Kamis, 17 Oktober 2019

Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, Bersama Unsur Pembangun Puisi

 Puisi adalah karya sastra  yg dipadatkan Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis,  bersama Unsur Pembangun Puisi

Pengertian Puisi
Puisi adalah karya sastra yg dipadatkan, dipersingkat, diberi irama dengan bunyi yg padu, bersama dipilihlah kata-kata kias.

Puisi merupakan hasil karya sastra yg disusun dengan menggunakan kata-kata sederhana yg imajinatif sesuai dengan struktur fisik bersama batin.

Ciri-Ciri Puisi
- Menggunakan bahasa yg padat
- Memperhatikan diksi
- Mempunyai daya imajinatif bersama figuratif
- Mempunyai rima
- Mempunyai irama
- Memperhatikan bentuk  (tipografi)

Jenis-Jenis Puisi
Jenis-Jenis antara lain puisi naratif, balada, romansa, bersama puisi lirik.
  1. Puisi naratif, mengungkapkan cerita alias penjelasan penyair. Puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, yaitu balada bersama romansa. 
  2. Balada adalah puisi yg berisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan. Contohnya Balada Orang-orang Tercinta bersama Blues untuk Bonnie karya WS Rendra.
  3. Romansa adalah jenis puisi cerita yg menggunakan bahasa romantik yg berisi kisah percintaan, yg diselingi perkelahian bersama petualangan. 
  4. Puisi Lirik. Jenis puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, misalnya elegi, ode, bersama serenada. Elegi adalah puisi yg mengungkapkan perasaan duka. Serenada ialah sajak percintaan yg beroleh dinyanyikan. Kata "serenada" berarti nyanyian yg tepat dinyanyikan dengan waktu senja. Sedangkan Ode adalah puisi yg berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, alias sesuatu keadaan. 
  5. Puisi Deskriptif. Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, alias suasana yg dipandang menarik perhatiannya. Jenis puisi ini yaitu: 1) Satire adalah puisi yg mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir alias menyatakan keadaan sebaliknya. 2) Puisi kritik sosial adalah puisi yg juga menyatakan ketidaksenangan penyair terhadap keadaan alias terhadap diri seseorang, namun dengan cara membeberkan kepincangan alias ketidakberesan keadaan/ orang tersebut. Kesan penyair juga beroleh kita hayati dalam puisi-puisi impresionistik yg mengungkapkan kesan (impresi) penyair terhadap suatu hal.

Unsur-Unsur Pembangun Puisi
Puisi dibangun oleh dua struktur yakni struktur fisik bersama stuktur fsikis (stuktur batin)

Struktur Pisik Puisi :
  1. Diksi, oleh Keraf disebut sebagai pilihan kata
  2. Imaji (citra) adalah gambaran-gambaran angan, gambaran pikiran, kesan mental alias bayangan visual bersama bahasan yg menggambarkannya. Citraan (imagery) adalah cara membentuk kesan mental alias gambaran sesuatu.  Situmorang membedakan citraan menjadi cintraan visual (pengelihatan), citraan auditif (pendengaran), citraan artikulatori (pengucapan), citraan alfaktori (penciuman), citraan gustatori (kecapan), citraan taktual (perabaan/perasaan), citraan kinestetik (gerak), bersama citraan organik.
  3. Kata Konkret adalah kata-kata yg digunakan penyair untuk menggambarkan suatu lukisan keadaan alias suasana batin dengan maksud untuk membangkitkan imaji pembaca.
  4. Majas (bahasa figuratif), adalah bahasa kias yg dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi penyimak alias pembacanya. Untuk menimbulkan kesan-kesan tersebut, bahasa yg dipergunakan berupa perbandingan, pertentangan, perulangan, bersama perumpamaan.
  5. Versifikasi, meliputi ritma, rima, bersama metrum Ritma adalah pergantian turun naik, panjang pendek, keras lembut ucapan bunyi bahasa dengan teratur. Rima adalah pengulangan bunyi di dalam baris alias larik puisi, dengan akhir baris puisi, alias bahkan juga dengan keseluruhan baris bersama bait puisi. Sedangkan metrum adalah irama yg tetap, artinya pergantiannya sudah tetap menurut pola tertentu.
  6. Tipografi yakni bentuk alias susunan baris puisi

Struktur Batin Puisi :
Menurut Waluyo struktur batin mencakup tema, perasaan penyair, nada alias sikap penyair terhadap pembaca, bersama amanat.
  1. Tema adalah ide pengarang dalam puisi alias sesuatu yg menjadi pikiran pengarang.
  2. Nada adalah sikap penyair kepada pembaca.  Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi.
  3. Perasaan adalah perasaan penyair yg terekspresikan di dalam puisi
  4. Amanat adalah hal yg mendorong penyair untuk menciptakan puisi.
Unsur pembangun puisi beroleh dilihat dengan pembahasan Unsur-Unsur Pembentuk Puisi

Langkah-Langkah Menulis puisi
  1. Menentukan tema puisi.
  2. Menuliskan yg terlintas dalam pikiran sejelas mungkin sesuai dengan tema yg dipilih
  3. Mengembangkan pilihan kata yg sudah dipilih ke dalam larik-larik beraturan.
  4. Menyusun larik-larik puisi menjadi bait dengan memperhatikan rima alias persamaan bunyi.
  5. Memberi judul puisi.

Hal yg diperhatikan saat membaca puisi
- Ekspresi
- Intonasi
- Lafal
- Tekanan


Referensi:
Jabrohim, dkk, 2003. Cara Menulis Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kosasih, E. 2020. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VIII K13. Jakarta: Kemdikbud RI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar