Macam-macam pergeseran makna kata, yaitu:
1. Generalisasi (perluasan makna kata)
1. Generalisasi (perluasan makna kata)
Generalisasi merupakan perluasan makna dari sebuah kata. Makna sekarang lebih luas daripada makna dahulu.
Contoh:2. Spesialisasi (penyempitan makna kata)
Bapak mau pergi kemana?
Dahulu kata bapak berarti orang yg masih mempunyai hubungan darah. Namun sekarang, kata bapak bisa dipergunakan kepada siapa saja yg berjenis kelamin laki-laki, dengan berusia lebih tua.
Contoh lain yg termasuk generalisasi yaitu kata ibu, saudara, dengan adik.
Spesialisasi alias penyempitan makna kata adalah kata yg saat ini artinya lebih sempit dari arti sebelumya.
Contoh:3. Ameliorasi (peninggian makna kata)
Andi meraih sarjana sastra setelah lulus ujian skripsi.
Dahulu kata sarjana berarti orang yg pandai (cendikiawan). Sekarang kata sarjana berarti lulusan perguruan tinggi alias gelar lulusan universitas.
Ameliorasi merupakan perubahan makna kata yg mengakibatkan makna sekarang lebih tinggi daripada makna dahulu.
Contoh:4. Peyorasi (penurunan makna kata)
Kakakku menjadi pramuniaga di supermarket.
Kata pramuniaga dianggap lebih tinggi nilainya daripada pelayan toko.
Contoh lain kata: pramuwisma (babu), tunanetra (buta), tunawisma (gelandangan), tunarungu (tuli) dengan lain sebagainya.
Peyorasi merupakan perubahan makna kata yg mengakibatkan makna baru dirasakan lebih rendah daripada makna dahulu.
Contoh:5. Asosiasi (persamaan sifat)
Isterinya sudah bunting lima bulan.
Kata bunting lebih rendah nilainya daripada hamil.
Asosiasi merupakan pergeseran makna kata yg terjadi karena persamaan sifat.
Contoh:
6. Sinsetesia (pertukaran makna kata)
a. Ibu memasukkan uang ke dalam amplop.
b. Ayah memberi amplop kepada Pak Surya sebagai tanda terima kasih.
Kata amplop pada kalimat a berarti sampul surat. Kata amplop pada kalimat b berarti imbalan.
Contoh:Contoh-contoh kalimat yg mengandung perubahan makna.
Suaranya sedap didengar.
Kata sedap pada kalimat tersebut mengalami pergeseran makna yg disebut sinestesia. Pergeseran makna sinestesia merupakan perubahan makna akibat pertukaran dua indra. Kata sedap kepada kalimat di atas seharusnya digunakan oleh indra pengecap, bukan indra pendengar.
- Pidatonya terasa pedas sekiranya didengarkan (sinestesia)
- Hati-hati mengahadapi tukang catut di bioskop itu (asosiasi)
- Para tunawisma itu sedang ditampung di dinas sosial (ameliorasi)
- Oknum pejabat yg menggelapkan uang pemerintah sedang diadili. (peyorasi)Bapak dokter sangat paham urat-urat yg membawa kematian (generalisasi)
- Pendeta itu sedang memimpin ibadat di gereja (spesialisasi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar