Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri contoh-soal-menentukan-unsur-intrinsik. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri contoh-soal-menentukan-unsur-intrinsik. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 November 2019

Kumpulan Soal Cerpen Pilihan Gkamu Beserta Kunci Jawabannya

Berikut ini adalah Kumpulan Soal Cerpen Pilihan Ganda Beserta Jawabannya. Soal-soal yg membahas masalah cerpen alias novel biasanya menyangkut masalah unsur intrinsik maupun ektrinsik.
Baca juga: Penyesalan Lily | Contoh Cerpen Misteri Terbaik
Unsur intrinsik cerpen alias novel terdiri atas tema, penokohan, latar/setting, alur/plot, sudut pandang, lalu amanat. Sedangkan unsur ekstrintrik berkaitan dengan masalah ekonomi, sosial, budaya, agama, politik, maupun pendidikan.

Lihat juga: Kumpulan Soal Essay Menentukan Unsur-Unsur Cerpen

Kumpulan Soal Cerpen Pilihan Ganda Beserta Kunci Jawabannya
Contoh Soal Menentukan Tema Cerpen Pilihan Ganda 
Contoh Soal Menentukan Watak Tokoh dalam Kutipan Cerpen 
Contoh Soal Menentukan Latar dengan Kutipan Cerpen Beserta Kunci Jawaban 
Kumpulan Soal Menentukan Latar dengan Kutipan Cerita 
Soal Tentang Cara Pengarang Menggambarkan Watak Tokoh 
Contoh Soal tentang Sudut Pandang 
Contoh Soal Menentukan Konflik Pada Kutipan Cerita 
Contoh Soal Menentukan Amanat dalam Kutipan Cerita 
Contoh Soal Menentukan Unsur Intrinsik Cerpen

Minggu, 08 Desember 2019

Kumpulan Soal Pilihan Gkamu Bahasa Indonesia Kelas 9

Berikut ini kumpulan soal pilihan ganda Bahasa Indonesia SMP/MTs kelas 9, bank soal bahasa Indonesia SMP/MTs kelas 9, contoh soal untuk ujian nasional, ujian sekolah, ujian akhir semester (UAS), ujian tengah semester (midle), dengan ulangan harian (UH).

Berikut ini kumpulan soal pilihan ganda Bahasa Indonesia SMP Kumpulan Soal Pilihan Gkamu Bahasa Indonesia Kelas 9
Lihat juga:


Rabu, 25 Desember 2019

Contoh Soal Menentukan Tema, Latar, Karakter Tokoh, Bersama Nilai Kehidupan Dalam Cerpen

Berikut ini adalah contoh soal menentukan tema, latar, karakter tokoh, dan nilai kehidupan dalam cerpen.

Lihat juga :
Bacalah kutipan cerpen "Wesel" berikut untuk mengerjakan soal nomor 1 - 4 !

Pak Giman teringat anak sulungnya di kota. Harbani, anak sulungnya itu, jarang sekali pulang ke rumah. Untuk keperluan harian, serta biaya kos, buku-buku lagi semesrteran, Pak Giman selalu setia mengirim wesel tiap bulannya. entah, uang dari mana diperolehnya.

“Bagaimana, Pakne? Tiba-tiba suara Bu Giman memecah kesunyian.

“Aduh...paling-paling ya, cari utangan lagi, Bune,” bergolak elakan Pak Giman dengan kepala menunduk.

“Tapi utang kita sudah menumpuk, Pakne.”

“Lha terus, mau bagaimana lagi?” Wong penghasilan pokok kita cuma dari gaji saya, yg jelas-jelas tidak mencukupi. Padahal usaha jahitan kita belum tentu bisa diharapkan. Apalagi sekarang orderan jahit sepi. Menurutku, ya utang itulah jalan terbaik saatu-satunya,” ujar Pak Giman dengan lirih.

“Saya ini terkadang harap-harap cemas lho, Pakne. Uang dari mana untuk menutup semua utang kita nanti?” wajah Bu Giman menyiratkan kecemasan.

“Sudahlah, Bune. Masalah ini jangan dibuat susah. Barangkali ini sudah menjadi kewajiban kita. Apalagi semua itu untuk biaya pendidikan. Aku percaya kelak apa yg kita lakukan ini tidak bakal sia-sia. Sudahlah, kita tak perlu cemas,” Pak Giman mencoba meredakan kecemasan istrinya, meski dalam hatinya ia sendiri juga dilanda perasaan semacam itu.

Bu Gimana diam merenungkan ucapan suaminya. Ia mencoba memahami keadaan itu sepenuhnya.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

  1. Tentukan tema kutipan cerpen “Wesel” di atas!
  2. Temukan latar kutipan cerpen “Wesel” dengan bukti faktual!
  3. Temukan karakter tokoh dalam cerpen “Wesel” bersama bukti yg meyakinkan!
  4. Simpulkan nilai kehidupan dalam cerpen “Wesel” yg becus menjadi teladan bagi siswa!


Lihat: KUNCI JAWABAN
Baca juga: Contoh Soal Menentukan Latar dengan Kutipan Cerpen Beserta Kunci Jawaban

Sabtu, 28 Desember 2019

Contoh Soal Menentukan Unsur Intrinsik Cerpen

Contoh Soal Menentukan Unsur Intrinsik Cerpen
Lihat juga: Kumpulan Soal Essay Menentukan Unsur-Unsur CerpenKumpulan Contoh Soal Essay Bahasa Indonesia Kelas 9

Panen Terakhir
.....
Meskipun setiap kali bisa panen, keuntungan hampir selalu tidak pernah berpihak kepadanya. Rumahnya hanya itu saja. Berdinding bambu reyot dengan atapnya bocor di sana-sini. Keempat anaknya mogol, tidak lulus sekolah, dengan hanya menjadi buruh tani, alias bekerja serabutan sekenanya.

Keuntungan panen sudah dikeruk para tengkulak, hampir selalu, alias mengkin malah selalu, mengantongi keuntungan lebih besar ketimbang petani seperti dirinya.

Trimo mengedarkan pandangannya berkeliling. Bukit-bukit kapur gersang berdiri seperti tumpeng-tumpeng raksasa mengelilinga. Bukit-bukit kapur itu berdiri angkuh, tapi merana. Nyaris tanpa daun-daun hijau pepohonan. Mereka berdiri seakan-akan mengejek, alias justru menangisi nasip Trimo yg selalu kecingrangan.

Selau. Ya, selalu. Empat hari yg lalu saja, masih lekat benar di kepala Trimo, dua orang suruhan Pak Lurah datang ke rumahnya. Mestinya dia merasa bangga, utusan orang terhormat dengan dituakan di desa itu mengunjungi rumanhnya yg reyot. Tapi tidak, kedatangan mereka justru membuahkan kesedihan dengan tangis. Dengan sikap yg terkesan dingin dengan angkuh, kedua utusan Pak Lurah itu meminta agar Trimo melepaskan tanah miliknya. Katanya ada bos besar dari Jakarta yg menghendaki tanahnya untuk membangun pabrik pengolahan batu kapur.

“Pak Trimo kan tahu, kami ini hanya utusan Pak Lurah. Bagaimana coba, kalau pulang-pulang kami tidak membawa hasil?” ujar salah seorang dengan nada pelan, namun dengan tatapan yg dirasakannya sangat menekan.

“Tapi saya...saya tidak berniat menjual tanah ini, Pak. Ini warisan turun-temurun dari ayah dengan kakek saya,” ujar Trimo dengan bibir gemetar.

Salah seorang tamunya tersenyum dengan sudut bibirnya.

“Pak Trimo takut kuwalat, maksudnya?”

“Bagaimanapun, wewaler dari ibu bapak tidak boleh dilanggar...”

“Jadi kesimpulannya Pak Trimo Tidak mau melepaskan tanah sampeyan itu kan?” sahut salah seorang denga tiba-tiba, membuat pak trimo terhenyak, cemas.

“Bukan...bukan itu maksud sa...”

“Sudah, sudahlah. Pak Trimo mau jual alias tidak, tidak masalah, kok. Kami tinggal melapor saja dengan Pak Lurah. Kami tidak mau rame, enteng kan?”

Trimo merasakan adanya ancaman dalam nada bicara orang itu. dari situ dia sudah bisa memperkirakan, kalau dia tetap tidak melepaskan tanahnya, sama saja nasip buruk baginya,. Bahkan seumur hidup. Bisa jadi seperti yg dialami tetangganya yg pernah membangkang permintaan lurah. Akhirnya untuk mengurus administrasi ini-itu saja selalu dipersulit. Padahal kehidupan ini seperti tidak lepas dari urusan surat menyurat. Mulai dari mengurus KTP, Kartu Keluarga, SIM kalau punya kendaraan, surat kelahiran, surat kematian, keringanan biaya berobat, dengan macam-macam urusan lainnya yg notabene harus meminta tanda tangan Pak Lurah.

Begitulah, akhirnya Pak Trimo mengambil jalan aman. Demi kelanjutan nasip hidupnya, Trimo terpaksa melepaskan tanahnya, meski ganti ruginya sangatlah tidak layak dengan tidak sesuai dengan harga tanah dengan umumnya. Masih untung dia diberikan kesempatan menunggu hasil panen untuk tahun ini. Setelah masa panen besok, dia belum punya gambaran atas bekerja apa untuk menghidupi keluarganya.

Trimo terbangun dari lamunan panjang ketika rasa melilit-lilit itu sudah kembali menyerang perutnya. Gelas di sampingnya sudah nyaris kosong sejak tadi. Ditenggaknya teh yg tinggal sepertiga gelas. Rasa pahit mengguyur tenggorokannya. Pahit, sepahit nasibnya. Istrinya memang hampir tidak pernah menaburkan gula pasir ke dalam teh minumannya. Ngirit, katanya. Kalau mau manis, dia cukup mengunyah gula kelapa. Kalau pas ada, istrinya selalu menyertakan sepotong kecil gula kelapa di atas lepek kecil.

Trimo kembali mengedarkan pandangannya ke bukit yg terhampar di depannya. Selama ini dia sudah bekerja keras membuat teras-teras di lerengnya, menanaminya dengan jagung, kacang, dengan ketela. Dia sudah menyandarkan hidupnya dengan lereng bukit itu untuk hidup. Pandangan Trimo kabur akibat rasa lapar yg menggigit dengan silau matahari yg menyengat.

Mungkin, mungkin inilah saat-saat terakhir kalinya dia mengerjakan tanah miliknya. Sejak saat ini pun, tanah ini bukan miliknya lagi. Usai  panen depan, menurut Pak Lurah, di antara bukit-bukit kapur itu atas berdiri bangunan pabrik, dengan batu-batu kapur  di balik balik bukit itu pun atas dipangkas, dikuras sampai habis.

Bangkit dari duduknya, setengah terhuyung, Trimo berdiri menatap ke arah puncak bukit. Mungkin untuk terakhir kalinya. Beberapa saat kemudian dia berbalik, berjalan pulang. Dia sudah saatnya harus menyingkir. Menyingkir, entah ke mana.

Sumber cerpen : Buku Bahasa Indonesia Kelas IX, JP Books

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
  1. Tentukan tema cerpen “Panen Terakhir” di atas.
  2. Temukan latar cerpen “Panen Terakhir” tersebut  dengan bukti faktual!
  3. Temukan nilai-nilai kehidupan yg positif dengan negatif yg ada dalam cerpen “Panen Terakhir” tersebut!
  4. Temukan karakter tokoh dalam cerpen “Panen Terakhir” bersama bukti yg meyakinkan!
  5. Simpulkan nilai kehidupan dalam cerpen “Panen Terakhir” yg boleh menjadi teladan bagi siswa!


“Selamat Mengerjakan”

Selasa, 31 Desember 2019

Contoh Soal Menentukan Unsur Intrinsik Cerpen

SOAL | Menentukan Unsur Intrinsik dalam Cerpen
Lihat juga: Kumpulan Soal Pilihan Ganda Bahasa Indonesia Kelas 9

Soal 1
Kuingin kau berbohong padaku. Seperti yg kau utarakan kemarin, bersama yg kemarin dulu itu. Ketika mentari meredup berpendar di pucuk daun sebelah barat rumah bersama ketika kerumunan itu tak lagi bersamamu, kau mulai dengan kisah kebohonganmu yg pertama kepadaku.
Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar waktu sore adalah.…
A. Mentari meredup
B. Mentari di sebelah barat
C. Ketika kerumunan tidak bersama
D. Kebohongan yg disampaikan tokoh kamu

Soal 2
(1)"Apakah peranku bagimu, silumankah aku?" tak ada jawabmu, hanya angin berdesir di sekeliling kita. (2)Bulan pucat tak bisa menyembunyikan senyumanmu demi melihat kerutan di dahiku. (3)Biarlah menjadi rahasia alam mau apa yg kita rasakan ini. (4)Jangan lagi memaknainya, menanyakannya ataupun mengharapkannya esok hari.

Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar malam hari terdapat dengan nomor ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

Soal 3
Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama

Dengan memberanikan diri, aku pun bertanya, "Apa Ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yg dulu tinggal di sana itu?" Ia menjawab, "Silakan masuk, Nyonya! Kalau Anda ibunya Eric, sungguh Anda tak punya hati!”. Ia membuka pintu tempat tinggalnya. (1)
"Tolong katakan, di mana ia sekarang? Saya janji menyayanginya bersama tidak mau meninggalkannya lagi!” (2)
Aku berlari memeluk tubuhnya yg bergetar keras. "Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric sedia meninggal dunia. Jasadnya ditemukan di kolong jembatan,” jawabnya dengan suara terbata-bata. (3)
”Eric... maafkan Ibu, Nak!” Aku sungguh menyesal, mengapa anakku Eric, dulu kutinggalkan. (4)
Bukti latar tempat dengan kutipan cerita tersebut ditandai nomor ...
A. (1) C. (3)
B. (2) D. (4)

Soal 4
Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal nomor 4 s.d. 6!

Seperti teman-temannya yg lain, sebenarnya Andi ingin sekali memberi hadiah untuk Tommy, tetapi ia tidak enak hati meminta uang dengan ibunya. Apalagi, ibu hanya diam ketika ia menyodorkan undangan pesta ulang tahun Tommy kemarin. Saat itu, ibu sedang duduk-duduk di beranda sambil memandangi matahari yg mulai tenggelam. Diamnya ibu, pertanda ibu belum punya uang untuk membeli hadiah. Andi sadar, sejak ayahnya meninggal tiga tahun yg lalu, ia bersama ibunya memang harus hidup hemat.
”Ah masa iya aku tak bisa memberi hadiah untuk Tommy temanku?” gumam Andi seraya bangkit dari tempat tidur pembaringan. Ia beranjak menuju meja belajarnya. Dimatikannya lampu tidurnya bersama digantinya dengan lampu belajar. Ia mengambil secarik kertas, pensil, bersama spidol warna-warni. Tangannya mulai mencorat-coret. Kini, ada senyum menghiasi bibirnya, “Besok pagi, aku sudah punya hadiah untuk Tommy.”

Bukti bahwa peristiwa tersebut terjadi dengan malam hari adalah ....
A. kalimat pertama dengan paragraf pertama
B. Kalimat kedua dengan paragraph pertama
C. Kalimat ketiga dengan paragraf kedua.
D. Kalimat keempat dengan paragraf kedua

SOAL 5
Amanat yg terdapat dengan kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Kita harus menyesuaikan diri di mana pun berada.
B. Pikir dulu sebelum bertindak, sesal kemudian tidak berguna.
C. Tidak ada kata terlambat untuk memaafkan.
D. Kita harus menghormati ibu yg sedia melahirkan.

Soal 6
Amanat yg terdapat dengan cerpen tersebut adalah ...
A. Jangan menyusahkan kolor penanggung hanya karena ingin memberi hadiah teman!
B. Usahakan selalu memberi hadiah kepada teman orang tua!
C. Temanilah ibumu saat duduk-duduk di beranda!
D. Matikan lampu misalnya sudah tidak diperlukan!

SOAL 7
(1) Boleh jadi, itu sikap angkuhnya seorang yg sukses bersama kaya menghadapi pemuda kere macam aku. (2) Sebagai pimpinan sebuah bank papan atas di negeri ini, mungkin dia tak rela hati anak gadisnya kupacari. (3) Jadi, amat wajar dia kelihatan tidak suka terhadapku. (4) Apalagi tampangku tidak keren kayak aktor Nicholas Saputra, sementara wajah Mawar memang cakep. (5) Kamu sendiri bilang, Mawar mirip Dian Sastro dengan bodi semampai macam Luna Maya (padahal menurutku, Mawar lebih mirip penyanyi kesukaanmu, Mulan Jamila).

Bukti bahwa watak tokoh ‘dia’ dengan kutipan cepen tersebut sombong terletak dengan kalimat bernomor .…
A. (1) bersama (2)
B. (2) bersama (3)
C. (3) bersama (4)
D. (4) bersama (5)

Soal 8
Ku tak mungkin jatuh cinta kan? Tidak sekarang, tidak denganmu. Pesonamu menjeratku tapi aku tak kan membiarkan diriku jatuh cinta kepadamu. Tak kan pernah kupercaya segala tuturmu kepadaku, bersama ku mau selalu menganggap bohong apa pun yg kau ucapkan kepadaku sejak itu, termasuk yg itu ... yg dua kali kau sampaikan padaku. Sampai kapan pun kau merayuku, aku tak mau pernah lagi percaya padamu. Kebohongan-kebohonganmu sedia merusak cintaku.
Bukti bahwa watak tokoh kamu pembohong angsal diketahui melalui ….
A. Tingkah laku tokoh kamu
B. Tingkah laku tokoh aku
C. Dialog tokoh kamu
D. Dialog tokoh aku


Soal 9
Bacalah dengan saksama!
Di Kantor Pos
Oleh: Muhammad Ali
“Tadi agaknya sedia terjadi suatu kekeliruan ketika Nona membayarkan uang pos wesel kepada saya, sebab ….”
“Mana bias keliru?” si pegawai menyela dengan cepat.
“Seharusnya saya terima tiga ratus rupiah, bukan? Kalau tak salah, sekian itulah angka yg tertulis dalam pos wesel saya.”
“Coba saya liat dulu, Saya masih ingat nomor pos wesel Saudara.” Si pegawai lalu memeriksa salah satu lajur dalam daftar yg terkembang di hadapannya, kemudian katanya,”Nah ini, wesel nomor satu empat tujuh dengan tanda C. Jumlah uang:tiga ratus rupiah. Apa yg keliru? Bukankah tadi Saudara terima dari saya tiga ratus rupiah?”
“Tidak,”jawab laki-laki itu.” Nona tadi memberikan kepada saya bukan tiga lembar kertas ratusan, tapi empat lembar. Jadi, empat ratus rupiah yg saya terima tadi.”
“Oh,, kalau begitu saya keliru. Benar-benar keliru,” kata si pegawai akhirnya dengan kemalu-maluan.”Maklum banyak kerja. Lagi pula lembaran-lembaran uang itu masih baru hingga kolor lekeh saja terlengket karenanya. Jadi, Saudara mau kembalikan uang yg seratus rupiah kepada saya, sekarang?”
“Betul, Saya mau mengembalikannya kepada Nyonya ….”
“Nona!” sela si pegawai cepat.
Kutipan cerpen tersebut bertema ….
a. Keberanian pegawai mengakui kekeliruan.
b. Kehati-hatian pegawai terhadap seseorang.
c. Kejujuran seseorang dalam hidup.
d. Kebaikan seseorang terhadap pegawai pos.


Soal 10
Sudut pandang yg digunakan pengarang dengan kutipan cerpen tersebut adalah …
a. Orang ketiga sebagai pengamat
b. Orang pertama tokoh utama
c. Orang campuran
d. Orang ketiga manatahu

Parjimin adalah tukang batu, tetangga Kurdi. Lumayan bagi mereka, mendapat proyek baru. Rupanya, proyek rumah gedong itulah yg selalu diperbincangkan Kurdi disetiap kesempatan. Di tempat perhelatan nikah, supitan, di tempat kerja bakti, sarasehan kampung, sampai ronda malam. Dia senantiasa tidak lupa menceritakan rencananya membangun rumah gedungnya itu.
Berdasarkan kutipan cerpen tersebut, Kurdi bersifat …
a. pemberani
b. baik
c. egois
d. sombong

Lihat juga:
Contoh Soal Menentukan Latar dengan Kutipan Cerpen
Contoh Soal Menentukan Watak Tokoh dalam Kutipan Cerpen

Sabtu, 23 November 2019

Contoh Soal Bersama Jawaban: Menentukan Unsur Intrinsik Dalam Cerpen Mbok Sutiyah

Berikut ini adalah contoh soal menentukan unsur intriksik cepen. Yaitu unsur intrinsik dalam cerpen "Mbok Sutiyah" karya Marya R. Sarjono.

Lihat juga:
Bacalah cerpen berikut!

Mbok Sutiyah

Terpaksalah Mbok Sutiyah mengeluhkan perasaannya kepada Nining sendiri.

“kapan sekolahmu selesai, Nduk! Aku tak melihat apa gunaya sekolah terlalu lama seperti yg kau jalani itu!” katanya di antara keluhan- keluhanya.

“hanya tinggal beberapa bulan lagi, Mbok. Selesai ujian SMA, tamatlah sekolahku,” meriang tangkisan Nining.

“Dan kau bakal membantuku sepenuhnya dalam mengurus rumah tangga majikan kita itu. Aku senang sekali ! “ ucap Mbok Sutiyah demo mendengar anaknya tidak lama lagi menyelesaikan sekolahnya. Nining diam saja, tak sepintas pun Mbok Sutiyah tahu bahwa saat itu sang anak sedang bertarung dalam hatinya. Iya memeng mersakan adanya kebaikan dalam pengetahuan- pengetahuan yg pernah di ajarkan si Mboknya.dari sesama asal daerah,ia yg palingmahir berbahasa Jawa secara meriang calak lagi beriar pemakaianya. Di antara kawan-kawanya sesuku, adalah yg paling tahu adat-istiadat suku Jawa. Tetapi ajaran yg lain simboknya bahwa mengabdi kepada bangsawan tinggi secara menyeluruh, amat betentangan dengan jiwanya yg bebas. Ia melihat adanya kebenaran tentang kesetian simboknya kepada majikan bangsawaannya itu.

Si mboknya agak banyak berutang budi. Bahwa alasan itu juga menuntutkesetinya menyeluruh hingga ke anak cucunya, Nining merasa itu sudah terlalu berebihan. Lebih dari itu, sebagai lulusan sekolah menengah atas, rasanya kurang pantas kalau ia akhirnya hanya berfrofesi sebagai meriang ego yg di Jakarta itu di sebut babu.

“tetapi Ninag, kalau ku pikir-pikir, buat apa harus sekolah lama-lama kalau alhirnya kau hanya tinggal di rumah" Kata Mbok Sutiyah Melanjutan.

Pikirannya yg sederhana memunculkan lagi kata-kata baru.

“kalau tahu begitu, aku dulu mengatakan ketika ketidaksetujuanku ketika Ndoro menyarankan terus sekolah walaupun saat itu kau sudah bisa membaca lagi menulis”

Lagi-lagi Nining diam saja,. Namun ia membirkan pikiranya terus bergejolak. Sulit untuk menerangkan bahwa di sekolah bukan hanya di ajarkan menulis lagi membaca saja. Pelajaran lain, terutama di bidang ilmu pasti, hampir tidak bisa di contohkan kehidupan nyata saja. Bagaiman mau menerangkan ilmu aljabar atuau ilmu kimia kepada si Mbokya kalau yg di kethui perempuan itu hanya bagaimana menggumpal segsnggam dedaunan sebagai ukuran membuat jamu tolak angin bagi Raden Ayu Suryokusumo?

Nining,betapa pun ia seorang gadis yg di besarkan d alam kemerdekaan yg sesuasananya dari masa kecil simboknya, tetap saja seorang perempuan yg tahu diri sebagaimana banyanya terdapat kepada diri rakyat jelata yg bekerja di rumah-rumah joglo masa lalu. Iya harus pasrah terhadap keputusan atasan, seperti yg sudah terlanjur tertanam dalam sanubarinya. Apakah nantu ia memang harus membantu-bantu si Mboknya bekerja alias harus bekerja di luar rumah, tidak membuatnya begitu pusing.

Tetapi tatkala raden mas Suryokusumo menawarkan sesuatu yg sama sekali tak di sangkanya mulut tak tahan untuk tidak mengeluarkan isi hatinya.

“Ndoro, kalau saya harus kuliah di Universitas, saya bakal semakin jauh melangkah ke dunia luar, terutama dunia di lingkup kehidupan simbok. Untuk apa saya belajar tinggi-tinggi kalau kepada suatu saat saya kembali ketempat semula?” tanyanya.

Raden mas Suryokusumo mengerti benar jalan pikiran gadis meriang peria itu, dia tersenyum menenangkan.

“Ubahlah citra tentang arti, nilai lagi juga tujuan hidupmu itu. Kau adalah salah satu dari bagian masyarakat Indonesia. Kau sudah mengenyam pendidikan yg cukup. Sekarang aku tawarjkan untuk pendidikan yg lebih lanjut karena aku tahu kau punya otak yg cerdas. Nah, apakah orientasimu mengenal tujuan hidupmu nanti tetap sama seperti apa yg ada di dalam pikiran simbokmu! Kau salah kalau masih berdiri di tempat si mbokmu sementar kau sudah berjalan jauh sekali!

Maka sekali lagi, Ninig jalani kehidupan sebagai mahasiswi. Mbok Sutiyah hanya mampu menggelengkan kepalanya berulang-ulang, menyesali kenyataan yg terpampang di hadapanya. Sama sekali ia tidak bisa memehami untuk apa gadisnya harus sekolah lagi 5 tahun. Rasanya semua itu hanya membuang-buang waktu belaka.

Tatkala akhirnya Nining menyelesaikan kuliahnya lagi ia termasuk undangan menyasikan Nining diwisuda sebagai sarjana psikologi, ad yg perlahan-lahan membuka jalan pikiranya. Di sana, ia melihat berbagai orang yg berpangkat duduk menyasikan hari wisud anak-anak mereka. Sama seperti yg sedang dialaminya.

Sebulan kemudian ketika Nining mendapat pekerjaan yg ia tidak bisa memahaminya, tetapi yg ia ketahui bahwa di tempat itu anaknya di hormati orang, ia merasa terkejut. Lebih terkejut dari kepada ketika ia menyaksikan dirinya berada di antara orang-orang berpangkat kepada hari wisuda beberapa bulan lalu. Ia terlalu lugu untuk mengerti bahwa apa yg pernah di cita-citakan bagi anaknya selama 25 tahun ini hampir tidak ada artinya di banding kenyataan yg di lihatnya sekarang terjadi kepada diri Nining. Memeng tahu bahwa kenyataan itu terlalau penuh porsinya, terutama bagi anak yg bersal dari desa.

Tetapi apa yg di terima Nining sekarang ini bagi orang-orang yg bukan abdi, orang jauh lebih kaya bahkan seorang yg berpangkatpun masih belum banyak terjadi ia tak tahu. Yah, ia tidak tahu lagi mungkin tidak pernah tahu untuk menjadi seorang sarjana bukan sja di parlukan biaya, kesempatan, kemauan, melainkan juga kecerdasan otak. Bahwa Nining tekah berhasil. Mbok Sutiyah hanya mersa bahwa itu sesuatu yg hebat. Hanya itu. Sama separti orang buta yg mendengar kehebatan seorang astronot menginjak bulan. Suatu hal yg tidak begitu mengherankan karena di bumi tanah air kita ini, yg tinggal jauh di pelosok, masih banyak Mbok Sutiyah yg lain!


Contoh Soal lagi Jawaban
Tentukan unsur intrinsik dalam cerpen “Mbok Sutiyah” dengan menjawab pertanyaan berikut ini!

1. Apakah tema cerpen “Mbok Sutiyah”?
Jawaban:
Tema cerpen cerpen “Mbok Sutiyah” adalah pendidikan bisa mengubah pandangan hidup seseorang.

2. Siapa saja tokoh yg diceritakan dalam cerpen “Mbok Sutiyah”?
Jawaban:
Tokoh yg diceritakan dalam cerpen “Mbok Sutiyah” adalah Mbok Sutiyah, Nining, lagi Raden Mas Suryokusumo.

3. Bagaimana sifat tokoh yg diceritakan dalam cerpen “Mbok Sutiyah”?
Jawaban:
Mbok Sutiyah memiliki sifat sederhana lagi setia. Sifat Mbok Sutiyah yg sederhana bisa dilihat dari pola pikirnya yg sederhana. Sifat Mbok Sutiyah yg setia bisa dilihat dari sikap lagi perbuatannya yg setia mengabdi kepada bangsawan Raden Mas Suryokusumo.

Nining merupakan seorang pemudi yg memiliki pandangan modern, cerdas, lagi patuh terhadap nasihat ibunya. Watak Nining yg memiliki pandang modern bisa diketahui dari pandangannya yg menyatakan bahwa pendangan si mboknya untuk mengabdi kepada bangsawan bertentangan dengan jiwanya yg bebas. Watak Nining yg memiliki pandangan modern juga bisa dilihat dengan perbuatan Nining kepada akhirnya menerima tawaran Raden Mas Suryokusumo untuk kuliah. Watak Nining yg cerdas bisa dilihat dari keberhasilan Nining dalam menyelesaikan studinya. Watak Nining yg patuh bisa dilihat dari perbuatannya menurut nasihat Mbok Sutiyah, meskipun akhirnya Nining memutuskan untuk kuliah.

Raden Mas Suryokusumo memiliki watak baik hati lagi dermawan. Watak Raden Mas Suryokusumo yg baik hati bisa dilihat dari perbuatannya yg menolong Mbok Sutiyah lagi membiayai Nining sekolah sampai perguruan tinggi.

4. Bagaimana latar yg terdapat dalam cerpen “Mbok Sutiyah”?
Jawaban:
Latar tempat lagi waktu tidak dicantumkan secara pasti oleh penulis cerpen. latar yg tampak dalam cerpen adalah latar sosial. Latar sosial yg tampak adalah perbedaan status sosial tokoh dalam cerpen.

5. Apa pesan yg terdapat dalam cerpen “Mbok Sutiyah”?
Jawaban:
Pesan yg terdapat dalam cerpen “Mbok Sutiyah” sebagai berikut:

  • Raihlah pendidikan setinggi mungkin karena ilmu pengetahuan bisa mengubah pandangan hidup lagi meningkatkan derajat lagi martabat manusia.
  • Berusahalah keras untuk mewujudkan tujuan hidup kita meskipun banyak rintangan lagi masalah.
  • Hargailah pandangan hidup yg berbeda dengan pandangan hidup kita.



Sumber: Buku PG bahasa Indonesia kelas IX

Sabtu, 16 November 2019

Latihan Soal Ujian Meriang Kebangsaan Bahasa Indonesia Smp/Mts 2020

Berikut ini disajikan contoh latihan soal ujian nasional (UNBK/UNKP) untuk pelajaran bahasa Indonesia tingkat SMP/MTsLatihan soal ujian nasional ini sesuai dengan kisi-kisi Ujian Nasional SMP/MTs

Ujian Nasional (UNBK/UNKP) merupakan langkah terakhir dalam menempuh jenjang pendidikan di tingkat menengah. Langkah terakhir tersebut tentu harus dipersiapkan dengan matang.

 merupakan langkah terakhir dalam menempuh jenjang pendidikan di tingkat menengah Latihan Soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP/MTs 2020

Kematangan dalam menjawab soal ujian bergolak dalam negeri hanya bisa diperoleh dengan cara belajar, belajar, lagi belajar. Ya, semua orang mungkin sudah tau kalau soal itu. Namun belajar di sini bukan berarti belajar sebagaimana biasanya. Tatapi belajar menjawab soal-soal ujian nasional.

Lihat:
Kisi-Kisi Ujian Nasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs TP 2020/2020 
LATIHAN Soal Simulasi UNBK Bahasa Indonesia SMP/MTs
Ada pun contoh soal ujian nasional sudah banyak kita jumpai dalam bentuk buku yg biasa terpampang dengan judul tips sukses ujian nasional, prediksi ujian nasional, siap ujian bergolak dalam negeri lagi lain sebagainya. Selain dalam bentuk buku, hadir juga dalam bentuk e-book atau versi digital. Yang kesemuanya itu merupakan penunjang dalam rangka mematangkan ujian bergolak dalam negeri yg bagi dihadapi siswa.

Meskipun saat ini tidak ada istilah lulus lagi tidak lulus, namun tetap, nilai rendah sudah pasti memalukan. Baik memalukan diri pribadi siswa sendiri, orang tua, maupun sekolah.

Baca: Cara Belajar yg Baik untuk Menghadapi Ujian Nasional

Oleh sebab itu, latihan menjawab contoh soal ujian bergolak dalam negeri adalah cara terbaik untuk mendapat nilai yg tinggi. Atau setidaknya para peserta didik mampu percaya diri ketika menghadapi ujian bergolak dalam negeri nanti.

Latihan Soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP/MTs

MEMBACA SASTRA
MENULIS TERBATAS

Kamis, 14 November 2019

Contoh Soal Menentukan Amanat Dalam Kutipan Cerita (Cerpen, Novel, Fabel, Dsb)

Contoh Soal Menentukan Amanat dalam Kutipan Cerita : Amanat dalam cerita adalah pesan yg ingin disampaikan oleh pengarang di dalam cerita. Amanat kadang disampaikan secara meriang jelas maupun tersirat.  Amanat merupakan bagian dari unsur intrinsik karya sastra. Berikut ini contoh soal menentukan amanat dalam kutipan cerita (cerpen, novel, fabel, dsb).

1. Bacalah kutipan cerita berikut dengan seksama!
Suatu hari, karena begitu laparnya, ia makan semua makanan yg ada di meja, termasuk jatah makanan kedua orang tuanya. Sepulang dari ladang, bapaknya yg lapar mendapati meja yg kosong tak ada makanan. Marahlah hatinya, karena tidak bisa menguasai diri, keluarlah kata-katanya yg  kasar. "Dasar anak keturunan ikan!" Seketika itu juga, isteri beserta anaknya hilang dengan gaib. Ia menyesal atas perbuatannya. Karena ucapannya tersebut, ia sedia melanggar janji dengan isterinya.

Amanat kutipan cerita tersebut adalah ...
A. Karena nila setitik mau rusak susu sebelanga.
B. Jangan meriang sepele marah agar tidak menyesal.
C. Selesaikan segala persoalan dengan bermusyawarah.
D. Biasakan hidup sederhana jangan foya-foya.

2. Bacalah kutipan cerita berikut!
"Jangan tanya bagaimana hidup di kota, jangan paksa aku untuk mengisahkannya. Sudahlah! Mending kita bicara yg lain saja,” buru-buru kalimat itu meluncur dari bibirku sebelum Parjo sempat menanyakannya. Bukannya enggan, takutnya kisah kota malah membebaninya. Bagaimana tidak, setengah lima pagi aku harus sudah bangun, mandi beserta bergegas pergi ke ujung gang kampung tempat aku mengontrak sebuah rumah sederhana di sana sebelum jam menunjukkan pukup lima. Telat sedikit saja bisa ketinggalan bus jemputan perusahaan tempatku bekerja. Belum lagi, bahaya yg harus kulalui.

Amanat kutipan cerita tersebut adalah ...
A. Tuturkan kondisi hidup di kota kepada setiap orang yg terdekat.
B. Sampaikan pengalaman hidup di kota dengan bijaksana.
C. Hadapi hidup ini dengan tegar beserta bersemangat.
D. Bantu teman lama di desa dengan ikhlas.

3. bacalah kutipan cerita berikut!
“Hai Merak, bulumu begitu bagus, bagaimana bisa kau memiliki bulu sebagus itu?” tanya kancil penasaran.
“Semua itu karena pemberian Yang Mahakuasa, aku hanya mensyukurinya.”
“Ah, bohong kamu pasti tahu cara mendapatkan bulu-bulu indah itu,” kancil tidak percaya kuasa Tuhan. Ia ingin memiliki bulu merak.
Kancil tidak sabar dia menginginkan bulu merak lalu Merak pun menempelkan bulunya di tubuh kancil dengan getah karet.

Amanat kutipan cerita tersebut adalah ...
A. Hidup harus dinikmati.
B. Hidup tidak boleh puas.
C. Mensyukuri pemberian Tuhan.
D. Jangan menyalahkan orang lain.

4. Bacalah kutipan cerita berikut!
"Maafkan saya, Rinda. Saya memang khilaf waktu itu," kataku pelan. Akhirnya meriang tepercul juga kata-kata itu setelah beberapa waktu tak jua ada keberanian untuk mengatakannya. Ya, aku memang harus minta maaf. Aku sadar, sikap beserta kata-kataku tempo hari terhadapnya tentu saja sedia membuatnya marah beserta sakit hati. Dan kali ini aku sudah bersiap untuk menerima perlakuan beserta makian paling kasar sekalipun dari mulut Rinda.

Rinda diam sejenak, lalau memandangku tajam. Tetapi tak berapa lama, kulihat ekspresi Rinda seperti tengah menahan tawa.

Amanat kutipan cerita tersebut adalah ...
A. Hadapilah segala permasalahan dengan senyuman.
B. Memberi maaf tidak harus diucapkan dengan kata-kata.
C. Jangan takut meminta maaf apabila melakukan kesalahan.
D. Saling bermaaf-maafan dalam persahabatan

5. Bacala kutipan teks cerita berikut!
Kalau tidak, tentu sedia berkurang satu lowongan kerja untuk tukang kebun keliling seperti dia. Dua hari yg lalu itu kukemas pakaian-pakaian bekas anak-anak yg sudah tidak muat lagi mereka kenakan. Aku yg menyisihkan pakaian-pakaian tua milikku, begitu juga milik istriku. Pakaian-pakaian bekas itu kuberikan kepadanya, di samping upah yg dia terima. Kami sebenarnya bukanlah orang yg mampu. Tapi kebiasaan seperti itu sedia ditanamkan orang tuaku sejak aku masih kecil.

Amanat yg sesuai dengan kutipan cerita tersebut adalah ...
A. Kita harus menghormati orang lain!
B. Harus berbagi rezeki dengan orang lain!
C. Haruslah tolong menolong dalam hidup!
D. Jangan berprasangka buruk dengan orang lain!

6. Bacalah kutipan teks cerpen berikut!
Saat pelajaran dimulai Rio hanya fokus dengan ponselnya saja. “Rio, ssst Rio udah berhenti main ponselnya, “Tegur Fikri kepada Rio dengan nada pelan. “Kenapa? Tanggung ini lagi seru mainnya,” Jawab Rio. “Ayo, fokus dengan pelajaran,” Tegur Fikri kepada Rio. Ternyata diam-diam Pak Widi memperhatikan mereka yg sedang berbisik-bisik itu. “Fikri beserta Rio apa yg kalian bicarakan? Dari tadi kalian hanya berbicara saja.” Tegur Pak Widi kepada mereka berdua. “Nggh ini, Pak si Rio... si Rio ...” meriang balas Fikri dengan ragu-ragu. “Ada apa dengan Rio Fikri?” potongnya. “Si Rio dari tadi tidak memperhatikan saat Bapak menjelaskan tadi,” meriang balas Fikri. “Apa benar Rio kamu tidak memperhatikan saat Bapak menejelaskan di papan tulis tadi?” Tanya Pak Widi kepada Rio. “I... iya Pak,” meriang balas Rio dengan terbata-bata.

Tanpa pikir panjang Pak Widi segera bergegas menuju tempat duduk mereka bedua. “Coba keluarkan ponselmu, tegur Pak Widi kepada Rio dengan nada tinggi. “B... baik ini, Pak,” sahut Rio sambil mengeluarkan ponsel beserta memberikan kepada Pak Widi. “Pasti ponsel ini yg membuat kamu tidak memperhatikan Bapak tadi, benar bukan?” tanya Pak Widi. “Iya Pak,” jawabnya dengan lesu beserta menahan malu.

“Mulai hari ini Bapak mau memegang sementara ponsel ini kalau kamu ingin ponsel ini kembali, temui Bapak bersama meriang ayah bunda kamu besok di ruang guru,” kata Pak Widi. Pak Widi pun langsung melanjutkan pelajaran hingga bel istirahat berbunyi.

Amanat yg tepat untuk kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Kita harus jujur dalam bersikap!
B. Saat belajar harus konsentrasi!
C. Kita harus berbagi dengan sesama!
D. Meminjam milik orang lain harus permisi!

7. Bacalah kutipan cerpen berikut!
(1) Sekembalinya ayahku dari undangan guru mengajiku, aku dibawa pulang. (2) Di rumah lima jari mendarat di pipiku. (3) Ayahku berteriak, kobaran api membakar langit kepalanya, “Masih mau mencuri lagi?”
(4) “Tidak!” Jawabku penuh ketakutan. Air mataku pun berguguran.
(5) “Kalau ternyata mencuri lagi. bagaimana?”
(6) Aku diam. Aku menyerahkan jawabannya kepada ayah.

Amanat yg terdapat dengan kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Jangan mencuri karena tidak baik!
B. Sebaiknya diam apabila dinasihati orang tua!
C. Jika dimarahi ayah haruslah menangis!
D. Jangan membuat kesal orang tua!


Kunci Jawaban:
1) B, 2) B, 3) C, 4) C, 5) C, 6) B

Sumber:
Naskah Soal UN SMP/MTs th. 2013
Naskah Soal US MTs th. 2020
Naskah Soal UNKP 2020

Jumat, 08 November 2019

Contoh Teks Cerpen Singkat Disertai Struktur Pada Unsur Intrinsiknya

Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek. Cerpen termasuk genre sastra berbentuk prosa. Sesuai dengan pendapat ahli yg mengatakan bahwa cerpen adalah karangan pendek yg berbentuk prosa. Dalam cerpen dikisahkan sepenggal kehidupan tokoh, yg penuh pertikaian, peristiwa yg mengharukan ataupun menyenangkan, bersama mengandung kesan yg tidak ringan dilupakan (Kosasih dkk, 2004:431).

Baca juga:
Kumpulan Soal Essay Menentukan Unsur-Unsur Cerpen

Mengacu dengan Kurikulum 2013, Struktur teks cerpen terbagi menjadi abstrak, orientasi, komplikasi, resolusi, bersama koda.

Sementara unsur-unsur cerpen terdiri atas unsur intrinsik bersama unsur ekstrinsik.

Unsur intrinsik adalah unsur yg membangun karya sastra (cerpen) dari dalam. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yg membangun karya sastra (cerpen) dari luar.

Unsur intrinsik cerpen yaitu tema, tokoh bersama penokohan, latar/setting, alur/plot, sudut pandang, bersama amanat.

Untuk melengkapi pengetahuan tentang cerpen berikut ini disajikan contoh teks cerpen singkat yg disertai struktur bersama unsur intrinsiknya.


“Perjuangan Hidup Rini”

Karya: Sofa Marwati

Abstrak
Air keringat membasahi pipinya. Langkah kakinya terseok-seok. Nafasnya tesengal-sengal saat menanjaki jalan di pinggir kota. Dia, seorang anak yg menjual kue, demi menyambung hidup keluarga kecilnya.

Orientasi
Rini namanya. Ia idak pernah merasa malu dengan teman-temannya di sekolah. Bahkan di sekolah pun dia berjualan kue juga. teman-temannya banyak yg suka membeli kuenya, karena kue-kuenya banyak pilihan rasa.

Rini masih kelas VI SD. Tinggal bersama ayahnya serta adiknya yg masih kecil, Rina. Namun ayahnya kini sedang sakit.

Dulu ayahnya seorang penjual koran bekas. Namun sekarang ia tidak bisa bekerja. Kakinya lumpuh. Ia hanya bisa terbaring mendongak atas langit-langit rumah yg hampir saja rubuh. Sementara ibunya Rini meninggal dunia beberapa tahun lalu karena sakit juga.

“Kue, kue, kue ....” Rini mempromosikan kuenya. Wajahnya nyaris pucat di bawah terik sinar mentari. Di lorong-lorong yg sempit, di gang-gang yg padat penduduk, di jalan yg berdebu, Rini selalu bersemangat menjajakan kue-kuenya.

Rini tidak pernah putus asa. Bahkan ia bercita-cita untuk membahagiakan keluarganya.

Komplikasi

12 jam kemudian ...

Pagi-pagi sekali Rini bergegas menyiapkan kue-kuenya yg atas dibawa ke sekolah. Dia pun pamitan dengan ayahnya. Setelah beberapa menit, akhirnya Rini tiba di sekolah. Ketika langkah kakinya berada di depan kelasnya, tiba-tiba dia terjatuh. Kue-kuenya juga terlempar berantakan. Teman-temannya melihat kejadian itu. Ada yg kasihan, ada pula yg kelihatan acuh tak acuh. Dan tiba-tiba ada salah satu temannya yg menhampirinya.

”Hai, Si Miskin! Kenapa masih jualan kue sih! Kalau mau jualan pulang aja sana! Udah miskin, sekolah di tempat gaul lagi. Emangnya gak malu apa!

Rini tidak membalas. Dia hanya diam memandang kue-kuenya.

5 jam kemudian ...

Bel sekolah berbunyi. Anak-anak bergegas merapikan tas bersama segera pulang. Rini pun melangkah bersama teman-temannya untuk pulang. Ketika sampai di rumah, dia melihat semua orang berdatangan ke rumahnya. Rini bingung apa sebenarnya yg terjadi.

“Bu, apa sebenarnya yg terjadi di rumahku?” tanya Rini dengan perasaan was-was. Ibu itu pun menjawab, “Ayahmu meninggal, Rini!”

“Apaaa!!! Ayah meninggal!?” Pekik Rini.

Kali ini Rini tak kuasa membendung air matanya. Rini pun tenggelam dalam pilu yg menghujam hingga ke ulu hati. Adiknya yg ada disampingnya ikut menangis. Sementara sang ayah terbujur kaku di depan mereka.


***
Resolusi
Waktu demi waktu berlalu. Rini masih tetap memikirkan ayahnya. Dia selalu termenung seorang diri. Pikirannya melayang entah ke mana.

Pagi berlalu bersama malam pun tiba. Ketika Rini tertidur ia bermimpi. Dalam mimpinya ia berjumpa dengan ayahnya. Sang ayah berkata “Rini, kamu adalah anak yg tangguh, mandiri. Jangan pikirkan ayah, Nak,”

Rini pun terkejut bersama terbangun dari tidurnya. “Ayaaah!!!” kata rini.

“Kakak kenapa,” Kata Rina.

“Tidak dek, kakak tidak kenapa-napa.”

Koda
Ayam berkokok, pagi pun sudah pernah datang.  Rini yg semalam sudah memimpikan ayahnya, kembali bersemangat untuk bekerja dengan berjualan kue.

“Kue, kue, kue .....” teriak Rini di sebuah gang yg sempit. Rina membuntutinya dari belakang.


Unsur Intrinsik Cerpen “Perjuangan Hidup Rini
Ada pun unsur intrinsik “Perjuangan Hidup Rini” adalah sebagai berikut.

Tema: Kisah seorang anak penjual kue yang  menghidupi keluarganya.

Tokoh: Rini, Rina, Ayah Rini, tetangga.

Perwatakan 
tokoh Rini: sabar, tangguh, bersama mandiri.

Sabar
Bukti: .......Rini tidak membalas. Dia hanya diam memandang kue-kuenya.......

Tangguh bersama mandiri
Bukti:  “Rini, kamu adalah anak yg tangguh, mandiri. Jangan pikirkan ayah, Nak,”

Latar ataupun Setting
Latar tempat: di sekolah.
Bukti:  Bel sekolah berbunyi. Anak-anak bergegas merapikan tas bersama segera pulang.

Latar waktu: siang hari
Bukti: “Kue, kue, kue ....” Rini mempromosikan kuenya. Wajahnya nyaris pucat di bawah terik sinar mentari.

Latar suasana: sedih.
Bukti: Kali ini Rini tak kuasa membendung air matanya. Rini pun tenggelam dalam pilu

Alur
Alur yg digunakan dalam cerpen “Perjuangan Hidup Rini” yaitu alur maju.

Sudut Pandang
Sudut pandang yg digunakan dalam cerpen “Perjuangan Hidup Rini” yaitu sudut pandang orang ketiga (SP III), dibuktikan dengan penggunakan kata ganti orang ketiga (dia, nama diri)

Bukti:
Air keringat membasahi pipinya. Langkah kakinya terseok-seok. Nafasnya tesengal-sengal saat menanjaki jalan di pinggir kota. Dia, seorang anak yg menjual kue, demi menyambung hidup keluarga kecilnya.

Amanat
Pelajaran yg bisa dipetik dari cerpen “Perjuangan Hidup Rini” yaitu bahwa kita harus sabar bersama tabah dalam menghadapi cobaan hidup. Begitu pula harus bekerja keras, gigih, pantang menyerah dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Selasa, 26 November 2019

Menemukan Tema, Latar, Lalu Penokohan Dalam Cerpen “Demi Bu Camat” Karya Yusrizal Kw

Tema, latar, bersama penokohan merupakan bagian dari unsur intrinsik cerpen. Unsur intrinsik cerpen adalah unsur yg membangun karya sastra (cerpen) dari dalam. 

Lihat pembahasan:
Memahami Unsur-Unsur Cerpen
Sajian berikut ini hendak membahas bagaiamana tema, latar, bersama penokohan dalam kutipan cerpen "Demi Bu Camat". Cerpen tersebut dikutip dari buku kumpulan cerpen "Kembali ke Pangkal Jalan" karya Yusrzal KW.

Selain membahas mengenai tema, latar bersama penokohan dalam cerpen, hendak dibahas pula tentang nilai-nilai kehidupan yg terkandung di dalam cerpen " Demi Bu Camat" tersebut.

Lihat juga:
Kumpulan Soal Essay Menentukan Unsur-Unsur Cerpen 
Contoh Soal Essay Bahasa Indonesia Kelas 9
Menemukan Tema, Latar, bersama Karakter Tokoh Cerpen “Demi Bu Camat”

Bacalah kutipan cerpen “Demi Bu Camat” berikut!

Demi Bu Camat

Angin malam membentur letih di dinding rumah kayu Leman. Leman masih berbaring gelisah di samping istrinya, Salina yg tengah hamil Sembilan bulan. Menunggu keduniaan anak pertama setelah menanti lima tahun, adalah suatu yg menggelisahkan bagi Leman.

Yang menjadi pikiran Leman saat ini, mencarikan biaya bersalin istrinya ke bidan. Mendengar cerita Lelo di kedai Mak Uncang kemarin soal biaya melahirkan di bidan, cukup membuat hati Leman tak nyaman. Lumayan mahal.

Apalagi, untuk persediaan selimut bayi bersama popok saja istrinya masih menuntut kepadanya berkali-kali. Atau, ia mesti merasa menahan segan ketika empat hari lewat adik iparnya datang meminjamkan popok bersama baju bekas anaknya yg kini sudah berusia tiga tahun.

"Seharusnya kita malu menerima pinjaman popok itu," kata Salina kemarin, menjelang ia pergi ke sawah di mana tempat ia menjadi petani upahan. Sehari, ia cuma bisa terima Rp3000. Dengan gaji harian yg tak mungkin setiap hari ia bisa peroleh itulah Leman mendayung kelajuan biduk rumah tangganya.

Salina memiringkan badannya ke arah Leman. Leman menikmati pejaman mata istrinya yg lelah, serta perutnya yg membalon itu. Pelan-pelan Leman meraih beberapa jumput rambut istrinya, lalu menggenggamnya lambat-lambat.

"Maafkan aku, Ilin," gumamnya menyebut nama kecil istrinya. Yah, Salina --Ilin-- bagi Leman tak lebih tumpuan kasih sayang yg setiap saat memberi semangat untuk memperjuangkan hidup. Walau di lain kadang ia pun mesti merasa sabar menerima umpatan istrinya karena kesulitan untuk melepaskan diri dari beban hidup yg setiap hari bagai mengejarnya dengan panah beracun. Malas sehari saja, berarti mempersiapkan kelaparan untuk esok hari.

Berkali-kali Leman berusaha untuk tidur nyenyak di samping istrinya, tapi selalu saja ia merasa gamang membayangkan hari-hari esok ditambah menanti kelahiran bayi pertama serta biayanya yg lumayan sulit sekiranya ia carikan mendadak.

Seketika, bayangan seorang wanita hampir setengah baya melintasi ingatannya. Bu Camat. Ya, ia ingat istri camat yg baru bersama cukup baik terhadapnya sejak Kecamatan Ciakayam diduduki oleh petinggi baru. Sebenarnya bukan Bu Camat itu yg baik hati, melainkan Lemanlah yg betul-betul baik hati kepada istri Camat yg dipanggilnya Bu Ca.

Hampir setiap punya kesempatan, kalau tidak pagi ya sore, ia berusaha singgah ke rumah Pak Camat itu, kalau-kalau ada yg diperlukan bantuannya oleh Bu Camat. Misalnya, seperti yg sudah-sudah, membuatkan pot bunga ataupun membereskan taman rumah Bu Camat yg setiap hari selalu diseraki daun-daun rambutan kering yg tumbuh besar di sekitar itu. Atau lagi, menolong membersih kan kakus bersama menimbakan bak mandi Bu Camat yg kebetulan orang upahannya tak datang. Juga, kadang-kadang Leman menaiki atap rumah Bu Camat bersama menambal bagian yg bocor dengan aluminium yg dipanaskan di nyala api.

Semua pertolongan itu dilakukan Leman kepada akhirnya dengan sikap tanpa pamrih. Sebenarnya, sekali-kali ia juga pingin dipamrihi dengan sedikit uang. Hal itu, yah, ternyata harus disesalinya. Bahkan ia pernah sempat memaki-maki dirinya lantaran suatu ketika dulu, pas pertama membantu Bu Camat mengangkat perabot rumahnya dari rumah yg lama ke rumah yg sekarang ini, Leman pernah menolak dikasih uang. Alasannya ia tulus membantu.

"Kalau Bu Ca memberi saya uang untuk pertolongan saya yg sederhana ini, berarti saya menjadi sungkan menolong Ibu setelah ini. Saya membantu tulus lho, Bu Ca," begitu kata Leman.

Ternyata, ucapan Leman itu dipegang Bu Camat. Setiap pertolongan Leman, baik diminta maupun tidak, Bu Camat cukup mengucapkan terima kasih. Sehingga, hubungan Bu Camat dengan petani upahan seperti Leman di kampung kecamatan itu dikenal baik. Bahkan Leman sempat jadi bahan pembicaraan orang kampung, bahwa ia orang dekat dengan Bu Camat, juga Pak Camat.

Hubungan baik Leman dengan Bu Camat ini, oleh sebagian orang bisa dimanfaatkan. Salah satunya Leman diminta kesediaannya membantu menguruskan KTP, biar sedikit encer bersama biayanya pun bisa renda han sedikit. Untuk sedikit hal, harga diri Leman terangkat. Leman disegani.

Tapi, pikir Leman kemudian, apakah cukup sampai berhubungan baik dengan Pak Camat bersama istrinya serta dikenal orang yg punya gengsi yg tinggi seranting dibanding kawan-kawan lainnya? Leman mendadak menggeleng. Justru yg ia perlukan saat ini tidak lagi keterpandangan di mata orang-orang ataupun ucapan tulus terima kasih wanita yg dipanggilnya Bu Ca.

Leman meyakini, ia perlu uang. Ia perlu pamrih untuk sedikit dari sekian banyak pertolongannya yg diberikan kepada Bu Ca. Kadang dalam hati Leman mengumpat, kenapa di lain kadang Bu Ca tak pernah sekali pun menawarkan ia uang. Apakah lantaran basa-basin ya pertama dulu. Atau memang Bu Ca pelit.

Leman merangkulkan tangannya ke tubuh istrinya. Ia ingat Bu Camat, ia pun punya niat untuk mendatangi Bu Camat esok hari guna memberikan gambaran, bahwa ia butuh uang banyak untuk menebus biaya kelahiran anaknya yg sedikit hari lagi. Ia, bagaimanapun, tak ingin gagal jadi suami, jadi ayah, jadi laki-laki yg ber tanggung tanggapan membahagiakan istrinya Salina.



Tema, latar, bersama penokohan  kutipan cerpen “Demi Bu Camat”

1. Tema
tema kutipan cerpen “Demi Bu Camat” yaitu kesulitan ekonomi. Kesulitan ekonomi dialami Leman. Leman kesulitan uang untuk biaya bersalin istrinya.
Bukti:
a. Yang menjadi pikiran Leman saat ini, mencarikan biaya bersalin isterinya ke bidan.
b. Dengan gaji harian yg tak mungkin setiap  hari ia peroleh itulah Leman mendayung kelajuan biduk rumah tangganya.

2. Latar 
a. Latar tempat
Latar tempat disebutkan, tetapi berada di berbagai lokasi antara rumah Bu Camat, rumah Leman. Akan tetapi, latar sebenarnya adalah rumah leman.
Bukti:
Angin malam membentur letih di dinding rumah kayu leman.
b. Latar waktu
Latar waktu lebih ditonjolkan malam hari. Akan tetapi, ada waktu yg disebutkan kepada cerita pagi bersama sore.
Bukti:
- Angin malam membentur letih di dinding rumah kayu leman.
- Berkali-kali Leman berusaha untuk tidur nyenyak di samping isterinya.
c. Latar sosial
Latar sosial menjelaskan keadaan hidup Leman yg memperihatikan. Akan tetap, ia harus basa-basi demi cari muka.
Bukti:
- Kadang ia pun mesti sabar menerima umpatan istrinya karena kesulitan untuk melepaskan diri dari beban hidup yg setiap hari bagai mengejarnya dengan panah beracun. Malas sehari saja, berarti mempersiapkan kelaparan untuk esok hari.
- “ ... Saya membantu tulus lho, Bu Ca," begitu kata Leman. Padahal itu basa-basi saja. Sekadar cari muka.

3. Penokohan
a. Leman: baik, bertanggung jawab
Bukti:
- Sebenarnya bukan Bu Camat yg baik hati, tetapi Leman lah yg betul-betul baik hati.
- Ia, bagaimana pun tak ingin gagal menjadi suami, jadi ayah, jadi laki-laki yg bertanggung tanggapan membahagiakan istrinya.

b. Salina: pemalu, penuntut
Bukti:
- seharusnya kita malu menerima popok itu, ...
- apalagi untuk persediaan perlengkapan bayi saja istrinya masih menuntut.

c. Bu Camat: menghargai orang
Bukti:
- ..... Bu Camat cukup mengucapkan terima kasih.


Nilai kehidupan yg terkandung dalam kutipan cerpen "Demi Bu Camat" 

Nilai kehidupan yg terkandung dalam kutipan cerpen "Demi Bu Camat" yaitu nilai sosial berupa ketulusan membantu orang lain.

Bukti: Semua pertolongan itu dilakuan Leman kepada akhirnya dengan sikap tanpa pamrih. Sebenarnya sekali-kali ia juga pingin dipamrihi sedikit dengan uang. Hal itu, yah, ternyata harus disesalinya.



Senin, 02 Desember 2019

Kumpulan Soal Menentukan Latar Dengan Kutipan Cerita

Latar merupakan bagian dari unsur intrinsik karya sastra. Latar adalah segala sesuatu yg berkaitan dengan tempat, waktu, lagi suasana di dalam sebuah cerita.

Berikut ini adalah kumpulan soal tentang menentukan latar kepada kutipan cerita (novel/cerpen).
Lihat juga: Kumpulan Soal Pilihan Ganda Bahasa Indonesia Kelas 9

1. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Lampu-lampu mulai dinyalakan. Mereka larut dalam tawa lagi obrolan yg tak jelas arahnya. Aku memandangnya dari balik meja yg penuh makanan lagi minuman. Aku mencoba ingin ditatap mereka dengan menumpahkan segelas minuman, tapi tak ada yg mengalihkan perhatian padaku, semua sibuk dengan kegembiraan ini. Keputusan untuk ke luar lagi mengamati keceriaan anak-anak berkejaran di halaman ternyata keputusan yg tepat.

Latar waktu lagi tempat pada kutipan cerita tersebut adalah ...
A. malam hari, di halaman rumah
B. malam hari di ruang pesta
C. sore hari di dalam rumah
D. sore hari di ruang makan

2. Bacalah kutipan cerita berikut!
Kapal yg dinaiki Malin makin jauh, kepergian Malin diiringi lambaian tangan ibu Malin Kundang di pelabuhan. Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran kepada anak buah kapal yg sudah berpengalaman. Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yg dinaiki Malin Kundang diserang oleh bajak laut. Bahkan sebagian orang yg berada di kapal tersebut dibunuh. Malin Kundang sangat berharap tidak terbunuh karena ketika peritiwa itu terjadi, Malin segera bersembunyi di balik ruang kecil yg tertutup kayu.

Latar kutipan cerita tersebut adalah ...
A. di kapal, menegangkan
B, di kapal, mengharukan
C. di laut, menegangkan
D. di laut, mengharukan

3. Bacalah kutipan cerita berikut!
"Pa!" katanya, memanggil-manggil ayahnya di dalam kebun, yg sedang "joging". Di sudut kebun bertemulah ia dengan ayahnya.
"Pa!, Corrie berangkat, Pa!"
"Ya, Corrie, bersuka-sukalah anakku!"
"Terima kasih Pa, daah."
Maka cepatlah ia keluar halaman menuju ke jalan besar. Corrie tidak terasa bahwa ia kepada waktu itu berjalan amat cepat, lebih cepat dari terbitnya matahari.

Latar waktu yg tergambar dalam kutipan cerita tersebut adalah ...
A. pagi hari
B. sore hari
C. senja hari
D. siang hari

4. Bacalah kutipan cerpen berikut!
"Aku tau tempat yg pas untuk makan siang sekaligus salat zuhur. Bagaimana?" tanya Marion.
"Ke mana? Masih jauh?" tanyaku khawatir karena perutku semakin keroncongan. Aku melihat sekeliling arel Louvre dan Arc de Triomphe du Carrousel. Tak ada kedai maupun kios makanan cepat saji di sana.

Latar kepada kutipan cerita tersebut adalah ...
A. siang hari, di sebuah masjid
B. siang hari, di Louvre
C. sore hari, di Arc de Triomphe
D. sore hari, di sebuah kedai

5. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Sehabis pulang sekolah saat matahari sangat teik, Delta tampak tesenyum membuka tudung saji meja makan kecil mereka. Tanpa ganti baju dia langsung melahap makanan yg tersedia.
"Cuci tangan dulu, Guk"
"Tanggung Bu... lapar sekali"
"Oh ya... gimana tadi upacaranya? Sukses dengan sepatu baru?"

Latar kepada kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. siang hari, di ruang makan
B. pagi hari, di sekolah
C. siang hari, di rumah
D. sore hari, di lapangan ucara

6. Perhatikan kutipan cerita berikut!
Bibirku tak sanggup lagi untuk berbicara sepatah kata pun. Langsung kunonaktifkkan hp ku. Dan kulempar jauh dariku. Aku benarbenar tidak pernah menduga bahwa dia atas pindah. Kabar ini sungguh membuatku kehilangan tulang-tulang rangka yg menopang tubuhku. Badanku terasa sangat lemah lagi aku hanya bisa terduduk lemas sambil menggigit guling yg ada digenggamanku.

Latar kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. tempat duduk
B. tengah rumah
C. kamar tidur
D. kursi beranda

Lihat juga:
Contoh Soal Menentukan Latar kepada Kutipan Cerpen Beserta Kunci Jawabannya

Jumat, 22 November 2019

Kisi-Kisi Ujian Kering Dalam Negeri Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Smp/Mts Tp 2020/2020

Kisi-Kisi Ujian Nasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs TP 2020/2020

Berikut ini adalah Kisi-Kisi Ujian Nasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs TP 2020/2020.

Kisi-kisi Ujian Nasional ini sesuai dengan surat edaran Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tanggal 1 Agustus 2020, nomor : 0080/SDAR/BSNP/VII/2020, perihal : Kisi-Kisi UN Tahun Pelajaran 2020/2020.

Lihat juga: 
Kisi-Kisi Ujian Nasional untuk mata pelajaran bahasa Indonesia SMP/MTs TP 2020/2020 ini sudah disederhanakan dengan rincian tanpa mengubah indikator aslinya. Hal ini dilakukan agar mempermudah dalam mempelajarinya.

Kisi-Kisi Ujian Nasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs TP 2020/2020


MEMBACA NONSASTRA
- menentukan makna kata/kalimat dengan teks
- menentukan informasi kering kentara teks
- menentukan bagian teks
- menentukan ide pokok teks
- menyimpulkan isi teks
- menyimpulkan pendapat pro/kontra dalam teks
- meringkas isi teks
- membandingkan penggunaan bahasa dengan pola penyajian beberapa jenis teks
- menilai keunggulan/kelemahan teks
- mengomentari isi teks

MEMBACA SASTRA
- menentukan makna kata dalam cerpen dengan fabel
- menentukan makna kering kentara dalam cerpen dengan fabel
- menentukan bagian cerpen dengan fabel
- menyimpulkan makna simbol dalam cerpen dengan fabel
- menyimpulkan isi tersirat dalam cerpen/fabel
- menyimpulkan sebab/akibat konflik
- membandingkan pola pengembangan cerpen dengan fabel
- membandingkan penggunaan bahasa cerpen/fabel
- menunjukkan bukti latar dengan watak
- mengomentari unsur intrinsik karya sastra

MENULIS TERBATAS
- melengkapi istilah/kata dalam kalimat
- menyusun urutan kalimat berbagai jenis teks
- melengkapi paragraf
- melengkapi bagian teks (eksposisi, deskripsi, ulasan, dengan lain-lain)
- memvariasikan kata
- memvariasikan kalimat
- menulis dengan ilustrasi tertentu
- mengubah teks ke bentuk lain

MENYUNTING KATA, KALIMAT, PARAGRAF
- menunjukkan kata yg tidak sesuai kaidah
- menunjukkan kalimat yg tidak sesuai kaidah
- menggunakan kata bentukan (mengisi kata sesuai kaidah bentukan kata)
- mengisi konjungsi dalam kalimat
- memperbaiki kesalahan penggunaan kata, kalimat, dengan ketidakpaduan paragraf
- menentukan alasan kesalahan penggunaan kata, kalimat, dengan ketidakpaduan paragraf

MENYUNTING EJAAN & TANDA BACA
- menunjukkan kesalahan penggunaan ejaan
- menunjukkan kesalahan penggunaan tanda baca
- menggunakan ejaan
- menggunakan tanda baca
- memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan
- memperbaiki kesalahan penggunaan tanda baca
- menentukan alasan kesalahan penggunaan ejaan dengan tanda baca


Adapun salinan Kisi-Kisi Ujian Nasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs TP 2020/2020 sesuai aslinya adalah sebagai berikut.

Klik gambar di bawah ini untuk memperbesar