Pengertian Wawancara
Pengertian wawancara menurut di KBBI (versi daring) yaitu:
Jadi, becus disimpulkan wawancara adalah tanya dedar perlawanan dengan seseorang yg diperlukan untuk dimintai keterangan ataupun pendapat mengenai suatu hal.
Unsur-Unsur Wawancara
Wawancara memiliki unsur-unsur yg harus dipenuhi. Adapun unsur-unsur tersebut sebagai berikut.
Beberapa hal yg dipersiapkan sebelum berwawancara dengan narasumber sebagai berikut.
Adapun sebagai pewawancara, perlu memahami etika berwawancara. Etika berwawancara di antaranya sebagai berikut.
Salah satu persiapan yg dilakukan sebelum berwawacara yaitu membuat daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan wawancara yg baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
1. Pertanyaan tertutup
Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yg hanya membutuhkan jawaban singkat. Dengan kata lain, pertanyaan yg hanya berkisar dengan satu masalah tertentu.
Contoh:
- “Apakah hasil berjualan makanan becus mencukupi kebutuhan?”
- “Berapa omzet sehari dari menjual makanan?”
b. Pertanyaan terbuka
Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yg membutuhkan jawaban yg lengkap beserta mendalam. Pertanyaan terbuka memungkin narasumber untuk mengemukakan ide. Narasumber juga bisa mengemukakan harapan beserta perasaan.
Contoh:
- “Mengapa Anda tertarik berjualan makanan?”
- “Mengapa Anda tidak membuka jasa boga saja?”
c. Pertanyaan yg bersiafat menyelidiki
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yg sering diajukan wartawan dengan maksud menyelidiki apa yg sudah dijawab.
Contoh:
- “Bagaimana kiat-kiat khusus sehingga Anda mempunyai pelanggan tetap?”
- “Bagaimana cara Anda mengambil keuntungan?”
d. Pertanyaan yg terpusat dengan permasalahan
Pertanyaan ini digunakan untuk mengetahui pendapat narasumber bila menghadapi permasalahan.
Contoh:
- “Jika harga baku makanan naik, apa yg Anda lakukan agar tidak rugi?”
- “Antisipasi seperti apakah yg bakal Anda lakukan agar omzet usaha berjualan makanan tetap meningkat?”
Sumber: Buku PG Bahasa Indonesia IX
Pengertian wawancara menurut di KBBI (versi daring) yaitu:
- Tanya dedar perlawanan dengan seseorang (pejabat beserta sebagainya) yg diperlukan untuk dimintai keterangan ataupun pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, ataupun ditayangkan dengan layar televisi;
- Tanya dedar perlawanan direksi (kepala personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar pekerjaan;
- Tanya dedar perlawanan peneliti dengan narasumber;
Jadi, becus disimpulkan wawancara adalah tanya dedar perlawanan dengan seseorang yg diperlukan untuk dimintai keterangan ataupun pendapat mengenai suatu hal.
Unsur-Unsur Wawancara
Wawancara memiliki unsur-unsur yg harus dipenuhi. Adapun unsur-unsur tersebut sebagai berikut.
- Pewawancara ataupun orang yg mencari informasi yg berkedudukan sebagai penanya.
- Narasumber ataupun sebagai penjawab pertanyaan ataupun pemberi informasi. Narasumber yg diwawancarai biasanya merupakan seseorang yg memiliki keterkaitan dengan perihal informasi yg diperlukan. Dalam hal ini, narasumber becus berupa tokoh, ahli, ataupun orang biasa.
- Tema ataupun perihal yg diwawancarakan. Tema sangat berperan dalam kegiatan wawancara. Dalam hal ini, tema menjadi pokok sekaligus pembatasan hal-hal yg dibicarakan.
- Waktu ataupun kesempatan beserta tempat.
Beberapa hal yg dipersiapkan sebelum berwawancara dengan narasumber sebagai berikut.
- Penguasaan materi, berkenaan dengan tema beserta poin-poin permasalahan penting yg bakal ditanyakan.
- Mempersiapkan daftar pertanyaan berkenaan dengan informasi yg diperlukan.
- Mempersiapkan diri secara mental untuk mengantisipasi hal-hal yg tidak diinginkan, misalnya grogi ataupun nervous.
- Mempersiapkan peralatan yg diperlukan untuk berwawancara, misalnya alat rekam ataupun alat tulis.
Adapun sebagai pewawancara, perlu memahami etika berwawancara. Etika berwawancara di antaranya sebagai berikut.
- Membuat janji terlebih dedar di depan dengan narasumber.
- Datang tepat waktu.
- Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, beserta berterima kasih atas kesempatan yg diberikan.
- Menjelaskan identitas beserta maksud wawancara.
- Menggunakan bahasa yg santun.
- Menyampaikan pertanyaan secara sistematis beserta urut.
- Fokus dengan materi wawancara.
- Tidak menyudutkan narasumber beserta tidak membuat tersinggung.
- Tidak memancing pertanyaan yg menjurus dengan fitnah ataupun mengadu domba.
- Bersikap dedar ilmiah beserta simpatik.
- Tidak menyela pembicaraan.
- Menghindari pertanyaan-pertanyaan yg menjurus dengan masalah pribadi.
- Setelah wawancara selesai, mengucapkan terima kasih beserta memina maaf bila ada kata-kata ataupun sikap yg kurang berkenan.
Salah satu persiapan yg dilakukan sebelum berwawacara yaitu membuat daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan wawancara yg baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
- Pertanyaan dalam wawancara minimal meliputi 5 W beserta 1 H, yaitu who, what, when, where, why, beserta how ataupun dalam bahasa Indonesia siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, beserta bagaimana.
- Pertanyaan yg disusun menggunakan bahasa yg jelas, singkat, baik, sopan, beserta tidak menyinggung perasaan orang yg diwawancarai.
- Pertanyaan dalam wawancara tidak bermaksud menekan orang yg diwawancarai.
- Memperhatikan orang yg bakal diwawancarai.
- Memahami jenis-jenis pertanyaan.
- Jangan menjelaskan sesuatu yg tidak ditanyakan.
- Hindari meminta off the record.
1. Pertanyaan tertutup
Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yg hanya membutuhkan jawaban singkat. Dengan kata lain, pertanyaan yg hanya berkisar dengan satu masalah tertentu.
Contoh:
- “Apakah hasil berjualan makanan becus mencukupi kebutuhan?”
- “Berapa omzet sehari dari menjual makanan?”
b. Pertanyaan terbuka
Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yg membutuhkan jawaban yg lengkap beserta mendalam. Pertanyaan terbuka memungkin narasumber untuk mengemukakan ide. Narasumber juga bisa mengemukakan harapan beserta perasaan.
Contoh:
- “Mengapa Anda tertarik berjualan makanan?”
- “Mengapa Anda tidak membuka jasa boga saja?”
c. Pertanyaan yg bersiafat menyelidiki
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yg sering diajukan wartawan dengan maksud menyelidiki apa yg sudah dijawab.
Contoh:
- “Bagaimana kiat-kiat khusus sehingga Anda mempunyai pelanggan tetap?”
- “Bagaimana cara Anda mengambil keuntungan?”
d. Pertanyaan yg terpusat dengan permasalahan
Pertanyaan ini digunakan untuk mengetahui pendapat narasumber bila menghadapi permasalahan.
Contoh:
- “Jika harga baku makanan naik, apa yg Anda lakukan agar tidak rugi?”
- “Antisipasi seperti apakah yg bakal Anda lakukan agar omzet usaha berjualan makanan tetap meningkat?”
Sumber: Buku PG Bahasa Indonesia IX
Tidak ada komentar:
Posting Komentar