Rabu, 16 Oktober 2019

Penyesalan Lily | Contoh Cerpen Misteri Terbaik

Materi cerpen dimuat dengan pelajaran sekolah yakni di kelas 9 SMP/MTs. Untuk Kukurikulum 2013 materi teks cerpen dipalajari dengan bab III. 

Salah jenis cerpen yg banyak disukai siswa adalah cerpen misteri. Adanya suspense atau ketegangan-ketegangan di dalamnya membuat cerpen jenis ini menarik untuk dibaca oleh anak-anak.

Apa itu cerpen misteri?

Misteri adalah sesuatu yg belum diketahui dengan pasti beserta menarik keingintahuan orang-orang. Misteri biasanya dikaitkan dengan kejadian-kejadian horor beserta supranatural (Wikipedia).

Jadi, cerpen misteri merupakan salah satu jenis cerpen yg mengandung tema-tema misteri maupun cerita-cerita misteri.

Berikut ini adalah contoh cerpen misteri yg bagus yg dibuat oleh siswa di sekolah.

Penyesalan Lily 
Oleh: Siti Riyani Ulya

 Materi cerpen dimuat  dengan pelajaran sekolah yakni di kelas  bahang Penyesalan Lily | Contoh Cerpen Misteri Terbaik

Terasa angin dingin meraba tubuhku yg rapuh. Angin yg merambat masuk melalui jendela yg belum tertutup rapat. Lalu aku pun bangkit dari tempat tidurku yg empuk namun bagiku bagaikan tumpukan duri. Aku melihat keluar jendela. Aku mendengar bisikan samar-samar mengganggu kupingku. Mendengar suara tersebut rasa penasaranku mulai bermunculan. Aku ingin mencari tahu beserta berharap bisa keluar mencari sumber suara tersebut.

Ketahuilah, aku sangat bosan beserta muak tinggal di dalam kastel yg mewah ini. Aku merasa seperti dikutuk. Aku harus tinggal selamanya di sini yg bagaikan penjara untukku. Ayah beserta ibuku tak pernah mengizinkanku untuk keluar kamar, apalagi untuk bermain salju di luar kastel, beserta bertemu orang baru.

Aku seorang gadis kecil yg malang. Hingga aku pernah berpikir untuk pergi sejauh-jauhnya dari kehidupan yg menyedihkan ini. Namun kuurungkan niatku karena kutahu bahwa diriku ini hanyalah seorang gadis kecil yg rapuh yg tak sanggup untuk bertahan hidup di luar sana.

Tetapi semenjak aku mendengar suara bisikan yg serasa memanggilku itu, aku seperti mendapatkan sebuah kekuatan yg mendorongku untuk berusaha keluar dari zona membosankan ini, beserta pergi menjelajahi dunia yg baru. Lantas aku mulai bertekad kuat untuk kabur di saat kudengar bisikan yg memanggilku, “Lilly...., kemarilah! Aku memanggilmu... Marilah kita bermain bersama!”. Bisikan itu seperti tak bisa hilang dari kepalaku.

Tekadku sudah bulat, dengan malam yg sunyi. Kuambil tali panjang di dalam peti beserta kulemparkan ujung yg satunya keluar jendela beserta ujung satunya lagi kuikat dengan kaki meja yg berdekatan dengan jendela. Dengan  penuh keyakinan beserta tekad yg kuat, ku genggam tali itu beserta beranjak turun menyusuri kastel yg sangat tinggi tersebut sekuat tenagaku. Tanganku agak kesakitan karena memegang tali terlalu erat sehingga meninggalkan luka sedikit. Kakiku mulai menyentuh tanah. Terasa angin dingin menyapaku, beserta bulan tersenyum padaku.

Aku mendengar bisikan itu lagi, suaranya semakin jelas. Aku terdiam terpaku, kemudian membulatkan tekad, beserta berjalan mengikuti arah suara berasal. Kakiku mulai berat melangkah dengan hembusan angin yg mengiringiku. Aku berjalan melewati hutan yg lebat dengan rembulan yg menyinari jalanku. Kudengar lagi suara memanggilku, “Lilly, cepatlah! Aku sudah tidak sabar bermain denganmu.” Suara itu sangat khas di kupingku. Aku semakin bersemangat. Kutelusuri hutan yg lebat dengan agak sempoyangan karena lelah. Terlihat olehku bayangan hitam yg seperti memanggilku beserta mengatakan “Ayo!” Tubuhku mulai berjalan mengikutinya seperti paku yg ditarik oleh medan magnet raksasa.

Aku menembus hutan beserta melihat hamparan es setipis salju yg membentang seperti danau yg ditutupi oleh es. Kulihat bayangan tersebut berubah menjadi ratu es yg mempunyai mahkota di kepalanya. Ia terbuat dari es yg sangat mengkilat beserta menawan. Mataku mulai takjub olehnya. Bercahaya di bawah sinar rembulan yg bersinar terang. Bayangan tersebut mulai melihatku beserta tersenyum misterius. “Apa maksud dari senyuman itu?” tanyaku dalam hati. Tangannya mulai melambai beserta berusaha mengajakku untuk mendekatinya. Aku awalnya takut untuk mendekat, tapi entah kenapa batinku berusaha mendorongku untuk pergi ke sana. Aku seakan terhipnotis oleh matanya yg seperti bola es yg sangat bercahaya. Aku tak tahan melihatnya. Tubuhku mulai bergerak berjalan ke arahnya. Melangkah di atas es yg sangat dingin seakan beribu pedang menggores kaki. Kakiku terasa mau membeku olehnya. Jarakku dengannya hanya beberapa meter. Ketika aku mulai mengangkat tangan beserta meraih tangannya, takku duga dia mencekik leherku dengan erat seakan mau membunuhku. Baru ku sadar ternyata sosok bayangan tersebut adalah monster yg menginginkan tumbal sebagai penggantinya.

Tubuhku mulai membeku. Air mataku pun menetes karena menyesali perbuatanku. Tapi semuanya sudah tak berarti lagi. Nasi sudah menjadi bubur. Tubuhku sudah sepenuhnya menjadi es.

***

September 2020
Penyesalan Lily merupakan cerpen karya Siti Riyani Ulya siswi MTs NW Boro'Tumbuh
Terinspirasi dari lagu Lily (AW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar