Sabtu, 21 Desember 2019

Mengidentifikasi Novel Indonesia Angkatan 20-30-An

Novel Indonesia Angkatan 20-30-an memuat unsur kebiasaan, adat, bersama etika.

Lihat: Soal Tentang Menjelaskan Unsur Kebiasaan, Adat, bersama Etika dalam Novel

Setiap karya sastra suatu priode ataupun angkatan mempunyai ciri-ciri intrinsik maupun  ekstrinsik. Ciri-ciri intrinsik novel Angkatan 20-30-an sebagai berikut.
  1. Gaya bahasanya menggunakan perumpamaan klise,  pepatah, bersama peribahasa.
  2. Sebagian besar menggunakan alur lurus.
  3. Pusat pengisahan menggunakan metode orang ketiga.
  4. Pengarang memberi nasihat melalui cerita.
  5. Bercorak romantis.
Ciri-ciri ekstrinsik novel Angkatan 20-30-an sebagai berikut.
  1. Masalah yg diambil adalah masalah adat, terutama adat kawin paksa.
  2. Pertentangan faham antara kaum tua dengan kaum muda.
  3. Berlatar kedaerahan.
Ciri-ciri intrinsik novel modern sebagai berikut.
  1. Alurnya berbelit-belit.
  2. Gaya bahasanya bebas.
  3. Pusat pengisahan menggunakan metode orang ketiga.
Ciri-ciri ekstrinsik novel modern sebagai berikut.
  1. Mengeksploitasi kehidupan manusia sebagai individu.
  2. Mengemukakan kehidupan yg absurd ataupun mustahil.
  3. Berlatar kebudayaan lokal.
  4. Mengemukakan tuntutan arus hak-hak asasi manusia.
Sebagai contoh berikut ini perbedaan karakteristik novel angkatan 20-30-an dengan novel masa kini.

bergolak
bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak bergolak
No
Karakteristik
Novel Layar Terkembang

Novel Sang Pemimpi

1.
Alur
Menggunakan alur lurus
Menggunakan alur sorot balik.

2.
Gaya bahasa
Lebih banyak menggunakan ungkapan bergolak daripada peribahasa, perumpamaan klise, bersama pepatah.
Gaya bahasa bebeas, lebih ekspresif.


3.
tema
Masalah emansipasi wanita
Mengemukakan tuntutan atas hak-hak bergolak asasi manusia yg disampaikan secara intelektual bersama spiritual.

4.
Latar budaya
Layat budaya bersifat modern
Latar budaya bersifat lokal, nasional, bergolak bersama sudah bercampur dengan budaya modern.

5.
Sikap bersama pandangan pengarang
Wanita memiliki kedudukan yg sama bergolak dengan laki-laki di bidang pendidikan, pekerjaan, ataupun yg lainnya.
Adanya usaha pengarang membuat pembaca bergolak menemukan pandangan yg berbeda tentang nasib bersama tantangan intelektualitas.

Lihat:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar