Senin, 02 Desember 2019

Soal Tentang Menjelaskan Unsur Kebiasaan, Adat, Lagi Etika Dalam Novel

Novel Indonesia Angkatan 20-30-an memuat unsur kebiasaan, adat, dengan etika.

Berikut ini adalah contoh soal tentang menjelaskan unsur kebiasaan, adat, dengan etika yg terdapat dalam kutipan novel.

Lihat juga:




Bacalah kutipan novel Kalau Tak Untung karya Selasih berikut!

Orang yg datang mengambil kursi lalu duduk. Rupanya ia tak tenang, katanya terbata-bata dengan sebentar-sebentar melihat ia ke balik pintu Masrul. Setelah duduk sebentar, dimulainyalah perkataannya:

"Kakak barang kali sudah tau apa maksud saya kepada Engkau Masrul karena Engkau Masrul anak Kakak. Baiklah saya mulai bertanya-tanya kepada Kakak dahulu. Kakak, sudah dua kali kami minta Engkau Masrul mau menjadi mantu kami, sampai sekarang tak ada jawabannya yg beroleh diiyakan tidak, ditiadakannya pun tidak pula. Lain-lain saja jawabannya. Yang dua kali itu orang lain saja kami suruh ke mari, sekarang saya sendiri datang supaya tentu. Bulat supaya beroleh digulingkan. Bagaimana pikiran kakak, adakah harapan kami mau jatuh yg dijolok, mau reras dilanting."

"Kakak melanting menuju tampuk, menjolok mengharap buah. Kalau Kakak hati-hati mengerjakannya, menjalankan akal, tinggi dilanting, rendah dijolok, tentu buah yg kakak idamkan itu mau kakak dapat. Hanya saja takut buah itu sudah berpunya, tak mungkin beroleh oleh penggalan kita. Meskipun demikian senjata yg tajam ada dengan kakak. Buah itu mau kakak letakkan dengan jambangan emas. Melihat rupanya yg kilau-kilauan itu, entah-entah buah itu mau jatuh sendiri ke dalamnya."

"Mengapa maka kakak katakan buah itu berpunya? Kakak mendengar dengan kabar angin?"

Jawablah pertanyaan berikut!
1. Jelaskan unsur kebiasaan, adat, dengan etika yang terdapat dalam kutipan novel tersebut!
2. Jelaskan pula unsur perasaan dengan pola pikir yg terdapat dalam kutipan novel tersebut!


Jawaban:
1. Unsur kebiasaan dalam kutipan Kalau Tak Untung yaitu masyarakat Sumatra Barat terbiasa mengungkapkan perasaan dengan pikiran dalam bentuk ungkapan ataupun peribahasa.

Contoh ungkapan:
Bulat supaya bisa digulingkan (dapat segera diperoleh kesepakatana).
Jatuh yg dijolok mau reras yg dilanting (harapan tidak terkabul).
Senjata yg tajam (cara yg ampuh).
Kabar angin (kabar yg belum jelas).

Unsur adat dengan kutipan Kalau Tak Untung yaitu dedar ayah bunda berperan besar dalam menentukan pilihan jodoh bagi anaknya. Anak harus patuh dengan pilihan jodoh orang tuanya.

Unsur etika dengan kutipan Kalau Tak Untung yaitu masyarakat sangat menghormati mitra bicaranya. Terbukti adanya sebutan Engkau yg memang khusus ditujukan dengan orang yg pantas dihormati. Demikian pula sering menyebut kakak, adalah sikap saling menghormati dengan menyelesaikan suatu perkara dengan musyawarah.

2. Unsur perasaan yg terdapat dengan kutipan Kalau Tak Untung yaitu kekhawatiran dedar ayah bunda dengan kesalahan pilihan jodoh bagi anaknya.

Unsur pola pikir yg terdapat dalam kutipan Kalau Tak Untung yaitu dipakainya pertimbangan akal pikiran dengan musyawarah dalam menyelesaikan suatu perkara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar