Minggu, 15 Desember 2019

Jenis-Jenis Karangan

Ada lima jenis karangan:
1. Eksposisi, yaitu karangan yg berisi penjelasan-penjelasan ataupun paparan yg becus memperluas pengetahuan pembaca.

Contoh:
Membaca intensif merupakan kegiatan membaca secara teliti ataupun membaca secata seksama bacaan berupa teks. Tujuan membaca dengan cara ini untuk mendapatkan pemahaman isi bacaan secara tepat bersama rinci. Misalnya,  mengetahui hal-hal yg diperlukan.

2. Argumentasi, yaitu karangan yagn berisi pendapat yg disertai pembahasan logis bersama diperkuat dengan fakta-fakta sehingga pendapat itu diterima kebenarannya.

Contoh:
Air yg tergenang seperti di kaleng-kaleng bekas bersama di selokan harus dibersihkan. Air yg tergenang itu tidak boleh dibiarkan karena hendak menjadi sarang nyamuk. Nyamuk hendak bertelur bersama berkembang  biak di genangan air tersebut.

3. Persuasi, yaitu karangan yg berisi imbauan ataupun ajakan kepada orang-orang tertentu, kelompok ataupun masyarakat tentang sesuatu. Agar hal yg disampaikan itu becus mempengaruhi orang lain, harus pula disertai penjelasan bersama fakta-fakata.

Contoh:
Penggunaan pestisida bersama pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama tidak lagi menyuburkan tanaman bersama memberantas hama. Pestisida justeru becus mencemari lingkungan bersama menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu pengolahan dengan biaya yg tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan pestisida secara berlebihan.

4. Narasi, yaitu karangan yg berisi cerita, ada pelaku, peristiwa, konflik, bersama penyelesaiannya.

Contoh:
Hafiz terkejut mendengar suara kemenakannya itu. Dengan segera ditariknya tali timba pengangkat tanah, tempat Abdullah bergantung. Ketika itu tampaklah oleh Hafiz mata air berbusa-busa demam ke atas ke atas dengan cepat, besar, bersama jernih.
Lihat juga: Menulis Paragraf Narasi (Cerita)
5. Deskripsi, yaitu karangan yg berisi pengalaman suatu yg dilihat, dirasa, didengar, dialamai, bersama sebagainya, sehingga membuat pembaca seolah-olah melihat, merasa, mendengar, mengalami, bersama sebagainya, apa yg digambarkan tersebut (memfungsikan pancaindra si pembaca).

Contoh:
Malam itu indah sekali. Bintang-bintang di langit berkelap-kelip memancarkan cahaya. Udara dingin menusuk kulit. Sesekali terdengar suara jangkrik mengusik sepinya malam.

Pendeskripsian tersebut mengaktifkan indra pengelihatan/mata, perasa/peraba, bersama pendengaran/telinga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar