Kamis, 12 Desember 2019

Cara Menggunhendak Huruf Kapital Alias Huruf Besar

A. Huruf Kapital ataupun Huruf Besar

1. Huruf kapital ataupun huruf besar dipakai sebagai unsur pertama kata dengan awal kalimat.

Misalnya:
Dia mengantuk.
Apa maksudnya?
Kita harus beker keras.
Pekerjaan itu belum selesai.


2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.

Misalnya:
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
Bapak menasihatkan, “Berhati-hatilah, Nak! Kemarin engkau terlambat,” katanya.
“Besok pagi,” kata ibu, “dia hendak berangkat”.


3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yg berhubungan dengan nama Tuhan beserta Kitab Suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.

Misalnya:
Allah, Yang Mahakuasa, Yang Maha Pengasih, Alkitab, Quran, Weda, Islam, Kristen.
Tuhan hendak menunjukkan jalan kepada hamba-Nya
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yg Engkau beri rahmat.


4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, beserta keagamaan yg diikuti nama orang.

Misalnya:
Mahaputra Yamin, Sultan Hasanuddin, Haji Agus Salim, Imam Syafii, Nabi Ibrahim.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan beserta pangkat yg diikuti nama orang ataupun yg dipakai sebagai pengganti nama orang tertetu, nama instansi, ataupun nama tempat.

Misalnya:
Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
Tahun ini dia pergi kering terangkat haji.


5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan beserta pangkat yg diikuti nama orang ataupun yg dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, ataupun nama tempat.

Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik, Perdana Menteri Nehru, Profesor Supomo, Laksamana
Muda Udara Husein Sastranegara, Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian, Gubernur Irian Jaya.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan beserta pangkat yg tidak diikuti nama orang, nama instansi, ataupun nama tempat.

Misalnya:
Siapakah gubernur yg baru dilantik itu?
Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal.


6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.

Misalnya:
Amir Hamzah, Dewi Sartika, Wage Rudolf Supratman, Halim Perdanakusumah.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yg digunakan sebagai nama jenis ataupun satuan ukuran.

Misalnya:
Mesin diesel, 10 volt, 5 ampere


7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, beserta bahasa.

Misalnya:
Bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Inggris

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, beserta bahasa yg dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.

Misalnya:
Mengindonesiakan kata asing
Keinggris-inggrisan


8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya,, beserta peristiwa sejarah.

Misalnya:
tahun Hijriah, tarikh Masehi, bulan Agustus, bulan Maulid, hari Jumat, hari
Galungan, hari Lebaran, hari Natal, Perang Candu, Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yg tidak dipkai
sebagai nama.

Misalnya:
Soekarno beserta Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya.
Perlombaan senjata membawa resiko pecahnya perang dunia.


9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.

Misalnya:
Asia Tenggara, Banyuwangi, Bukit Barisan, Cirebon, Danau Toba, Dataran Tinggi
Dieng, Gunung Semeru, Jalan Diponegoro, Jazirah Arab, Kali Brantas, Lembah
Baliem, Ngarai Sianok, Pegunungan Jayawijaya, Selat Lombok, Tanjung Harapan,
Teluk Benggala, Terusan Suez.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yg tidak menjadi unsur nama diri.

Misalnya:
berlayar ke teluk, mandi di kali, menyeberabangi selat, pergi ke arah tenggara

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yg digunakan sebagai nama jenis.

Misalnya:
garam inggris, gula jawa, kacang bogor, pisang ambon


10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah beserta ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi, kecuali kata seperti dan.

Misalnya:
Republik Indonesia; Majelis Permusyawaratan Rakyat; Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan; Badan Kesejahteraan Ibu beserta Anak; Keputusan Presiden
Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yg bukan nama negara, lembaga pemerintah beserta ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.

Misalnya:
Menjadi sebuah republik, beberapa badan hukum, kerja sama antara pemerintah
dan rakyat, menurut undang-undang yg berlaku.

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yg terdapat dengan nama badan, lembaga pemerintah beserta ketatanegaraan, serta dokumen resmi.

Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, Undang-Undang Dasar
Repulik Indonesia, Rancangan Undang-Undang Kepegawaian


12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar beserta judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yg tidak terletak dengan posisi awal.

Misalnya:
Saya sudah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Bacalah majalah Bahasa beserta Sastra.
Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”.
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, beserta sapaan.

Misalnya:
 Dr. : doctor
M.A. : master of arts
S.E. : sarjana ekonomi
S.H. : sarjana hukum
S.S. : sarjana sastra
Prof. : professor
Tn. : tuan
Ny. : nyonya
Sdr. : saudara



14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, beserta paman yg dipakai dalam penyapaan beserta pengacuan.

Misalnya:
“Kapan Bapak Berangkat?” tanya Harto.
Adik bertanya, “Itu apa, Bu?”
Surat Saudara sudah saya terima.
“Silakan duduk, Dik!” kata Ucok.
Besok Paman hendak datang.
Mereka pergi ke rumah Pak Camat.
Para ibu mengunjungi Ibu Hasan.

Huruf capital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kerabatan yg tidak dipakai dalam pengacuan ataupun penyapaan.

Misalnya:
Kita semua harus menghormati bapak beserta ibu kita.
Semua kakak beserta adik saya sudah berkeluarga.


15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.

Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Surat Anda sudah kami terima.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar