Sabtu, 09 November 2019

Kumpulan Teks Eksemplum Karya Siswa (Tugas Menulis Teks Eksemplum Mts Nw Boro'tumbuh)

 adalah teks cerita  yg tujuan sosialnya menilai perilaku  alias karakter dalam cerita Kumpulan Teks Eksemplum Karya Siswa (Tugas Menulis Teks Eksemplum MTs NW Boro'Tumbuh)

Teks eksemplum adalah teks cerita yg tujuan sosialnya menilai perilaku alias karakter dalam cerita. Sturktur teks eksemplum terdiri atas: abstrak, orientasi, insiden, intepretasi, beserta koda. Baca: Pengertian, Struktur, beserta Ciri Teks Eksemplum. Berikut ini contoh teks eksemplum karya siswa. Baca juga: Contoh Teks Eksemplum yg Dilengkapi Strukturnya.

Miskin Harta Kaya Ilmu
Karya: Abdul Basid Samtani

Muammar adalah anak kedua dari pasangan Mahyudin beserta Isnaini. Sejak kecil ia ditinggal mati oleh ayahnya. Ia pun tinggal bersama ibunya. Sementara kakaknya pergi merantau ke negeri seberang. Kini Muammar sudah duduk di bangku kelas 2 SMA beserta hidup di tengah keluarga yg sangat miskin.

Hidup dalam keluarga yg serba kekurangan memang tidak pernah membuat Muammar patah semangat dalam meraih cita-citanya.  Ia juga tidak pernah merasa bosan untuk belajar beserta terus belajar.

Suatu hari, Muammar berangkat ke sekolah dengan muka yg sedikit agak cemburut.  Saat itu ia tidak diberi uang jajan oleh ibunya. Karena hari itu ibunya tidak memiliki simpanan uang. Selain itu, ibunya juga sedang dalam keadaan kurang sehat.

Namun dengan keaadan yg seperti itu Muammar tetap ingin pergi ke sekolah. Ia tidak mau ketinggalan mata pelajaran. Apalagi kalau cuma tidak diberikan uang jajan oleh ibunya. Ia pun berangkat ke sekolah dengan penuh semangat.

Hari terus berganti hingga akhirnya keberuntungan berpihak kepada muammar. Ia dipilih untuk mewakili sekolahnya dengan olimpiade sains tingkat provinsi. Pada olimpiade tersebut Muammar mendapatkan peringkat 1 beserta berhak mendapatkan paket umrah bersama ibunya beserta uang tunai 10 juta rupiah.

Meski pun begitu Muammar tidak ingin menjadi sombong. Muammar tetap rendah hati seperti biasanya. Dan keadaan itu justeru menambah motivasi untuk terus belajar mempertahankan prestasinya tersebut. "Rendah hati membuat kamu tahu kekurangan beserta kelebihan dirimu". Itulah yg tergambar dari seorang Muammar.



Lomba PMR
Karya: Rozikatun Fauzanniah

Pada suatu hari saya beserta semua anggota PMR MTs NW Boro’Tumbuh pergi untuk berlomba ke Masbagik. Ketika sampai di Masbagik saya beserta semua anggota lainnya berkumpul beserta mendirikan tenda di sebuah lapangan. Saat tenda yg didirikan sudah selesai, kami beristirahat sebentar beserta kemudian melaksanakan apel pembukaan. Sementara lomba dimulai esok hari.

Keesokan harinya lomba pun dimulai. Ada beberapa macam lomba yg harus diikuti seperti: Tandu, PBT (Pasang Bongkar Tenda), PP (Pertolongan Pertama), beserta PK (Pertolongan Keluarga).

Lomba pertama dimulai dari tim tandu. Lomba tersebut diadakan di tebing yg atasnya kurang lebih 1 meter dari lapangan. Pada saat lomba dilaksanakan ada salah satu tim yg jatuh dari tebing tersebut. Tetapi mereka tidak menyerah beserta kembali keatas tebing untuk melanjutkan perlombaan.

Lalu dengan malam harinya panitia mengadakan pentas seni. Tapi dari sekolah kami tidak ada yg mengikuti lomba beserta menonton saja. Kemudian kami beristirahat beserta tidur setelah lomba selesai.

Di hari berikutnya di laksanakan lomba lainnya seperti PBT, PP, PK dll. Setelah itu di umumkan pemenang dari beberapa lomba yg sudah diadakan. Dan sekolah kami mendapatkan juara 1 dengan lomba Tandu.

Selama mengikuti perlombaan PMR di Masbagik saya merasa senang. Saya memiliki banyak kenalan dari berbagai sekolah. Berbagai pengalaman pun sedia saya dapatkan. Sungguh kenangan yg sulit saya lupakan.

Dari kegiatan tersebut saya pun mendapatkan pelajaran yg sangat berharga bahwa saat berlomba kita tidak boleh menyerah. Saat kita terjatuh kita harus bangkit untuk mencapai kemenangan.


Terlambat Datang Ke Sekolah
Karya: Siti Afifah Barokatin

Malam itu, aku ingin sekali pargi ke rumah bibik, atas tetapi adekku sedang sakit. Aku pun disuruh oleh ibu membeli obat. Aku pun pergi membeli obat.

saat di perjalanan aku melihat seekor anjing dari kejauhan. Aku tergesa-gesa berlari. Aku tidak melihat ada batu didepan. Aku pun terjatuh terkapar gara-gara batu itu. Setelah aku melihat dari jarak dekat ternyata itu bukan seekor anjing. Melainkan seekor kucing. Aku pun tertawa sendiri setelah melihat kucing yg kukira anjing itu.

Aku pun sampai di toko obat terdekat. Aku membeli obat batuk beserta obat bergolak untuk adekku. Setelah itu aku pulang ke rumah. Aku memberikan obat itu kepada ibu. Lalu ibu memberikan obat itu kepada adek. Usai adekku minum obat, kami pun tertidur.

Pagi pun tiba. Saat aku mau mandi tiba-tiba adekku ingin buang air besar. Aku mengalah. Adekku lama di kamar mandi. Sementara hari itu jadwal aku menyapu di kelas. Setelah adek keluar aku pun mandi dengan cepat-cepat. Kira-kira 7 menit lebih. Usai mandi aku berdan-dan seadanya, membersihkan tempat tidur, sarapan, lalu memanaskan sepeda motor. Baru kemudian aku pergi ke sekolah.

Saat perjalanan ke sekolah, pas di sebuah pertigaan, aku tidak melihat ada motor di depan mataku, beserta tinggal sedikit lagi motor itu menabrak motor ku. Untung saja aku beserta org itu dengan cepat menekan rem.

Setiba di sekolah aku melihat kelas masih kurang bersih. Sementara teman-teman sudah mulai berbaris. Bapak Sataruddin, Wakamad kesiswaan menyuruh aku untuk segera berbaris. Usai berbaris kami pun masuk ke kelas masing-masing. Saat aku baru mau duduk tiba-tiba Pak Sataruddin masuk ke kelas kami. Dengan wajah yg agak menyeramkan beliau mengatakan, "Giliran siapa yg menyapu hari ini?". Ketua kelas kami menjawab, "yang menyapu kelas hari ini adalah Etik Maesarohh, Muh. Ali Rizki, beserta Siti Afifah Barokatin."

Setelah disebutkan nama-nama tadi, kami pun disuruh maju ke depan. Kami diperintahkan untuk memungut sampah di luar kelas. Usai memungut sampah, kami pun masuk ke kelas.  Kemudian Pak Kaharuddin, Guru Matematika masuk ke kelas kami. Jam pertama hari itu adalah pelajaran Matematika. Sebelum dimulai pelajaran Pak Kaharuddin menyuruh kami maju lagi ke depan beserta memerintahkan kami untuk menyapu di lantai depan kelas. Tiba-tiba Pak Sataruddin datang lagi beserta membawa sebuah kayu beserta masuk ke dalam kelas. Pak Sataruddin memukul Muh. Ali Rizki di dalam kelas. Lalu Pak Sataruddin keluar, tiba-tiba kayu yg dipegangnya itu langsung mendarat di betisnya Etik, lalu ke betisku juga. Beliau pun pergi setelah memukul kami berdua. Lalu kami masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran.

Hikmah yg mungkin bisa dipetik dari kejadian ini adalah: "kita tidak boleh lalai dalam mengerjakan tugas-tugas beserta kewajiban."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar