Rabu, 30 Oktober 2019

Contoh Cerpen Tentang Kegalauan Karya Siswa

 Contoh Cerpen Tentang Kegalauan Karya Siswa  dedar Contoh Cerpen Tentang Kegalauan Karya Siswa

Contoh Cerpen Tentang Kegalauan Karya Siswa | Senyumku Tak Selamanya Bahagia
Karya: Rizcha Febriana Hidayani

Kesunyian malam dengan hawa dinginnya yg khas, ditemani sang bintang dengan cahayanya yg gemerlap, suara-suara hewan yg menemaniku. Dinginnya yg serasa menembus tulang-tulangku. Saat itulah aku mulai berpikir dengan caraku sendiri bersama menilai diriku sendiri. Ada apa denganku? Apa yg mengganjal di dalam diriku? Padahal teman-temanku mengatakan bahwa aku adalah termasuk orang yg memiliki hidup yg sempurna. Tapi mengapa aku tak sedikitpun merasa seperti itu. Pertanyaan-pertanyaan itu terus saja berputar di otakku hingga tanpa disadari aku mulai terlelap dengan posisi duduk di atas meja belajarku.

Hingga akhirnya pagi pun tiba.

Teetttt....., terdengar suara bel yg nyaring di telinga. Dengan bergegas kami segera menuju ke lapangan untuk berbaris.

Tak luput dari senyuman yg ada di dalam diriku, kami masuk ke dalam kelas dengan gelak tawa yg memecahkan keheningan “Hahaha, aku tak pernah menyangka kau bakal sebodoh itu.” Ucap temanku. “Sudah, sudah, kita bakal sampai ke kelas nanti tidak enak kalau didengar oleh anak-anak kelas lain,” ucap temanku yg polos itu. Tak lama ocehan, lelucon, bersama tawa kami yg mulai ngawur, aku tiba-tiba saja berpikir, “Apa benar aku adalah orang yg hidup tanpa beban?” Tapi mengapa aku tak merasa seperti itu. Jika itu benar, mengapa aku selalu saja tak luput dari tangisan setiap harinya. Sambil berpikir seperti itu, aku mulai duduk menyendiri, terdiam, bingung, bersama kacau. Itulah yg aku rasakan. Aku yg terkenal ceria bersama selalu tersenyum, kini terkurung dalam kesedihan yg tak tebendung yg kemudian tercurah lewat air mata yg mulai membaasahi  pipiku. “Hidupku tak sesempurna itu. Hidupku tak semenawan itu. Aku, aku bingung, aku marah, aku ingin teriak!

Pada saat itu aku memang benar-benar kacau. Entahlah apa yg aku rasakan. Aku bingung dengan diriku sendiri. Aku merunduk dengan suasana batin yg bergejolak. Hingga, ia datang. “Sedang apa?” ucap temanku. “Tidak apa-apa” Ucapku melenguh. “Hey, kau sedang menangis”. Tanpa disadari  air mataku kembali menetes semakin deras. Mulutku tiba-tiba tak becus tertahan. Aku mulai mengeluh dengan sahabatku. Sambil terus terisak aku mengatakan seluruh isi hatiku. “Kau tahu, aku sangat marah! Aku sangat kacau! Aku benci! Apa kau tau? Selama ini aku ingin sekali bahagia. Aku ingin bahagia!” Dengan sabar bersama terdiam sahabatku memelukku erat.”Katakan, katakan seluruh isi hatimu, katakan!”

“Aku benci dengan mereka -mereka yg tidak faham dengan isi hatiku. Aku tidak bahagia, aku tidak bahagia!” Air mataku terus saja mengalir lebih deras. “Sudahlah, apa kau tau bahwa aku bakal ada saat kapan pun kau membutuhkanku. Hei... coba lihat, banyak orang-orang yg peduli padamu. Hidupmu tidak kacau. Masih ada aku bersama yg lainnya. Apa ini Rizcha yg aku kenal selama ini, apa ini ciri khasnya Rizcha. Yang kutau ciri khasnya Rizcha itu tersenyum, bukan menangis seperti ini.”

Aku diam bersama mendengarkan apa yg temanku itu katakan. Dan kata-kata itu kembali membuatku tersenyum lagi. Aku mulai faham dengan diriku, bersama aku lebih merasa bebas setelah meluapkan isi hatiku.

***
Senyumku Tak Selamanya Bahagia merupakan cerpen karya Rizcha Febriana Hidayani, Siswi MTs NW Boro'Tumbuh Tahun 2020

Baca juga:
Cerpen Misteri | Penyesalan Lily

Tidak ada komentar:

Posting Komentar