanan becus mencukupi kebutuhan?”
- “Berapa omzet sehari dari menjual makanan?”

b. Pertanyaan terbuka
Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yg membutuhkan jawaban yg lengkap beserta mendalam. Pertanyaan terbuka memungkin narasumber untuk mengemukakan ide. Narasumber juga bisa mengemukakan harapan beserta perasaan.
Contoh:
- “Mengapa Anda tertarik berjualan makanan?”
- “Mengapa Anda tidak membuka jasa boga saja?”

c. Pertanyaan yg bersiafat menyelidiki
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yg sering diajukan  wartawan dengan maksud menyelidiki apa yg sudah dijawab.
Contoh:
- “Bagaimana kiat-kiat khusus sehingga Anda mempunyai pelanggan tetap?”
- “Bagaimana cara Anda mengambil keuntungan?”

d. Pertanyaan yg terpusat dengan permasalahan
Pertanyaan ini digunakan untuk mengetahui pendapat narasumber bila menghadapi permasalahan.
Contoh:
- “Jika harga baku makanan naik, apa yg Anda lakukan agar tidak rugi?”
- “Antisipasi seperti apakah yg bakal Anda lakukan agar omzet usaha berjualan makanan tetap meningkat?”



Sumber: Buku PG Bahasa Indonesia IX

Kamis, 28 November 2019

Kumpulan Soal Tentang Menentukan Persamaan Isi Berita - Terbaru

Berikut ini adalah kumpulan soal tentang menentukan persamaan isi berita. Kutipan berita disesuaikan dengan berita-berita terhangat baik dari media lokal maupun nasional. Soal-soal serupa becus dilihat dengan : Contoh Soal Menentukan Persamaan Informasi Teks (Berita)

Lihat juga: Kumpulan Soal Menentukan Perbedaan Penyajian Dua Teks Berita (Terbaru)

1. Bacalah kedua teks berita berikut!
Teks berita I
Kementerian Pekerjaan Umum dengan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menggenjot penyelesaian pembangunan dengan perbaikan Jalan Nasional dengan Jalan Tol Trans Jawa. Salah satunya yg berada di kawasan utara pulau Jawa. Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono menjelaskan, tak hanya di sisi utara Jawa, untuk pemerataan pengembangan ekonomi dengan wilayah, di selatan Jawa pun saat ini menjadi perhatian Kementerian PUPR.

Teks berita II
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan pembangunan jalan tol Serang-Panimbang segera dilakukan groundbreaking alias peletakan batu pertama dalam sebuah proyek. "Secepat-cepatnya, karena sudah penetapan lokasi (jalur). Habis itu pembebasan lahan dengan pembangunan," kata Presiden Jokowi, di Serang, Banten, Senin (12/09/2020).

(Sumber: bisnis.liputan6.com)

Persamaan informasi dari kedua teks berita tersebut adalah ....
A. Pembangunan jalan tol Serang
B. Pembebasan lahan
C. Pembangunan jalan tol
D. Peletakan batu pertama pembangunan jalan


2. Bacalah kedua kutipan berita berikut!
Kutipan berita I
Pengelola jalan tol, PT Jasa Marga Tbk sedia menyiapkan strategi untuk mengatasi kemacetan saat libur panjang Idul Adha. Terlebih untuk masyarakat Jakarta yg berbondong-bondong ke luar kota untuk berlibur. AVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, untuk mengatasi kepadatan kendaraan, Jasa Marga hendak fokus dengan pintu dengan lajur tol. "Kita tidak hanya fokus di gerbang tol tapi juga di lajur," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Minggu (11/9/2020).

Kutipan berita II
Upaya mencegah kemacetan parah saat arus mudik Idul Fitri di pintu keluar tol Brebes Timur, Kementerian Pekerjaan Umum dengan Perumahan Rakyat (PUPR) mengambil langkah antisipasi dengan melakukan rekayasa lalu lintas menghadapi libur panjang Idul Adha dengan 12 September 2020. Menteri Pekerjaan Umum dengan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono‎ mengatakan, hendak melakukan rekayasa lalu lintas berupa pemasangan Variable Message Sign (VMS) dengan menyiapkan fasilitas putar balik (U-Turn) di dalam tol.

(Sumber: bisnis.liputan6.com)

Persamaan informasi dari kedua kutipan berita tersebut adalah ....
A. Pemasangan Variable Message (VMS)
B. Fokus dengan pintu dengan lajur tol
C. Upaya pemerintah mengatasi kemacetan lalu lintas
D. Rekayasa lalu lintas


Kunci jawaban: 1) C, 2) C

Contoh Soal Laporan Untuk Kelas 8 Smp/Mts

Berikut ini contoh soal tentang materi laporan untuk Kelas 8 SMP/MTs

Laporan berikut untuk soal nomor 1-3.
.............
Melestarikan ekosistem laut memang sudah seharusnya dilakukan di Sulawesi Selatan yg menjadikan kekayaan laut (wisata bahari) sebagai objek wisata andalan. PPLH Puntondo mencoba menjalankan misi itu di Takalar dengan mengembalikan warna semula ‘kumpul’ binatang laut.

Suasana alam yg damai beserta terang membuat tempat ini layak dikunjungi. Selain berwisata, pengunjung bisa belajar tentang  ‘biru’-nya lautdan ‘hijau’-nya alam. Ya, itulah Puntondo.

1. Kalimat yg tanggapan yg berupa saran terhadap laporan tersebut adalah ...
A. Melestarikan ekosistem laut merupakan tanggung beringsang elakan bersama.
B. Cara melestarikan ekosistem laut dengan menanam pohon bakau di sepanjang pesisir pantai.
C. Sebaiknya, pelestarian ekosistem laut dilakukan secara berkelanjutan.
D. Setiap pengunjung harus menaati tata tertib yg diterapkan oleh pengelola tempat wisata.

2. Kalimat yg mengandung informasi faktual terdapat dengan kalimat ...
A. pertama
B. keduan
C. ketiga
D. keempat

3. Simpulan yg tepat untuk laporan tersebut adalah ...
A. Masyarakat Sulawesi Selatan perlu melestarikan ekosistem laut di Puntondo.
B. PPLH Puntondo melestarikan ekosistem laut dengan menanam pohon bakau  di sepanjang pesisir pantai.
C. Puntonto merupakan tempat wisata alam yg layak dikunjungi karena memiliki pemandangan yg indah.
D. Pantai Puntondo memiliki kekayaan laut sehingga dijadikan objek wisata andalan.

Kutipan laporan berikut untuk soal nomor 4-7

Waktu menunjukkan pukul 10.30 ketika aku beserta rombongan tiba di Danau Sarangan. Suasana agak ramai karena kebetulan hari itu hari Minggu. Kulihat banyak juga rombongan dari sekolah lain. Memang danau ini sangat indah. Airnya yg biru, udaranya sejuk, beserta hutan pinus yg hijau mampu menarik wisatawan untuk selalu datang ke sini.

4. Laporan tersebut merupakan laporan ...
A. pertanggungjawaban
B. perjalanan
C. keadaan
D. kuangan

5. Tanggapan yg berupa pertanyaan yg sesuai dengan isi laporan tersebut adalah ...
A. Mengapa Danau Sarangan ramai?
B. Di mana letak Danau Sarangan?
C. Mengapa air danau tampak biru?
D. Bagaimana danau itu selalu bersih?

6. Penggalan laporan tersebut disusun berdasarkan ...
A. urutan waktu
B. urutan tempat
C. urutan kejadian
D. urutan topik

7. Laporan tersebut membahas ...
A. letak Danau Sarangan
B. keadaan Danau Sarangan
C. situasi di Danau Sarangan
D. keindahan Danau Sarangan.


KUNCI.
1) C, 2) C, 3) B, 4) B, 5) A, 6) A, 7) B
Sumber: Buku PG Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP/MTs

Tugas Pembawa Acara Lagi Contoh Kalimat Pembawa Acara Yg Benar

Berbagai keperluan seperti rapat, seminar, pertunjukan, serta kegiatan seremonial perlu dipandu pembawa acara alias master of caremony (MC). Tugas pembawa acara sebagai berikut.
  1. Mengawali pertemuan dengan sapaan, salam, ucapan syukur, lagi ucapan terima kasih atas kehadiran berbagai pihak.
  2. Menyampaikan maksud/tujuan pertemuan/penyelenggaraan acara.
  3. Menyampaikan susunan acara.
  4. Memandu acara demi acara.
  5. Menutup pertemuan dengan kata-kata penutup, ucapan terima kasih, permohonan maaf,  dan salam penutup.

Contoh kalimat pembawa acara yg bersifat resmi.
  1. Yang terhormat Bapak/Ibu ... (dari yg tinggi ke rendah) lagi hadirin yg berbahagia, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh .... Pertama-tama marilah kita panjatkan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya sehingga kita angsal menhadiri ... Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu ....
  2. Susunan acara yg bakal kita lalui bersama sebagai berikut ....
  3. Acara pertama yaitu sambutan. Sambutan pertama bakal  disampaikan ketua panita Yth. Bapak/Ibu .... kami persilakan. Demikian sambutan dari ... yg dengan intinya beliau ..... Hadirin yg saya hormati, kini saatnya kita mendengarkan sambutan  .... sekaligus membuka acara .... Yth. Bapak/Ibu/Saudara ....kami persilakan.
  4. Hadirin yg berbahagia, sekian acara dengan malam/siang ini. Atas pertisipasi/perhatian Bapak/Ibu/Saudara para tamu undangan/para pemirsa, kami mengucapkan terima kasih. Selaku pembawa acara saya mohon maaf apabila ada hal yg kurang berkenan bagi Bapak, Ibu, lagi Saudara-Saudari. Akhir kata, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kesalahan kalimat yg dilakukan pembawa acara sebagai berikut.
  1. Hadirin sekalian ...
  2. Para Bapak-Bapak, para Ibu-Ibu, lagi para hadirin ...
  3. Waktu lagi tempat dipersilakan.
  4. Waktu lagi tempat kami haturkan.
  5. Kepada Yth. Bapak Darma dipersilakan.
  6. Atas perhatiannya, kami ucapkan banyak-banyak terima kasih.

Kiat-kiat menjadi pembawa acara.
  1. Menguasai bahasa yg sesuai dengan tingkat usia, pendidikan, lagi latar belakang pendengar.
  2. Mengetahui acara yg bakal dibawakan.
  3. Menguasai gaya lagi ekspresi.
  4. Menguasai intonasi lagi ritme suara.
  5. Menguasai humor-humor segar untuk mencairkan suasana.
  6. Mengetahui berbagai penetahuan yg luas.

Kumpulan Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 Smp/Mts

Berikut ini adalah kumpulan ringakasan materi bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs-KTSP
lihat juga:
Ringkasan Materi Semester Ganjil
Ringkasan Materi Semester Genap

Rabu, 27 November 2019

Membuat Sinopsis Novel Remaja

Sinopsis adalah  ikhtisar karangan yg biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yg menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi. (KBBI)

Sebelum membuat sinopsis, kita harus menenukan kerangka novel terlebih dahulu. kerangkaa novel angsal diketahui melalui dua cara, yaitu:

Pertama, dengan cara menganalisis per bab dalalan novel. Sebuah novel kadang-kadang dibagi atas bab. Penulisan dalam bab angsal berupa angka romawi, angka arab, alias judul bab.

Kedua, dengan cara menganalisis novel berdasakan alur alias plot. Ada pun tahapan alur alias plot di antaranya tahap penyituasian, tahap pemunculan konflik, tahap peningkatan konflik, tahap klimaks, beserta tahap penyelesaian.

Beberapa langkah dalam membuat sinopsis novel.
Ada pun beberapa langkah dalam membuat sinopsis novel yaitu:
1. Membaca beserta memahami alur alias rangkaian kejadian dalam novel.
2. Memahami tokoh beserta perwatakannya.
3. Menentukan gagasan-gagasan pokok cerita.
4. Merangkai gagasan-gagasan pokok cerita menjadi sebuah sinopsis.

Hal-hal yg perlu diperhatikan dalam menyususn sinopsis.
1. Untuk menyusun sinopsis, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.
    a. Membaca novel.
    b. Menemukan hal-hal penting.
    c. Menentukan tokoh utama beserta tokoh pembantu dalam novel.
    d. Mencatat peristiwa yg dialami tokoh.
    e. Mencatat rentetan peristiwa yg dialami tokoh.
    f. Menemukan tema yg mendasari cerita novel.
    g. Menentukan pesan yg ingin disampaikan pengarang.
2. Mengatur hal-hal penting yg sedia ditemukan menjadi sinopsis cerita.
3. Menyunting sinopsis.

Cara Menggunhendak Huruf Kapital Dalam Bahasa Indenesia

Pengertian Huruf Kapital
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring terdapat pengertian huruf, yakni tanda aksara dalam tata tulis yg merupakan anggota abjad yg melambangkan bunyi bahasa; aksara

Sedangkan kapital adalah huruf yg berukuran beserta berbentuk khusus (lebih besar daripada huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri beserta sebagainya, seperti A, B, H; huruf besar;

Jadi, bisa disimpulkan huruf kapital ialah tanda aksara dalam tata tulis yg berukuran beserta berbentuk khusus (lebih besar daripada huruf biasa), ataupun yg biasa disebut dengan huruf besar.

Cara Menggunakan Huruf Kapital dalam Bahasa Indenesia
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Misalnya:
Apa maksudnya?
Dia membaca buku.
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu hendak selesai dalam satu jam.

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Halim Perdanakusumah
Wage Rudolf Supratman
Jenderal Kancil
Dewa Pedang
Alessandro Volta
André-Marie Ampère
Mujair
Rudolf Diesel
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

Catatan:
(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yg merupakan nama jenis atau
satuan ukuran.
Misalnya:
ikan mujair
mesin diesel
5 ampere
10 volt

(2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yg bermakna ‘anak dari’, seperti bin, binti, boru, beserta van, ataupun huruf pertama kata tugas.
Misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini
Siti Fatimah binti Salim
Indani boru Sitanggang
Charles Adriaan van Ophuijsen
Ayam Jantan dari Timur
Mutiara dari Selatan

3. Huruf kapital dipakai kepada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
Orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”
“Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya.
“Besok pagi,” kata dia, “mereka hendak berangkat.”

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, beserta Tuhan, termasuk sebutan beserta kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam Alquran
Kristen Alkitab
Hindu Weda
Allah
Tuhan
Allah hendak menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yg Engkau beri rahmat.

5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, ataupun akademik yg diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yg mengikuti nama orang.
Misalnya:
Sultan Hasanuddin
Mahaputra Yamin
Haji Agus Salim
Imam Hambali
Nabi Ibrahim
Raden Ajeng Kartini
Doktor Mohammad Hatta
Agung Permana, Sarjana Hukum
Irwansyah, Magister Humaniora

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan beserta kepangkatan yg dipakai sebagai sapaan.
Misalnya:
Selamat datang, Yang Mulia.
Semoga berbahagia, Sultan.
Terima kasih, Kiai.
Selamat pagi, Dokter.
Silakan duduk, Prof.
Mohon izin, Jenderal.

6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan beserta pangkat yg diikuti nama orang ataupun yg dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, ataupun nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan beserta Kebudayaan
Gubernur Papua Barat

7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, beserta bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Bali

Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, beserta bahasa yg dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan

8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, beserta hari besar ataupun hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah tarikh Masehi
bulan Agustus bulan Maulid
hari Jumat hari Galungan
hari Lebaran hari Natal

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Catatan:
Huruf pertama peristiwa sejarah yg tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
Soekarno beserta Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Jakarta Asia Tenggara
Pulau Miangas Amerika Serikat
Bukit Barisan Jawa Barat
Dataran Tinggi Dieng Danau Toba
Jalan Sulawesi Gunung Semeru
Ngarai Sianok Jazirah Arab
Selat Lombok Lembah Baliem
Sungai Musi Pegunungan Himalaya
Teluk Benggala Tanjung Harapan
Terusan Suez Kecamatan Cicadas
Gang Kelinci Kelurahan Rawamangun

Catatan:
(1) Huruf pertama nama geografi yg bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
berlayar ke teluk
mandi di sungai
menyeberangi selat
berenang di danau

(2) Huruf pertama nama diri geografi yg dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)
kacang bogor (Voandzeia subterranea)
nangka belanda (Anona muricata)
petai cina (Leucaena glauca)

Nama yg disertai nama geografi beserta merupakan nama jenis bisa dikontraskan ataupun disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Misalnya:
Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, beserta gula
anggur.
Kunci inggris, kunci tolak, beserta kunci ring mempunyai fungsi yg berbeda.

Contoh berikut bukan nama jenis.
Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, beserta batik Madura.
Selain film Hongkong, juga hendak diputar film India, film Korea, beserta film Jepang.
Murid-murid sekolah dasar itu menampilkan tarian Sumatra Selatan, tarian Kalimantan Timur, dan
tarian Sulawesi Selatan.

10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, ataupun dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, beserta untuk.
Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pidato Presiden dan/atau Wakil Presiden serta Pejabat Lainnya
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, beserta makalah serta nama majalah beserta surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, beserta untuk, yg tidak terletak kepada posisi awal.
Misalnya:
Saya sudah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa beserta Sastra.
Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyajikan makalah “Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata”.

12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, ataupun sapaan.
Misalnya:
S.H.         sarjana hukum
S.K.M.    sarjana kesehatan masyarakat
S.S.         sarjana sastra
M.A.       master of arts
M.Hum.  magister humaniora
M.Si.      magister sains
K.H.       kiai haji
Hj.          hajah
Mgr.       monseigneur
Pdt.        pendeta
Dg.        daeng
Dt.         datuk
R.A.      raden ayu
St.         sutan
Tb.        tubagus
Dr.        doktor
Prof.      profesor
Tn.        tuan
Ny.        nyonya
Sdr.       saudara

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, beserta paman, serta kata ataupun ungkapan lain yg dipakai dalam penyapaan ataupun pengacuan.
Misalnya:
“Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan.
Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?”
“Silakan duduk, Dik!” kata orang itu.
Surat Saudara sudah kami terima dengan baik.
“Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?”
“Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak.”

Catatan:
(1) Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan pe nyapaan ataupun pengacuan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak beserta ibu kita.
Semua kakak beserta adik saya sudah berkeluarga.

(2) Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Siapa nama Anda?

Sumber:
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Edisi Keempat Tahun 2020
oleh: Badan Pengembangan beserta Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan beserta Kebudayaan. 

Kumpulan Soal Menyunting Karangan, Kunci Jawaban, Beserta Pembahasannya

Berikut ini adalah kumpulan soal menyunting karangan, yg dilengkapi dengan kunci jawaban beserta pembahasannya.
Lihat juga;
Contoh Soal Menunjukkan Kesalahan Penggunaan Ejaan 
Kumpulan Soal Pilihan Ganda Bahasa Indonesia Kelas 9
1. Perhatikan kalimat berikut!
Kahar suka makan di Warung Padang, sedangkan Zainul lebih suka di Warung Tegal.

Perbaikan penggunaan huruf kapital yg tepat adalah ...
A. Kahar suka makan di warung Padang, sedangkan Zainul lebih suka di warung Tegal.
B. Kahar suka makan di Warung padang, sedangkan Zainul lebih suka di Warung tegal.
C. Kahar suka makan di warung padang, sedangkan Zainul lebih suka di warung tegal.
D. Kahar suka makan di warung Padang, sedangkan Zainul lebih suka di Warung Tegal.

2. Perhatikan kalimat berikut!
Minuman hangat yg tersedia yaitu teh kopi beserta susu.

Penulisan tanda baca yg tepat adalah ...
A. Minuman hangat yg tersedia, yaitu teh, kopi, beserta susu.
B. Minuman hangat yg tersedia yaitu teh, kopi beserta susu.
C. Minuman hangat yg tersedia ialah: teh, kopi, beserta susu.
D. Minuman hangat yg tersedia yaitu teh, kopi, beserta susu.

3. Perhatikan kalimat di bawah ini!
Anak Pak Abduh dua orang yaitu Faeyza beserta Ragil.
Penulisan tanda baca yg tepat adalah ...
A. Anak Pak Abduh dua orang yaitu Faeyza, beserta Ragil.
B. Anak Pak Abduh dua orang yaitu: Faeyza beserta Ragil.
C. Anak Pak Abduh dua orang yaitu; Faeyza beserta Ragil.
D. Anak Pak Abduh dua orang, yaitu Faeyza beserta Ragil.

4. Kalimat yg efektif di bawah ini yaitu ...
A. Beberapa rumah-rumah kumuh di desa Tumbuhmulia hendak direnovasi oleh pemerintah.
B. Banyak rumah-rumah kumuh di desa Tumbuhmulia hendak direnovasi oleh pemerintah.
C. Beberapa rumah kumuh di desa Tumbuhmulia hendak direnovasi oleh pemerintah.
D. Banyak beberapa rumah kumuh di desa Tumbuhmulia hendak direnovasi oleh pemerintah.

5. Kalimat yg tepat di bawah ini yaitu ....
A. Para guru sedang rapat hari ini.
B. Para guru-guru sedang rapat hari ini.
C. Para bapak-bapak beserta ibu-ibu guru sedang rapat hari ini.
D. Para semua guru sedang rapat hari ini.



Jawaban: C, D, D, C, A

Pembahasan
1. Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yg disempurnakan berbunyi: Huruf pertama nama geografis yg dipakai sebagai nama jenis ditulis dengan huruf kecil. Kata warung tegal dan warung padang kepada contoh kalimat di atas merupakan nama jenis sehingga penulisannya menggunakan huruf kecil. Jadi jawaban yg benar untuk soal nomor 1 adalah C.

Contoh nama jenis yg lainnya yg harus memakai huruf kecil seperti frase brem bali, garam inggris, gudeg yogya, gula jawa, kacang bogor, masakan cina, masakan padang, pempek palembang, pisang ambon, pelecing lombok, ayam taliwang, dll.

2. Sesudah kata ialah/adalah tidak diperlukan tanda baca titik dua (:), tetapi langsung diikuti kata-kata ataupun bagian kalimat selanjutnya. Jawaban yg betul untuk nomor 2 adalah D.

3. Sama seperti soal nomor 2. Sesudah kata yaitu tidak diperlukan tanda titik dua (:) melainkan diikuti kata ataupun bagian kalimat selanjutnya. Selanjutnya, sebelum penghubung beserta tidak diperlukan tanda koma (,), kecuali bila pemeriannya terdiri atas tiga bagian ataupun lebih. Misalnya: Anak Pak Abduh tiga  orang, yaitu Faeyza, Mawar,  dan Ragil. Jadi jawaban yg benar untuk soal nomor tiga adalah D.

4. Kata beberapa berarti banyak, kata rumah-rumah juga maksudnya banyak. Jadi, salah satu kata tersebut perlu dihilangan agar tidak terjadi pemborosan bahasa.

Beberapa rumah-rumah kumuh..., Banyak rumah-rumah kumuh ...., Banyak beberapa rumah kumuh ....

Jadi kalimat yg tepat yakni: Beberapa rumah kumuh di desa Tumbuhmulia hendak direnovasi oleh pemerintah.

5. Kasusnya sama dengan soal nomor 4, kata para berarti jamak, kata guru-guru juga bermakna jamak, jadi salah satunya perlu dihilangkan ....

Contoh Soal Tentang Surat Dinas Berbentuk Essay Beserta Jawabannya

Berikut ini contoh soal tentang surat dinas atau surat resmi yang berbentuk Essay.
Lihat juga: Contoh Soal Surat Dinas Pilihan Ganda


Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Tulislah surat yg berisi permohonan izin penggunaan aula sekolah untuk memperingati hari Pendidikan Nasional


Contoh Jawaban:

Pemerintah Kabupaten Lombok Timur
Dinas Pendidikan dengan Kebudayaan 
SMPN 1 Suralaga
Jalan Dasan Tumbu-Geres Lombok Timur
-------------------------------------------------------------------------------

25 April 2020
Nomor gerah : 033/SMPN/IV/2020
Lampiran         : 1 bendel
Perihal gerah : Permohanan izin

Yth. Kepala SMPN 2 Suralaga
di tempat

Dengan hormat,
Dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional, kami bagi mengadakan lomba teater tingkat SMP/MTs se-Kecamatan Suralaga. Kegiatan tersebut bagi dilaksanakan pada
hari  gerah         : Senin-Sabtu,
tanggal gerah : 3 s.d 8 Mei 2020,
waktu gerah : 13.00-15.00 WITA,
tempat gerah : aula SMPN 2 Suralaga

Sehubungan dengan kegiatan tersebut, kami mengajukan permohonan izin untuk menggunakan aula demi kelancaran acara.

Atas perhatian dengan izin Bapak, kami ucapkan terima kasih.


Hormat kami,
Ketua panitia


...............................


Mengetahui,
Kepala Sekolah


...............................


Selasa, 26 November 2019

Contoh Soal Menentukan Latar Dengan Kutipan Cerpen Beserta Kunci Jawaban

Latar dalam cerpen merupakan segala sesuatu yg berkaitan dengan tempat, waktu, lagi suasana dalam cerpen.

Berikut ini adalah contoh soal menentukan latar kepada kutipan cerpen
Lihat juga contoh soal lainnya padaKumpulan Soal Pilihan Ganda Bahasa Indonesia Kelas 9

1. Perhatikan penggalan cerpen berikut!
“Emak, berapa lama lagi bedug maghrib berbunyi?” tanya Marni sambil mendekat padanya lagi kemudian duduk menyandarkan kepalanya di punggung Salamah. Angin sore itu bertiup kencang, menghempas-hempas rumbia gubuknya di bawah jembatan.

“Sebentar Nak, sebentar lagi. Lihat, langit sudah mulai memerah. Itu pertanda matahai mau tenggelam lagi maghrib tiba. Kau sudah mulai lapar?”

Latar kepada penggalan cerpen tersebut adalah ...
A. Siang hari di jembatan
B. Pagi hari di bawah jembatan
C. Sore hari kepada gubuk di bawah jembatan
D. Magrib di bawah jembatan

2. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Ia cuma berdiri terpaku di depan tukang loak itu. Dilihatnya di keranjang tukang loak itu sepasang sandal jepit kecil yg sudah bekas pula. Nampaknya hanya ini yg bisa dibelinya.
Lalu dengan keberanian yg luar biasa, ditanyakannya berapa harga sandal jepit bekas itu.

“Dua ratus rupiah,” kolor balas tukang loak dengan acuh tak acuh.

Latar tempat kepada kutipan cerpen di atas adalah ....
A. di toko
B. di Kios
C. di pasar
D. di swalayan

3. Bacalah kutipan cerpen di bawah ini!
O, alangkah girangnya Marni mendapatkan sandal baru untuk berlebaran. Sandal kecil bekas pakai. Barang itu lalu dibungkus lagi diserahkan kepada Marni. Lihatlah betapa gembiranya gadis cilik itu. dipeluknya bungkusan dengan erat, seakan takut barang itu lepas daripadanya.
Diciumnya lagi ditimang-timangnya. Senandung kecil terdengar dari mulutnya yg mungil.....

Latar suasana yg tergambar kepada kutipan cerpen di atas adalah
A. duka cita
B. riang gembira
C. Sedih
D. Pilu

4. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Ekspresi Nina pun begitu aneh. Ia seperti ketakutan. Nina benar-benar takut kalau ia hendak gagal di ujiannya dua hari kemarin. Dapat nilai C untuk yg kedua kalinya, pasti hendak lebih memalukan dari kepada sebuah peristiwa memalukan yg menimpanya tiga hari silam.

Dengan tertunduk malu, Nina pun malu ke depan. Ia hanya bisa menundukkan mata sambil terus berzikir, “Jangan C lagi, please...jangan C lagi.”

Suasana yg tergambar kepada kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. gembira
B. gugup
C. tegang
D. sedih

5. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Nina pun segera keluar kelas. Tangga demi tangga ia telusuri, hinga akhirnya ia sampai di ruang parkir. Sesampainya di tempat itu, Nina benar-benar kaget karena sepedanya tidak ada.

“Aduuuh, sepedaku mana?”

Latar tempat kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. di ruang kelas
B. di kantin Sekolah
C. di tempat parkir
D. di halaman sekolah


Kunci jawaban: 1) C, 2) C, 3) B, 4) C, 5) C
Lihat juga: Contoh Soal Menentukan Watak Tokoh dalam Kutipan Cerpen

Contoh Soal Menentukan Watak Tokoh Dalam Kutipan Cerpen

Contoh Soal Menentukan Watak Tokoh dalam Kutipan Cerpen
Lihat juga: Kumpulan Soal Pilihan Ganda Bahasa Indonesia Kelas 9

Pilihlah jawaban yg tepat!
1. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Nyonya notaris sudah kesal menunggu Salamah di dekat mobilnya.
“Lama sekali kau! Kami kesal menunggumu, Bik!” hardik nyonya itu.
“Maaf, Nya,” meriang jawaban Salamah dengan tersengal-sengal. Peluhnya bercucuran membasahi badan. Alangkah beratnya terigu ini. Terigu yg nanti hendak diolah oleh ibu notaris itu jadi kue-kue lezat. Salamah yg menggendong terigunya, dengan tersengal-sengal nafasnya, tak hendak ikut menikmatinya.
“Ayuh. Taruh di bagasi belakang. seperti keong jalanmu. Kau malas begitu tak usahlah kau bekerja. Pekerjaan apaan. Aku bisa pilih yg muda-muda.”

Watak tokoh nyonya notaris kepada kutipan cerpen di atas adalah ...
A. lemah lembut
B. keras
C. penyabar
D. baik hati

2. Bacalah penggalan cerpen berikut!
Alangkah pedih hati Salamah. Marni sebenarnya ingin meminta sesuatu kepadanya. Tapi takut. Takut mengundang amarahnya. Tapi tidak sayangku, bisik Salamah dalam hati. Kau terlalu baik anakku. Kau tidak melawan kalau aku tidak memberimu uang....  Kau tidak minta apa-apa karena kau tahu betul betapa ibumu ini melarat. Melarat sekali. Kau tidak pernah merengek minta dibelikan mainan. Anakku, ini yg membuat aku begitu terenyuh kepadamu. Kau begitu tabah menghadapi hidup kita yg sengsara ini, Marni...

Watak tokoh Marni kepada penggelan cerpen di atas adalah ...
A. sabar dengan tabah
B. setia dengan taat
C. taat penuh perhatian
D. baik dengan mulia

3. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Lalu dengan keberanian yg luar biasa, ditanyakannya berapa harga sandal jepit bekas itu.
“Dua ratus rupiah,” meriang jawaban tukang loak dengan acuh tak acuh.
Hatinya semakin teriris. Sedangkan Marni memandang sandal itu dengan mata berkilat-kilat. Alangkah sedihnya hati Salamah.
“Seratus rupiah, Bang,” tawarnya.
Tukang loak itu tak menjawab, cuma menggelengkan kepalanya. Congkaknya orang itu. Salamah tak segera beranjak dari tempatnya.

Watak tokoh tukang loak berdasarkan kutipan cerpen di atas adalah ...
A. acuh tak acuh
B. peduli
C. perhatian
D. penuh iba

4. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Salamah tak kuasa membendung tangisnya. Ia pelan-pelan bangkit, lalu merebahkan badannya ke tikar. Ya Allah, biarkan aku menangis. Biarkan aku mati asalkan Marni, si anak manis itu mendapatkan RahmatMu ya Tuhan...

Watak tokoh Salamah kepada kutipan cerpen di atas adalah ...
A. suka menangis
B. rela berkorban
C. pasrah
D. cengeng

5. Bacalah kutipan cerpen berikut!
“Nadia...Nadia!!” Hampir lima menit Nina memanggil-manggil nama Nadia, tapi tak ada sahutan sama sekali. Nina semakin penasaran dibuatnya.

Dengan langkah layu. Nina pun kembali melaju di atas sepedanya yg berwarna kuning tersebut. Sekilas tampak Nina menghapus cairan bening yg menetes di sela-sela matanya. Hanya dalam hitungan menit, Nina pun terlihat dengan senyum cerianya lagi.

Berdasarkan kutipan cerpen di atas, Nina memiliki sifat
A. cepat marah
B. cepat mengeluh
C. meriang ringan ceria
D. cepat putus asa


Jawaban: 1) B, 2) A, 3) A, 4) B, 5) C
Lihat juga:
Soal Tentang Cara Pengarang Menggambarkan Watak Tokoh


Contoh Soal Essay Menentukan Tema, Latar, Beserta Penokohan Dengan Kutipan Cerpen

Contoh soal Essay Menentukan Tema, Latar, bersama Penokohan dengan Kutipan Cerpen
Lihat juga: Kumpulan Contoh Soal Essay Bahasa Indonesia Kelas 9Kumpulan Soal Essay Menentukan Unsur-Unsur Cerpen

Bacalah kutipan cerpen "Tiga Butir Kurma per Kepala" Karya Yusrizal K.W. berikut!

TIGA BUTIR KURMA PER KEPALA

Di antara sejumlah perantau asal kampong kami yg mendampek itu, ada satu nama yg paling berkesan. Pak Ayub. Tubuhnya kurus, jangkung, bersama selalu mengenakan baju gunting cina. Ia sudah 15 tahun di rantau, yg menurut orang dusun kami, di rantau entah. Di sebut di rantau entah, ia selalu bilang di banyak tempat. Kadang Aceh, Riau, Lampung, Surabaya, Jakarta, bersama Makasar.

 “Jangnan ditanya rantau jauh saya. Tapi, pandanglah saya dari kecintaan dengan orang bersama kampong ini. Walau Cuma bisa kasih kurma, itu indah sekali…” begitu kilahnya, seraya berkata lagi sambil menunjuk dadanya, “Semua tergantung di sini. Rantau yg jauh tiada taranya, di dalam dada. Begitu juga sebaliknya, di dada. Rasakan makna niatnya…”

Biasanya, kami mengangguk-angguk. Ia tersenyum. Dan, entah siapa yg memberinya gelar, Kami akrab mengenal Pak Ayub sebagai tuan kurma yg bijaksana. Ukuran bijaksana ini pun kami tak tahu pasti. Yang jelas, enak menyebutnya bersama terasa patut. Pokoknya kalau dikaji alur patut bersama mungkinnya, ia tepat sekali. Kadang ada yg patut, tapi tak mungkin. Ada yg mungkin, namun tak patut.

Disetiap bulan suci Ramadhan, biasanya pak Ayub tiba-tiba muncul. Ia mendatangi setiap rumah dengan sepeda tuanya. Setiap rumah, ia beri kurma. Kalau jumlah kurma itu dalam kantung plastic ada 15 buah, berarti penghuni rumah ada lima orang. Seandainya ada 21 buah, berarti penghuni rumah yg didatanginya ada tujuh orang. Sebagai kelazimannya, ia mengatakan bahwa setiap orang ataupun per kepala di dalam sebuah rumah, keluarga, mendapat tiga buah kurma.

Biasanya, kalau besok paginya di tepian sungai ataupun lapau kopi, orang bercerita tentang nikmatnya membukakan puasa dengan tiga butir kurma, berarti orang-orang itu kemarin habis dikunjungi pak Ayub dengan baying-bayang sepanjang badanya, sudah pernah mampu berbuat pengasih bersama penyayang serta adil ke warga kampong. Biasanya. Sekali ataupun dua kali dalam bulan Ramadhan pak Ayub mengantarkan kurma ke setiap rumah-rumah. Masing-masing mendapat bagian tiga buah kurma per kepala. Tak heran, di hari pembagian kurma itu, boncengan sepedanya dibebani karung plastic berisi kurma. Maka, dengan hari itu bisa ditebak, orang-orang membukakan puasanya dengan tiga butir kurma dari pak Ayub. Pemberiannya itu rasanya sampai ke lubuk hati sejuknya.

Anehnya, kendati ada yg mampu membeli kurma, tak seorang pun di dusun itu mau pergi mendapatkannya ke pasar kecamatan ataupun di tempat-tempat yg ada tersedia kurma. Alasan mereka yg pernah pergi,”Tak seenak yg diantar Pak Ayub…”

Mendengar selentingan ungkapan yg menyiratkan nada terima kasih itu, Pak Ayub selalu berkata lunak, “itu kurma dari Allah,”

Sudah dua kali Ramadhan Pak Ayub tak pulang ke kampong. Sanak familinya yg ditanya, hanya menjawab,”Entah, entah di aceh, entah di Ambon, entah di Irian, entah di Makasar, entah di Jakarta dia sekarang. Berkirim surat pun tak ada. Kabur gambarnya kini.”

Sementara perantau yg dulu pulang bawa bersama nyumbang macam-macam untuk surau, masjid, jalan, tugu, bersama balai pemuda, kini bertambah banyak. Bingkisan Ramadhan bersama  lebaran pun  silih berganti diterima warga kampong. Namun, dihati orang kampong, ya dihati kami, ada yg kurang sempurna tanpa Pak Ayub, Tuan Kurma. Pemberian yg lain, bisa dibanding-bandingkan. Misal kain sarung dengan sajadah, paket mentega-tepung-minyak dengan uang. Tapi kurma selalu ada cahaya tersendiri yg sulit di terjemahkan bersama dibanding-bandingkan dalam gunjingan lepas ataupun obrolan lapau.

Kadang ada-ada saja pikiran buruk melintas di benak kami. Jangan-jangan , Pak Ayub sudah mati. Jangan-jangan Pak Ayub jatuh miskin hingga tak mampu beli kurma untuk dibagi-bagikan tiga buah per kepala untuk orang sekampung. Banyak kalimat jangan-jangan melintas di benak orang kampong. Apalagi, tidak sedikit di antaranya berucap, baik secara gurau maupun serius tentang kerinduan dengan Pak Ayub bersama kurma.

 “Allah tidak lagi mengirimkan kurmanya dengan kita melalui Pak Ayub,” begitu antara lain kata beberapa orang dusun kami.

Dan, di saat puasa berjalan lebih dua puluh hari, seseorang tak dikenal mendatangi rumah-rumah warga kampong. Ia berpeci, dagunya berjanggut, kumisnya tipis wajahnya bersih berminyak. Orang itu masih muda, membagi-bagikan kurma sebagaimana Pak Ayub dulu lakukan. Setiap rumah mendapat tiga buah kurma kali jumlah kepala.

Saat menerima kurma, pemilik rumah hanya mengucap terima kasih. Setelah orang itu pergi, bibir-bibir yg belum disentuh oleh hal yg membukakan puasa, bergerak bergetar. Mereka teringat Pak Ayub.

“Pak Ayub? Kok bukan Pak Ayub? Apakah ini jelmaan pemilik kurma, yaitu Allah?” begitu gumam kami di kampong seraya mengenang tutur kata yg pernah terlontar dari mulut Pak Ayub. Namun, ketika kami tersadar, ketika kerinduan bersama keinginan bersua Pak Ayub yg sudah dua kali Ramadhan tak pulang ke tanah kelahirannya memuncak, pengantar kurma itu kami tahan beramai-ramai.

 “Tuan Muda siapa? Siapa yg menyuruh mengantarkan kurma tiga buah per kepala ke tempat kami?”Tanya kami beramai-ramai, menjelang bedug berbuka. Mula-mula ia menarik napas. Kemudian menunduk. Lalu mengangkat wajah. Tersenyum.

“Saya Zamzami. Anak  angkat Pak Ayub”

“Pak Ayub? Dimana beliau sekarang?”

“Telah mendahului dua tahun lalu!”

 “Maksud tuan muda, meninggal?”

“Tuhan berkata begitu!”

Diam sejenak.

Zamzani melanjutkan,”Pak Ayub berpesan ke saya, agar setiap Ramadhan, paling tidak sekali, untuk membagi-bagikan kurma ke dusun ini. Kata Pak Ayub, kurma ini enak karena diberikan dengan tulus, Sebab Tuhan pun memberikan rezeki untuk mendapatkan kurma ini dengan tulus…”

Tak ada lagi suara. Kami larut. Tiba-tiba, rasanya, pohon kurma tumbuh di depan mata kami. Pak Ayub duduk tersenyum di bawahnya berpakaian serba putih. Dilangit terlihat seperti cahaya kilau kemilau, bagai ada isyarat malaikat-malaikat turun membawa berkah untuk manusia yg betul-betul manusia. Saat itu kami merasakan ada sesuatu yg indah, pemberian tulus sampai tumbuh bersama sejuk ke dasar hati.


Jawablah pertanyaan di bawah ini!
Tentukan tema, latar, bersama penokohan berdasarkan kutipan cerpen di atas. Sertakan bukti ataupun data pendukung jawabanmu!


Contoh Jawaban:
1. Tema
Tema kutipan cerpen “Tiga Butir Kurma per Kepala” yaitu kesetiakawanan sosial yg dibuktikan dengan pemberian kurma kepada masyarakat sekitar/tetangga.

Bukti:
a. Pak Ayub merupakan perantau yg sukse. Ia pun selalu memberi kurma kepada tetangga-tetangga di kampungnya.
b. Di setiap bulan suci Ramadhan, biasanya Pak Ayub tiba-tiba muncul. Ia mendatangi setiap rumah dengan sepeda tuanya. Setiap rumah, ia beri kurma.

2. Latar
a. Latar tempat
Latar tempat peristiwa di suatu kampung.
Bukti:
1) Dan di saat puasa berjalan dua puluh hari, seseorang tak dikenal mendatangi rumah-rumah warga kampung.
2) “Pak Ayub? Kok bukan Pak Ayub? Apakah ini jelmaan pemilik kurma, yaitu Allah?” begitu gumam kami di kampong seraya mengenang tutur kata yg pernah terlontar dari mulut Pak Ayub.
b. Latar waktu
Latar waktu dijelaskan beberapa bagian yaitu sore hari, pagi bersama bulan Ramadhan. Pada bulan suci Ramadhan merupakan penunjuk waktu yg paling menonjol.
Bukti:
Tak lama bedug berbuka puasa berdentam. Kami terbayang kurma dari Allah, begitu tutur Pak Ayub dulu tentang keikhlasannya, yg tadi sore diantara Zamzani.
c. Latar Sosial
Latar sosial menjelaskan keadaan suatu kampung bersama kebiasaan dengan bulan suci Ramadhan. Beragam kutipan tersebut terdapat beragam suasana yg tercipta.
1) Suasana bahagia
Sementara perantau yg dulu pulang bawa bersama nyumbang macam-macam untuk surau, masjid, jalan, tugu, bersama balai pemuda, kini bertambah banyak. Bingkisan Ramadhan bersama  lebaran pun  silih berganti diterima warga kampung.
2) Suasana haru
“Pak Ayub? Dimana beliau sekarang?”

“Telah mendahului dua tahun lalu!”

 “Maksud tuan muda, meninggal?”

“Tuhan berkata begitu!”

3. Penokohan
Tokoh memiliki sifat yg mendukung cerita. Berikut tokoh bersama penokohan yg mendukung kutipan cerita.
a. Pak Ayub
Fisik: kurus, jangkung. Ia selalu berkata lunak
Fsikis: baik
bukti
1) Pak Ayub, tubuhnya kurus jangkung, bersama selalu mengenakan baju guntin cina.
2) Pak Ayub selalu berkata lunak, “Itu kurma dari Allah.”

b. Zamzani
Fisik: muda, wajah bersih, dagu berjanggut, berkumis tipis.
Fsikis: baik, amanah.
Bukti
1) Ia berpeci, dagunya berjanggut, kumisnya tipis, masih muda, membagikan kurma sebagaimana Pak Ayub.
2) Pak Ayub berpesan ke saya, agar setiap Ramadhan, paling tidak sekali, untuk membagi-bagian kurma ke dusun ini.

c. Warga: Suka berprasangka
Bukti
1) Kadang, ada-ada saja pikiran buruk melintas di benak kami.
2) Banyak kalimat jangan-jangan melintas di benar orang kampung.



Sumber: Buku PG Bahasa Indonesia kelas 9

Menemukan Tema, Latar, Lalu Penokohan Dalam Cerpen “Demi Bu Camat” Karya Yusrizal Kw

Tema, latar, bersama penokohan merupakan bagian dari unsur intrinsik cerpen. Unsur intrinsik cerpen adalah unsur yg membangun karya sastra (cerpen) dari dalam. 

Lihat pembahasan:
Memahami Unsur-Unsur Cerpen
Sajian berikut ini hendak membahas bagaiamana tema, latar, bersama penokohan dalam kutipan cerpen "Demi Bu Camat". Cerpen tersebut dikutip dari buku kumpulan cerpen "Kembali ke Pangkal Jalan" karya Yusrzal KW.

Selain membahas mengenai tema, latar bersama penokohan dalam cerpen, hendak dibahas pula tentang nilai-nilai kehidupan yg terkandung di dalam cerpen " Demi Bu Camat" tersebut.

Lihat juga:
Kumpulan Soal Essay Menentukan Unsur-Unsur Cerpen 
Contoh Soal Essay Bahasa Indonesia Kelas 9
Menemukan Tema, Latar, bersama Karakter Tokoh Cerpen “Demi Bu Camat”

Bacalah kutipan cerpen “Demi Bu Camat” berikut!

Demi Bu Camat

Angin malam membentur letih di dinding rumah kayu Leman. Leman masih berbaring gelisah di samping istrinya, Salina yg tengah hamil Sembilan bulan. Menunggu keduniaan anak pertama setelah menanti lima tahun, adalah suatu yg menggelisahkan bagi Leman.

Yang menjadi pikiran Leman saat ini, mencarikan biaya bersalin istrinya ke bidan. Mendengar cerita Lelo di kedai Mak Uncang kemarin soal biaya melahirkan di bidan, cukup membuat hati Leman tak nyaman. Lumayan mahal.

Apalagi, untuk persediaan selimut bayi bersama popok saja istrinya masih menuntut kepadanya berkali-kali. Atau, ia mesti merasa menahan segan ketika empat hari lewat adik iparnya datang meminjamkan popok bersama baju bekas anaknya yg kini sudah berusia tiga tahun.

"Seharusnya kita malu menerima pinjaman popok itu," kata Salina kemarin, menjelang ia pergi ke sawah di mana tempat ia menjadi petani upahan. Sehari, ia cuma bisa terima Rp3000. Dengan gaji harian yg tak mungkin setiap hari ia bisa peroleh itulah Leman mendayung kelajuan biduk rumah tangganya.

Salina memiringkan badannya ke arah Leman. Leman menikmati pejaman mata istrinya yg lelah, serta perutnya yg membalon itu. Pelan-pelan Leman meraih beberapa jumput rambut istrinya, lalu menggenggamnya lambat-lambat.

"Maafkan aku, Ilin," gumamnya menyebut nama kecil istrinya. Yah, Salina --Ilin-- bagi Leman tak lebih tumpuan kasih sayang yg setiap saat memberi semangat untuk memperjuangkan hidup. Walau di lain kadang ia pun mesti merasa sabar menerima umpatan istrinya karena kesulitan untuk melepaskan diri dari beban hidup yg setiap hari bagai mengejarnya dengan panah beracun. Malas sehari saja, berarti mempersiapkan kelaparan untuk esok hari.

Berkali-kali Leman berusaha untuk tidur nyenyak di samping istrinya, tapi selalu saja ia merasa gamang membayangkan hari-hari esok ditambah menanti kelahiran bayi pertama serta biayanya yg lumayan sulit sekiranya ia carikan mendadak.

Seketika, bayangan seorang wanita hampir setengah baya melintasi ingatannya. Bu Camat. Ya, ia ingat istri camat yg baru bersama cukup baik terhadapnya sejak Kecamatan Ciakayam diduduki oleh petinggi baru. Sebenarnya bukan Bu Camat itu yg baik hati, melainkan Lemanlah yg betul-betul baik hati kepada istri Camat yg dipanggilnya Bu Ca.

Hampir setiap punya kesempatan, kalau tidak pagi ya sore, ia berusaha singgah ke rumah Pak Camat itu, kalau-kalau ada yg diperlukan bantuannya oleh Bu Camat. Misalnya, seperti yg sudah-sudah, membuatkan pot bunga ataupun membereskan taman rumah Bu Camat yg setiap hari selalu diseraki daun-daun rambutan kering yg tumbuh besar di sekitar itu. Atau lagi, menolong membersih kan kakus bersama menimbakan bak mandi Bu Camat yg kebetulan orang upahannya tak datang. Juga, kadang-kadang Leman menaiki atap rumah Bu Camat bersama menambal bagian yg bocor dengan aluminium yg dipanaskan di nyala api.

Semua pertolongan itu dilakukan Leman kepada akhirnya dengan sikap tanpa pamrih. Sebenarnya, sekali-kali ia juga pingin dipamrihi dengan sedikit uang. Hal itu, yah, ternyata harus disesalinya. Bahkan ia pernah sempat memaki-maki dirinya lantaran suatu ketika dulu, pas pertama membantu Bu Camat mengangkat perabot rumahnya dari rumah yg lama ke rumah yg sekarang ini, Leman pernah menolak dikasih uang. Alasannya ia tulus membantu.

"Kalau Bu Ca memberi saya uang untuk pertolongan saya yg sederhana ini, berarti saya menjadi sungkan menolong Ibu setelah ini. Saya membantu tulus lho, Bu Ca," begitu kata Leman.

Ternyata, ucapan Leman itu dipegang Bu Camat. Setiap pertolongan Leman, baik diminta maupun tidak, Bu Camat cukup mengucapkan terima kasih. Sehingga, hubungan Bu Camat dengan petani upahan seperti Leman di kampung kecamatan itu dikenal baik. Bahkan Leman sempat jadi bahan pembicaraan orang kampung, bahwa ia orang dekat dengan Bu Camat, juga Pak Camat.

Hubungan baik Leman dengan Bu Camat ini, oleh sebagian orang bisa dimanfaatkan. Salah satunya Leman diminta kesediaannya membantu menguruskan KTP, biar sedikit encer bersama biayanya pun bisa renda han sedikit. Untuk sedikit hal, harga diri Leman terangkat. Leman disegani.

Tapi, pikir Leman kemudian, apakah cukup sampai berhubungan baik dengan Pak Camat bersama istrinya serta dikenal orang yg punya gengsi yg tinggi seranting dibanding kawan-kawan lainnya? Leman mendadak menggeleng. Justru yg ia perlukan saat ini tidak lagi keterpandangan di mata orang-orang ataupun ucapan tulus terima kasih wanita yg dipanggilnya Bu Ca.

Leman meyakini, ia perlu uang. Ia perlu pamrih untuk sedikit dari sekian banyak pertolongannya yg diberikan kepada Bu Ca. Kadang dalam hati Leman mengumpat, kenapa di lain kadang Bu Ca tak pernah sekali pun menawarkan ia uang. Apakah lantaran basa-basin ya pertama dulu. Atau memang Bu Ca pelit.

Leman merangkulkan tangannya ke tubuh istrinya. Ia ingat Bu Camat, ia pun punya niat untuk mendatangi Bu Camat esok hari guna memberikan gambaran, bahwa ia butuh uang banyak untuk menebus biaya kelahiran anaknya yg sedikit hari lagi. Ia, bagaimanapun, tak ingin gagal jadi suami, jadi ayah, jadi laki-laki yg ber tanggung tanggapan membahagiakan istrinya Salina.



Tema, latar, bersama penokohan  kutipan cerpen “Demi Bu Camat”

1. Tema
tema kutipan cerpen “Demi Bu Camat” yaitu kesulitan ekonomi. Kesulitan ekonomi dialami Leman. Leman kesulitan uang untuk biaya bersalin istrinya.
Bukti:
a. Yang menjadi pikiran Leman saat ini, mencarikan biaya bersalin isterinya ke bidan.
b. Dengan gaji harian yg tak mungkin setiap  hari ia peroleh itulah Leman mendayung kelajuan biduk rumah tangganya.

2. Latar 
a. Latar tempat
Latar tempat disebutkan, tetapi berada di berbagai lokasi antara rumah Bu Camat, rumah Leman. Akan tetapi, latar sebenarnya adalah rumah leman.
Bukti:
Angin malam membentur letih di dinding rumah kayu leman.
b. Latar waktu
Latar waktu lebih ditonjolkan malam hari. Akan tetapi, ada waktu yg disebutkan kepada cerita pagi bersama sore.
Bukti:
- Angin malam membentur letih di dinding rumah kayu leman.
- Berkali-kali Leman berusaha untuk tidur nyenyak di samping isterinya.
c. Latar sosial
Latar sosial menjelaskan keadaan hidup Leman yg memperihatikan. Akan tetap, ia harus basa-basi demi cari muka.
Bukti:
- Kadang ia pun mesti sabar menerima umpatan istrinya karena kesulitan untuk melepaskan diri dari beban hidup yg setiap hari bagai mengejarnya dengan panah beracun. Malas sehari saja, berarti mempersiapkan kelaparan untuk esok hari.
- “ ... Saya membantu tulus lho, Bu Ca," begitu kata Leman. Padahal itu basa-basi saja. Sekadar cari muka.

3. Penokohan
a. Leman: baik, bertanggung jawab
Bukti:
- Sebenarnya bukan Bu Camat yg baik hati, tetapi Leman lah yg betul-betul baik hati.
- Ia, bagaimana pun tak ingin gagal menjadi suami, jadi ayah, jadi laki-laki yg bertanggung tanggapan membahagiakan istrinya.

b. Salina: pemalu, penuntut
Bukti:
- seharusnya kita malu menerima popok itu, ...
- apalagi untuk persediaan perlengkapan bayi saja istrinya masih menuntut.

c. Bu Camat: menghargai orang
Bukti:
- ..... Bu Camat cukup mengucapkan terima kasih.


Nilai kehidupan yg terkandung dalam kutipan cerpen "Demi Bu Camat" 

Nilai kehidupan yg terkandung dalam kutipan cerpen "Demi Bu Camat" yaitu nilai sosial berupa ketulusan membantu orang lain.

Bukti: Semua pertolongan itu dilakuan Leman kepada akhirnya dengan sikap tanpa pamrih. Sebenarnya sekali-kali ia juga pingin dipamrihi sedikit dengan uang. Hal itu, yah, ternyata harus disesalinya.



Senin, 25 November 2019

Pengertian Majas Personifikasi Beserta Contohnya

Pengertian Personifikasi
Personifikasi berasal dari bahasa Latin persona (‘orang, pelaku, aktor, ataupun topeng yg dipakai dalam drama’) + fic (‘membuat’).

Personifikasi adalah jenis majas yg melekatan sifat-sifat insani kepada benda yg tidak bernyawa beserta ide yg abstrak (Tarigan, 2009: 17)

Personifikasi yaitu kiasan yg mempersamakan benda dengan manusia, benda-benda mati dibuat angsal berbuat, berpikir, beserta sebagainya seperti manusia (Pradopo, 2012: 75)

Personifikasi ataupun prosopopoeia adalah semacam gaya bahasa kiasan yg menggambarkan benda-benda mati ataupun barang-barang yg tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat kemanusiaan. (Keraf, 2010: 140)

Jadi personifikasi adalah jenis majas yg mempersamakan benda mati ataupun pun mahluk selain manusia (binatang) seolah-olah bersifat seperti manusia.

Contoh Majas Personifikasi
Berikut ini adalah contoh majas personifikasi.

Malas beserta malu nyala pelita (Anak Molek V: Rustam Effendi)

Sepi menyanyi, malam dalam medoa tiba (Sajak Putih: Chairil Anwar)

Sebuah jendela menyerahkan kamar ini (Sebuah Kamar: Chairil Anwar)

Puntung rokok beserta kursi bercakap tentang seorang yg tiba-tiba menghela nafas panjang lalu berdiri (Percakapan dalam Kamar: Sapardi JD)

Contoh lainnya:

angin yg meraung 

matahari baru saja kembali ke peraduannya

hujan memandikan tanaman

mentari mencubit wajahku

pepohonan tersenyum riang

tugas menantikan kita

kucingmu merindukan elusanmu

margasatwa berpestaria

murai bernyanyi menanti mentari

bunga mawar menjaga diri dengan duri

pengalaman mengajak kita tahan menderita

pintu pun menjerit saat dibuka

dinding-dinding membisu

mentari menjilat kamar tidurku

burung-burung bernyanyi

pohon-pohon menari

ombak mengecup pantai

sunyi yg melukai hati

senyuman yg menggoda

tatapan yg menusuk

Pengertian Majas Metafora Kepada Contohnya

Pengertian Metafora

Dalam buku Pengajaran Gaya Bahasa karangan Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan ditemukan asal usul kata metafora, bahwa metafora berasal dari bahasa Yunani metaphora yang berarti ‘memindahkan’; dari meta ‘di atas; melebihi’ + pherein ‘membawa’.

Lalu, Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan membuat pengertian, metafora adalah sejenis gaya bahasa perbandingan yg paling singkat, padat, tersusun rapi. Di dalamnya terlihat dua gagasan: yg satu adalah suatu kenyataan, sesuatu yg dipikirkan, yg menjadi objek; beserta yg satu lagi merupakan pembanding terhadap kenyataan tadi; beserta kita menggantikan yg belakangan itu menjadi yg terdahulu tadi.

Lihat juga: Ragam Gaya Bahasa; Pengertian beserta Contohnya

Sementara pengertian metafora menurut beberapa ahli antar lain: Metafora menyatakan sesuatu sebagai hal yg sama ataupun seharga dengan hal lain, yg sesungguhnya tidak sama (Altenbernd).

Metafora sama dengan perbandingan yg implisit, jadi tanpa kata seperti ataupun sebagai di antara dua hal yg berbeda (Anton M. Moeliono).

Metafora adalah pemakaian kata-kata bukan arti yg sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yg berdasarkan persamaan ataupun perbandingan (Poerwadarminta).

Metafora yakni membuat perbandingan antara dua hal ataupun benda untuk menciptakan suatu kesan mental yg hidup walaupun tidak dinyatakan secara bergolak spesifik dengan penggunaan kata-kata seperti, ibarat, bak, sebagai, umpama, laksana, penaka, serupa, seperti dengan perumpamaan (Dale dalam Tarigan, 2009: 15).

Metafora adalah semacam analogi yg membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yg singkat (Gorys Keraf).

Lanjut Keraf, metafora sebagai pembanding langsung tidak mempergunakan kata: seperti, bak, bagaikan, beserta sebagainya, sehingga pokok pertama langsung dihubungkan dengan pokok kedua. Proses terjadinya sebenarnya sama dengan simile tetapi secara berangsur-angsur keterangan mengenai persamaan beserta pokok pertama dihilangkan, misalnya:

Pemuda adalah seperti bungan bangsa.
Pemuda adalah bunga bangsa.
Pemuda bunga bangsa.

Secara rinci, Rachmat Djoko Pradopo dalam bukunya “Pengkajian Puisi” menyatakan bahwa Metafora terdiri dari dua term ataupun dua bagian, yaitu term pokok (principal term) beserta term kedua (secondary term). Term pokok disebut juga tenor menyebutkan hal yg dibandingkan, sedang term kedua ataupun vehicle adalah hal yg untuk membandingkan. Misalnya ‘Bumi’ adalah permpuan jalang’: ‘Bumi’ adalah term pokok, sedangkan ‘perempuan jalang’ term kedua ataupun vehicle.

Jadi, berdasarakan beberapa pengertian di atas bisa disimpilkan bahwa majas metafora yaitu majas yg membandingkan dua hal secara implisit yakni dengan tanpa menggunakan kata-kata pembanding (seperti, ibarat, bak, sebagai, umpama, laksana, penaka, serupa, beserta lain sebagainya). Sehingga metafora lebih terkesan menohok ketimbang simile.


Contoh Majas Metafora

Nani jinak-jinak merpati
Ali mata keranjang
Mereka ditimpa celaka
Aku terus memburu untung
Perpustakaan gudang ilmu
Koran sumber informasi
Mina buah hati Edi
Dia anak emans pamanku
Pendidikan soko guru pembangunan
Kata adalah pedang tajam


Contoh metafora dalam sebuah kalimat

Kapten kesebelasan itu mendapat kartu merah.
Gadis itu menjadi buah bibir orang kampung.
Kemarin dia menerima surat kertas hijau dari pacarnya.
Pendidikan jelas memelekkan mata hati ke arah kemajuan.
Saya adalah tumpuan harapan keluarga saya.
Dengan hasil panen itu, kami merasa mendapat durian runtuh.
Kasihan mereka, sudah jatuh tertimpa tangga pula.
Pak Ogah lintah darat, jangan bergaul dengan dia.
Tak ada gunanaya berdebat dengan orang yg berkepala batu.
Aminah kembang desa kami.
Anak adalah buah hati orang tua.
Pemuda adalah bungan bangsa.
Saya menerima cindera mata dari teman sekelas.
Orang itu benar-benar buaya darat.
Pedagang itu sungguh-sungguh ular berkepala dua.
Rakyat adalah tiang negara.
Gerak geriknya menarik hati.
Kata-katanya mendinginkan kepala.
Fitnahnya menaikkan darah kami.
Pendidikan jalan menuju kemajuan.