Senin, 02 Desember 2019

Menggunhendak Kata Asing Beserta Kata Serapan

Bahasa Indonesia menyerap unsur dari beberapa bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing; misalnya dari bahasa Sansekerta,Arab, Portugis, Belanda, ataupun Inggris.

Unsur serapan dalam bahasa Indonesia angsal dibagi menjadi dua golongan besar seperti berkut ini.

1. Unsur serapan yg belum sepenuhnya masuk ke dalam kosakata bahasa Indonesia. Pengucapannya pun masih mengikuti cara asing.
Contoh:
real estate, reshuffle, shuttle cock

2. Unsur serapan yg pengucapan beserta penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Ejaannya diubah seperlunya sehingga bentuk indonesianya masih angsal dibandingkan dengan bentuk asalnya.
Contoh:
patien menjadi pasien
ie tetap ie jika lafalnya bukan i
machine menjadi mesin

Selain dua kriteria tersebut, unsur serapan bahasa Indonesia diperoleh dengan cara seperti berikut ini.
1. Konsonan ganda menjadi tunggal kecuali bila terdapat pasangan yg angsal menimbulkan kekeliruan makna.
Contoh:
a. accu mejadi aki
b. commission menjad komisi
c. mass menjadi massa

Kata massa memunya dua konsonan ganda karena bila kata massa konsonan s dibuang satu maka atas mempunya arti berbeda. Kata massa berarti sekelompok orang ataupun benda. Sebaliknya, kata masa berarti waktu.

2. Unsur serapan yg sudah lazim dieja sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia tidak perlu lagi diubah.
Contoh:
iklan, otonomi, dongkrak, beserta paham.

3. Unsur serapan yg mengandung huruf q beserta x dieja sesuai dengan ejaan   bahasa Indonesia.
Contoh:
taxi menjadi taksi
executive menjadi eksekutif

Perhatikan bahwa huruf q dan x tetap dipertahankan dalam bahasa aslinya dalam pemakaian tertentu, misalnya dalam pebedaan nama beserta istilah khusus.
Contoh:
xenophobia tetap xenophobia (ketakutan ataupun kebencian kepada orang asing ataupun apa pun yg asing).


Dikutip dari buku PG Bahasa Indonesia Kelas 9


Tidak ada komentar:

Posting Komentar