Senin, 25 November 2019

Alegori, Fabel, Parabel: Pengertian Lalu Contohnya

Alegori, Fabel, Parabel: Pengertian bersama Contohnya.

Alegori, fabel, bersama parabel merupkan bentuk perluasan dari metafora. Ketiga bentuk perluasan ini biasanya mengandung ajaran-ajaran moral bersama sering sukar dibedakan satu dengan yg lain.

Untuk lebih jelasnya, marilah disimak (dibaca) pengertian dari alegori, fabel, bersama parabel pada paparan berikut ini.

Lihat juga: Ragam Gaya Bahasa; Pengertian bersama Contohnya

Pengertian Alegori
Alegori berasal dari bahasa Yunani allegorein yang berarti ‘berbicara secara kias’; diturunkann dari allos ‘yang lain' + agoreuein ‘berbicara’.

Alegori adalah cerita yg dikisahkan dalam lambang-lambang; merupakan metafora yg diperluas bersama berkesinambungan, tempat ataupun wadah objek-objek ataupun gagasan-gagasan yg diperlambangkan (HG. Tarigan).

Menurut Gorys Keraf, alegori adalah suatu cerita singkat yg mengandung kiasan. Makna kiasan ini harus ditari dari bawah permukaan ceeritanya. Dalam alegori, nama-nama pelakunya adalah sifat-sifat yg abstrak, serta tujuannya selalu jelas tersurat.

Pengertian Fabel bersama Parabel
Fabel dan parabel merupakan alegori-alegori singkat.

Fabel adalah sejenis alegori, yg di dalamnya binatang-binatang berbicara bersama bertingah laku seperti manusia (H.G. Tarigan).

Fabel adalah suatu metafora berbentuk cerita mengenai dunia binatang, di mana binatang-bintang bahkan mahluk-mahluk yg tidak bernyawa bertindak seolah-olah sebagai manusia. tujuan fabel seperti parabel yaitu menyampaikan ajaran moral ataupun budi pekert. Fabel menyampaikan suatu prinsip tingah laku melalui analogi yg transparan dari tindak-tanduk binatang, tumbuh-tumbuhan, ataupun makhluk yg tak bernyawa (Gorys Keraf).

Sedangkan parabel (cerita yg berkaitan dengan Kitab Suci) juga merupakan alegori singkat yg mengandung pengajaran mengenai moral bersama kebenaran. Parabel merupakan metafora yg diperluas (H.G. Tarigan).

Kata parabel berasal dari bahasa Latin parabola yang bermakna ‘parabel, pepatah, peribahasa’, yg sebenarnya diturunkan pula dari bahasa Yunani belein ‘melemparkan’ + para ‘di samping; membandingkan’. (H.G. Tarigan).

Parabel (parabola) adalah suatu kisah singkat dengan tokoh-tokoh biasanya  manusia, yg selalu mengandung tema moral. Istilah parabel dipakai untuk menyebut cerita-cerita fiktif di dalam Kitab  Suci yg bersifat alegoris, untuk menyampaikan suatu kebenaran moral ataupun kebenaran spiritual (Gorys Keraf).

Contoh Alegori, Fabel, bersama Parabel
Contoh sajak yg mengandung alegori:

ULAR
Ular yg mendesis merisik, dengan warna kulit indah
mengejarku, bahkan sampai dalam mimpi.
Berhenti kataku. Dan dia menatap patuh, namun gelisah
Tiba-tiba kubaca: namamu terukir dengan lidahnya
yg terjalur merah

(Ajip Rosidi)

Contoh cerita yg mengandung fabel

- Kancil bersama buaya
- Kancil dengan kurakura
- Kancil dengan harimau
- Kancil dengan ular
- Kancil dengan burung gagak
- Kancil dengan petani

Contoh cerita yg mengandung parabel:
- Cerita Adam bersama Hawa
- Cerita Yusuf
- Cerita Musa
- dll.

Contoh sajak yg mengandung pabel:

SERANGAN

Pohon-pohon cemara di kaki gunung
pohon-pohon cemara
menyerbu kampung-kampung
bulan di atasnya
menceburkan dirinya ke dalam kolam
membasuh luka-lukanya
aan selusin dua sejoli
mengajaknya tidur

(Adul Hadi WM)

Contoh sajak yg mengandung parabel:

PERAHU KERTAS

Waktu masih kanak-kanak kau membuat perahu kertas bersama kaulayarkan di tepi kali; alirnya sangat tenang, bersama perahumu bergoyang menuju lautan.

“Ia mau singgah di Bandar-bandar besar,” kata seorang lelaki tua. Kau sangat gembira, pulang dengan berbagai gambar warna-warni di kepala. Sejak itu kau pun menunggu kalau-kalau ada kabar dari perahu yg tak pernah lepas dari rindumu itu.

Akhirnya kaudengar juga pesan si tua itu, Nuh, katanya, “Telah kupergunakan perahumu itu dalam sebuah Banjir besar bersama kini terdampar di sebuah bukit”

(Sapardi Djoko Damono)


DI KEBUN BINATANG

Seorang wanita meriang yuvenil berdiri terpikat memandang ular yg melilit sebatang pohon sambil menjulur-julurkan lidahnya, katanya kepada suaminya, “ Alangkah indahnya kulit ular
 itu untuk tas bersama sepatu! “

Lelaki meriang yuvenil itu seperti teringat sesuatu, cepat-cepat menarik lengan istrinya meninggalakan tempat terkutuk itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar