Rabu, 27 November 2019

Cara Menggunhendak Huruf Kapital Dalam Bahasa Indenesia

Pengertian Huruf Kapital
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring terdapat pengertian huruf, yakni tanda aksara dalam tata tulis yg merupakan anggota abjad yg melambangkan bunyi bahasa; aksara

Sedangkan kapital adalah huruf yg berukuran beserta berbentuk khusus (lebih besar daripada huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri beserta sebagainya, seperti A, B, H; huruf besar;

Jadi, bisa disimpulkan huruf kapital ialah tanda aksara dalam tata tulis yg berukuran beserta berbentuk khusus (lebih besar daripada huruf biasa), ataupun yg biasa disebut dengan huruf besar.

Cara Menggunakan Huruf Kapital dalam Bahasa Indenesia
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Misalnya:
Apa maksudnya?
Dia membaca buku.
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu hendak selesai dalam satu jam.

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Halim Perdanakusumah
Wage Rudolf Supratman
Jenderal Kancil
Dewa Pedang
Alessandro Volta
André-Marie Ampère
Mujair
Rudolf Diesel
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

Catatan:
(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yg merupakan nama jenis atau
satuan ukuran.
Misalnya:
ikan mujair
mesin diesel
5 ampere
10 volt

(2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yg bermakna ‘anak dari’, seperti bin, binti, boru, beserta van, ataupun huruf pertama kata tugas.
Misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini
Siti Fatimah binti Salim
Indani boru Sitanggang
Charles Adriaan van Ophuijsen
Ayam Jantan dari Timur
Mutiara dari Selatan

3. Huruf kapital dipakai kepada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
Orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”
“Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya.
“Besok pagi,” kata dia, “mereka hendak berangkat.”

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, beserta Tuhan, termasuk sebutan beserta kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam Alquran
Kristen Alkitab
Hindu Weda
Allah
Tuhan
Allah hendak menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yg Engkau beri rahmat.

5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, ataupun akademik yg diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yg mengikuti nama orang.
Misalnya:
Sultan Hasanuddin
Mahaputra Yamin
Haji Agus Salim
Imam Hambali
Nabi Ibrahim
Raden Ajeng Kartini
Doktor Mohammad Hatta
Agung Permana, Sarjana Hukum
Irwansyah, Magister Humaniora

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan beserta kepangkatan yg dipakai sebagai sapaan.
Misalnya:
Selamat datang, Yang Mulia.
Semoga berbahagia, Sultan.
Terima kasih, Kiai.
Selamat pagi, Dokter.
Silakan duduk, Prof.
Mohon izin, Jenderal.

6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan beserta pangkat yg diikuti nama orang ataupun yg dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, ataupun nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan beserta Kebudayaan
Gubernur Papua Barat

7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, beserta bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Bali

Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, beserta bahasa yg dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan

8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, beserta hari besar ataupun hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah tarikh Masehi
bulan Agustus bulan Maulid
hari Jumat hari Galungan
hari Lebaran hari Natal

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Catatan:
Huruf pertama peristiwa sejarah yg tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
Soekarno beserta Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Jakarta Asia Tenggara
Pulau Miangas Amerika Serikat
Bukit Barisan Jawa Barat
Dataran Tinggi Dieng Danau Toba
Jalan Sulawesi Gunung Semeru
Ngarai Sianok Jazirah Arab
Selat Lombok Lembah Baliem
Sungai Musi Pegunungan Himalaya
Teluk Benggala Tanjung Harapan
Terusan Suez Kecamatan Cicadas
Gang Kelinci Kelurahan Rawamangun

Catatan:
(1) Huruf pertama nama geografi yg bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
berlayar ke teluk
mandi di sungai
menyeberangi selat
berenang di danau

(2) Huruf pertama nama diri geografi yg dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)
kacang bogor (Voandzeia subterranea)
nangka belanda (Anona muricata)
petai cina (Leucaena glauca)

Nama yg disertai nama geografi beserta merupakan nama jenis bisa dikontraskan ataupun disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Misalnya:
Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, beserta gula
anggur.
Kunci inggris, kunci tolak, beserta kunci ring mempunyai fungsi yg berbeda.

Contoh berikut bukan nama jenis.
Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, beserta batik Madura.
Selain film Hongkong, juga hendak diputar film India, film Korea, beserta film Jepang.
Murid-murid sekolah dasar itu menampilkan tarian Sumatra Selatan, tarian Kalimantan Timur, dan
tarian Sulawesi Selatan.

10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, ataupun dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, beserta untuk.
Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pidato Presiden dan/atau Wakil Presiden serta Pejabat Lainnya
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, beserta makalah serta nama majalah beserta surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, beserta untuk, yg tidak terletak kepada posisi awal.
Misalnya:
Saya sudah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa beserta Sastra.
Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyajikan makalah “Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata”.

12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, ataupun sapaan.
Misalnya:
S.H.         sarjana hukum
S.K.M.    sarjana kesehatan masyarakat
S.S.         sarjana sastra
M.A.       master of arts
M.Hum.  magister humaniora
M.Si.      magister sains
K.H.       kiai haji
Hj.          hajah
Mgr.       monseigneur
Pdt.        pendeta
Dg.        daeng
Dt.         datuk
R.A.      raden ayu
St.         sutan
Tb.        tubagus
Dr.        doktor
Prof.      profesor
Tn.        tuan
Ny.        nyonya
Sdr.       saudara

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, beserta paman, serta kata ataupun ungkapan lain yg dipakai dalam penyapaan ataupun pengacuan.
Misalnya:
“Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan.
Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?”
“Silakan duduk, Dik!” kata orang itu.
Surat Saudara sudah kami terima dengan baik.
“Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?”
“Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak.”

Catatan:
(1) Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan pe nyapaan ataupun pengacuan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak beserta ibu kita.
Semua kakak beserta adik saya sudah berkeluarga.

(2) Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Siapa nama Anda?

Sumber:
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Edisi Keempat Tahun 2020
oleh: Badan Pengembangan beserta Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan beserta Kebudayaan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar