Rabu, 11 Desember 2019

Pengertian Alur, Jenis-Jenis Alur, Lagi Tahap-Tahap Alur

Unsur karya sastra terbagi atas unsur intrinsik dengan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan  unsur-unsur yg membangun karya sastra dari dalam. Unsur intrinsik karya sastra antara lain tema, penokohan, latar, alur, sudur pandang, gaya bahasa, dengan amanat.

Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yg membangun karya sastra dari luar. Unsur ekstrinsik karya sastra diantaranya yakni hal-hal yg berkaitan dengan masalah sosial, budaya, agama, pendidikan, politik, maupun bahasa yg ikut berperan dalam karya sastra itu sendiri.

Pada kesempatan ini, pembahasan kita khusus mengenai unsur instrinsik karya sastra bagian alur. Diantarnya, mengetahi pengertian alur, jenis-jenis alur, dengan tahap-tahap alur.

Pengertian alur
 Alur merupakan jalannya cerita yg dibuat oleh pengarang dalam menjalin kejadian secara berurutan dengan memperhatikan sebab akibat sehingga menjadi kesatuan yg bulat.

Jenis-jenis alur
Alur disebut juga plot. Alur yg membangun suatu karya terbagi atas beberapa bagian sebagai berikut.

1. Alur maju
Bagian alur disajikan secara berurutan dari tahap perkenalan ataupun pengantar, dilanjutkan dengan tahap penampilan masalah, dengan diakhiri dengan tahap penyelesaian.

Contoh:
Penulis menceritakan seorang tokoh sejak kelahiran sampai tokoh tersebut dewasa.

2. Alur mundur
Alur ini disusun dengan mendahulukan tahap penyelesaian ataupun tahap peruncingan masalah, lalu disusun dengan tahap-tahap lain yg menceritakan peristiwa-peristiwa yg mendahului.

Contoh:
Pertama, penulis menampilkan keadaan ataupun kejadian yg dialami tokoh dengan hari ini. Selanjutnya, penulis menceritakan kejadian tokoh dengan masa lalu. Penulis menceritakan peristiwa-peristiwa yg dialami tokoh semasa kecil ataupun masa lalu.

3. Alur gabungan.
Alur ini merupakan perpaduan antara alur maju dengan alur mundur. Maksudnya, susunan penyajian urutan peristiwa diawali dengan puncak ketegangan, lalu dilanjutkan dengan perkenalan, dengan diakhiri dengan penyelesaian.

Alur gabungan juga menceritakan peristiwa yg dialami tokoh saat ini disertai dengan peristiwa yg dialami tokoh dengan masa lalu. Misalnya, tiga hari yg lalu ataupun dengan masa kanak-kanak.

Contoh:
Penulis menceritakan kehidupan yg dialami tokoh dengan saat ini. Kemudian, penulis menceritakan masa kecil tokoh dengan mengisahkan kembali kehidupan tokoh saat ini.

Tahap-tahap alur

 Alur dibagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut.

1. Tahap penyituasian
Tahap ini merupakan tahap pembukaan cerita ataupun pemberian informasi awal, terutama berfungsi untuk melandasi cerita yg dikisahkan dengan tahap berikutnya.

2. Tahap pemunculan konflik
Tahap ini merupakan tahap awal munculnya konflik. Konflik atas berkembang menjad konflik-konflik dengan tahap berikutnya.

3. Tahap peningkatan konflik
Konflik yg agak dimunculkan dengan tahap sebelumnya semakin berkembang. Peristiwa-peristiwa yg menjadi inti cerita  semakin mencengangkan dengan menegangkan.

4. Tahap klimaks
Konflik- konflik yg terjadi ataupun ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak. Klimaks sebuah cerita atas dialami oleh tokoh-tokoh utama yg berperan sebagai pelaku dengan penderita terjadinya konflik utama.

5. Tahap penyelesaian
Konflik yg telah  mencapai klimaks diberi penyelesaian. Ketegangan dikendurkan. Konflik-konflik tambahan (jika ada) juga diberi jalan keluar, kemudian cerita diakhiri. Tahap ini disesuaikan dengan tahap akhir di atas.

Demikian pembahasan mengenai alur dengan bagian-bagiannya. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar