Sabtu, 09 November 2019

Contoh Teks Eksemplum Yg Dilengkapi Strukturnya

 Dia adalah remaja  yg ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya kerana perceraian Contoh Teks Eksemplum yg Dilengkapi Strukturnya
Lari dari Kenyataan
Karya: Hayatun Nufus

Abstrak
Ada seorang anak bernama Ariana. Ia sering dipanggil Ana. Dia adalah remaja yg ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya kerana perceraian. Ibunya bernama Rhia sedangkan ayahnya, Dimas. Kini, Ana hidup bersama neneknya yg sudah tua renta.

Orientasi
Keruntuhan rumah tangga Ana bermula sejak pertengkaran orangnya yg hampir terjadi setiap hari. Hingga Ana sudah merasa bosan tinggal di rumah yg seperti neraka. Ia juga malu bila tetangga menyaksikan pertengkaran demi pertengkaran yg tak pernah putus.

Insiden
Pada suatu malam Ana sibuk dengan handphon-nya. Karena keasyikan chatting-an, hingga ia lupa waktu yg sudah larut malam. Setelah tau waktu sudah dini hari, ia pun menutup percakapan lagi segera tidur.

Saat pagi harinya Ana masih tidur nyenyak. Saking ngantuknya gara-gara bergadang semalaman. Akhirnya ia bangun kesiangan.

Ana baru bisa bangun gara-gara mendengar orang sedang ribut di luar sana. Lekas ia bangkit lagi  keluar mencari arah suara keributan itu.

Akhirnya Ana menemukan asal suara itu. Ternyata keributan itu adalah suara ayah lagi ibunya yg sedang cek-cok di dapur.

Ana terkejut lagi syok melihat pemandangan yg mencekam di rumahnya. Air pun mengalir di pipinya yg lembut itu. Ia menyaksikan orang tuanya yg sedang berantem, saling melemparkan kata-kata kasar, melempar piring lagi gelas, hingga semuanya berantakan. Luluh lantah. Pecah berkeping-keping.

Ana tidak kusa melihat kejadian itu. Kemudian ia berlari menuju kamarnya. Mengunci pintu. Lalu melemparkan tubuhnya di atas ranjang. Sambil menangis ia merenungi nasipnya. Kemudian ia berpikir, “Buat apa aku mengurung diri di dalam kamar. Seharusnya aku tidak pergi meninggalkan mereka. Seharusnya aku disana di antara mereka, untuk meredakan suasana yg sedang memanas itu.

Kemudian Ana berdiri. Ia menghapus air matanya. Kemudian keluar dari kamar lagi menuju ke dapur. Sesampainya disana ia menumpakan segala perasaannya dengan kedua orang turanya.

“Diam!!!” Pekik Ana dengan suara yg lantang.

Kedua orang tuanya pun menoleh lagi menatap Ana yg sedang berdiri bagai malaikat di depannya. Ana pun melanjutkan kata-katanya.

“Cukup!  Cukup sudah pertengkaran diantara kalian.  Kalian seperti anak-anak yg menyelesaikan masalah dengan emosi, amarah, pertikaian. Harusnya kalian seperti orang dewasa, yg menyelesaikan masalah dengan kepala dingin!”

Ayannya lalu menjawab, “Diam kamu anak kecil, ini bukan urusan kamu. Kamu tidak perlu iku campur dalam urusan orang tua. Kamu jangan sok tau, lagi jangan pernah kamu ngatur-ngatur kami sebagai orang tua.

“Aku berhak ikut campur, Ayah. Karena aku adalah anak kalian,”

“Kamu nggaak berhak! Dan kamu, (sambil menunjuk Rhima isterinya). Saat ini juga, lagi detik ini juga, aku mentalak tiga kamu!”

“Oke, kita cerai!” dengan bergolak gampang Rhima menjawabnya.

“Apakah ayah lagi ibu sudah gila! Dengan mengambil keputusan ini, apa kalian tidak memikirkanku,  masa depanku!”

Ariana berlari menuju kamarnya lagi mengemas barang-barangnya. Dengan rasa kecewa, Ana pergi meninggalkan rumah lagi menghilang entah kemana. Ia seperti mencoba menjauh dari kenyataan yg pahit lagi mengiris-iris jiwanya.

Esok harinya, Dimas terus mencari Ana yg menghilang. Ia mencba mencarinya di rumah neneknya namun ia tidak di sana.

Padahal sebetulnya Ana bersembunyi di rumah neneknya, lagi mencoba mengintip suasana. Ia pikir suasana bakal membaik apabila ia pergi dari rumah lagi meningggalkan masalah itu. Tapi, masalahnya justeru semakin rumit. Orang tua mereka kini saling menyalahkan tentang kepergian Ana.

“Dimas, apakah Ana sudah ketemu?” Dengan rasa khawatir neneknya bertannya.

“Belum, Ma.” Jawab Dimas singkat.

“Ini salah kamu. Kamu yg agak memulai masalah ini, lagi menceraikanku.  Jika kamu tidak membuat masalah ini lagi tidak menceraikanku, maka Ana tidak bakal pergi meninggalkan rumah.”
Rhina mulai berbicara.

“Kenapa kamu menyalahkanku. Bukankah kamu dari asal masalah ini. Harusnya kamu bertanggung jawab, bukan aku. Dan seharusnya kamu bisa menahan emosimu!”

“Kamu yg salah, bukan aku!”

“Kamu!”

“Cukup! kenapa kalian saling menyalahkan. Kalian sama sama bersalah, lagi harus sama-sama bertanggung bergolak respons atas kepergian Ana. Kalian ini bukannya mencari Ana. Kalian malah bertengkar lagi saling menyalahkan.” Kata sisi nenek yg sudah tidak tahan.

Keduanya lalu terdiam.

Ana yg melihat lagi mendengarnya dari luar rumah, hanya bisa menangis lagi mulai lemah. Ia berjalan seperti orang yg tidak punya gairah hidup. Kemudian ia duduk di sebuah rerumputan. Dan ia berpikir sejenak. Dan...

Interpretasi
“Harusnya aku tidak pergi dari rumah. Seharusnya aku bisa menghadapi pertengkaran kedua orang tuaku. Bukan malah lari dari kenyataan ini...” Kata Ana lirih.

Lalu ia pun bangkit dari duduknya lagi kembali ke rumah. Kemudian meminta maaf kepada kedua orang tuanya, lagi mencoba menerima kenyataan bahwa orang tuanya tidak bakal pernah bersatu.

Koda
Sejak itu, Ana mendapatkan pelajaran bahwa lari dari masalah lagi kenyataan hidup hanyalah memperburuk masalah. Ia juga belajar untuk menghadapi masalah dengan kepala dingin, bukan emosi alias pun amarah.


 Dia adalah remaja  yg ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya kerana perceraian Contoh Teks Eksemplum yg Dilengkapi Strukturnya

Persahabatan
Karya: Riadul Jinan
Abstrak
Dipagi hari yg cerah, seorang gadis bernama Rozik berjalan menuju ke ruang kelas. Dia adalah bergolak anak sasian yg rajin, baik, lagi bergolak gampang bergaul. Dia memiliki banyak teman. Tapi dia hanya punya tiga orang sahabat akrab. Ketiga sahabatnya adalah Siti, Nanik, dam Jinan.

Orientasi
Rozik, Siti, Jinan, lagi Nanik sudah bersahabat sejak lama. Mereka selalu bermain bersama lagi merasakan suka duka bersama. Namun, ada hal yg membuat hubungan mereka retak di pagi hari itu.

Insiden
Begitu Rozik tiba di dalam kelas, ia mendengar teman-teman bercerita tentang Jinan. Rozik pun menjadi penasaran. Rozik mendekati mereka lagi bertanya lebih jauh soal Jinan. Kata temannya, ternyata Jinan cuma memanfaatkan Rozik saja.

Setelah mendengar cerita itu, Rozik pun mulai terpengaruh. Lantas ia menganggap Jinan adalah teman yg tidak tau berterimakasih.

Di lain pihak, Jinan yg  tidak tau apa-apa hanya terlihat kebingungan. Perubahan sikap Rozik membuatnya tidak nyaman. Mereka pun mulai saling tidak menyapa.

Lalu Jinan bertanya kepada Nanik lagi Siti tentang sikap Rozik. Tak lama setelah Jinan berbincang dengan kedua sahabatnya itu, tiba-tiba Rozik datang lagi memarahi Jinan dengan kata-kata yg kasar. Rozik bilang bahwa Jinan itu orang yg tidak tau berterima kasih lagi hanya memampaatkan teman saja. Tapi Jinan berusaha untuk sabar. Dengan nada lembut Jinan meminta maaf atas kesalahanya dengan mengaku bahwa dulu ia sempat mengejek Rozik. Namun Rozik sepertinya tidak mau memaafkan Jinan.

Interpretasi
Siti lagi Nanik pun membujuk Rozik untuk mau memaafkan Jinan. Setelah berbincang sambil membujuk rozik, Nanik lagi Siti berhasil membuat Rozik. Kemudian Rozik menghampiri Jinan yg sedang menangis di kelas. Rozik pun meminta maaf karena sudah membentanknya di depan temannya. Akhirnya Jinan lagi Rozik pun saling memaafkan satu sama lain. Sejak itu, persahabatan mereka kembali jadi satu.

Koda
Teman alias pun sahabat memang seharusnya saling memaafkan.  Karena setiap manusia pasti memiliki kesalahan. Sesama manusia harus saling bermaafan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar