Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri kumpulan-soal-tentang-menentukan-tema. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri kumpulan-soal-tentang-menentukan-tema. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Selasa, 24 Desember 2019

Contoh Soal Ujian Demam Dalam Negeri Bahasa Indonesia Smp/Mts

Berikut ini adalah contoh-contoh soal Ujian Nasional SMP/MTs, latihan soal UN SMP/MTs.
Lihat juga: Latihan Soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP/MTs 2020

Kamis, 05 Desember 2019

Kumpulan Soal Tentang Menentukan Tema Puisi

Tema merupakan salah satu unsur pembentuk puisi (unsur batin). Tema adalah sesuatu yg menjadi pikiran pengarang. Sesuatu yg menjadi pikiran tersebut dasar bagi puisi yg diciptakan oleh penyair.

Lihat: 10 Cara Memahami Isi Puisi

Berikut adalah soal-soal tentang menentukan tema puisi.
Lihat juga:
Contoh Soal Melengkapi Puisi Dengan Larik Bermajas 
Soal Menentukan Suasana dalam Puisi 
Kumpulan Soal Materi Puisi SMP/MTs Terlengkap
Pilihlah jawaban yg tepat dengan soal-soal di bawah ini!
1. Bacalah puisi berikut!
          Guru
Kaulah yg membimbing kami di sekolah
Dengan ilmu kau berikan kepada kami
Tak kenal lelah dengan tak mau menyerah
Kau bagai pengampu kami di sekolah

Tema puisi tersebut adalah ...
A. ketulusan seorang anak
B. pengorbanan orang tua
C. pengabdian seorang guru
D. perjuangan seoragn pahlawan

2. Bacalah kutipan puisi berikut!
      Sinabung

Berbulan meronta
Porak-porandakan seisi kota
Saat itu kau termenung
Pukul sepuluh asap membumbung
Abu bergulung mengepung
Saudaraku datang disambut digulung
Akhirnya berkabung seisi kampung

Tema puisi tersebut adalah ...
A. Sinabung mau meletus
B. Korban letusan Sinabung
C. Abu Sinabung menutup kampung
D. Kehancuran kampung Sinabung

3. Bacalah kutipan puisi berikut!
Setelah perang memberi kita
Puing demi puing kepapaan dengan air mata
Daftar jenazah yg sentiasa bertambah
Hutang dalam ratusan jam kerja
Timbullah kini kesabaran dengan kekuatan
Memikul berat beban nestafa
Seorang tiada hingganya

(Taufik Ismail 1965)

Tema puisi tersebut adalah ...
A. Perang menumbuhkan dendam.
B. Kedamaian tumbuh setelah perang.
C. Perang menimbulkan hutang.
D. Perang mengakibatkan kesengsaraan.

4. Perhatikan kutipan puisi berikut!
Sembilan bulan aku dalam kandungan
Engkau lahirkan aku
Engkau rawat hingga tambah besar
Dengan penuh kasih sayang
Ibu engkau ajari aku berjalan
Engkau ajari aku bicara
Engkau bagaikan malaikatku
Dikala aku sedih Engkau selalu ada menghiburku

Tema puisi tersebut adalah ...
A. kasih ibu
B. ibu adalah malaikat
C. perawat hatiku
D.  ibu kandung

5. Perhatikan kutipan puisi berikut!
          Ayahku

Ayahku tidak kaya harta
Kekayaannya sama dengan cita-cita
Dia minyak, dia obor
Kami tinggal memanfaatkannya

Ayahku presiden
Dalam hatiku
Dalam hati kami

Tema puisi tersebut adalah ...
A. kehebatan seorang ayah
B. kebanggan dengan ayah
C. kasih sayang seorang ayah
D. kesederhanaan seorang ayah

6. Perhatikan kutipan puisi berikut!
          Nenekku tercinta

Rasanya nenek masih duduk di tepi jendela
Tanganmu sibuk merenda
Kacamata sebentar-sebentar merosot di hidungmu
Lagi tiga orang cucu
Selalu mengganggumu
Nenekku dengan sabar melayani kami
Nenekku, kenapa engkau cepat tiada?

Tema kutipan puisi tersebut adalah ...
A. kematian seorang cucu
B. kegalauan hati nenek
C. kenangan tentang nenek
D. kesedihan cucu yg terobati

7. Bacalah dengan cermat penggalan puisi berikut!
Ibu,
Kalau aku beranjak dewasa,
Kalau aku membutuhkan tempat bertanya,
Kenapa ibu pergi?

Tema penggalan puisi di atas adalah ...
A. kasih sayang ibu
B. kepergian ibu
C. kejengkelan ibu
D. kesedihan ibu

8. Perhatikan puisi berikut!
          Untuk Presiden Baru

Segala prosesi sudah berlalu
Di pundakmu kini terpikul amanah
Jutaan tangan memohon menengadah
Merajut asa dengan hati penuh gelisah
Harapkan masa depan kian cerah

Kami tak lagi butuh janji
Tak juga butuh panji-panji
Bukalah segala jurus-jurus sakti
Mantapkan rencana tampakkan bukti
Moga bahagia tak lagi sekedar mimpi
Dan derita lama kian hari kian terobati

Tema yg tepat untuk puisi tersebut adalah ...
A. presiden baru
B. harapan perubahan
C. tuntutan bukti janji
D. penderitaan lama

9. Perhatikan penggalan puisi berikut!
          Tuhanku

di dalam setiap sembahyangku aku melihat
segala bangunan yg kami ciptakan dalam
kehidupan, ternyata hanyalah ulat-ulat
busuk dengan menjijikkan

Tema kutipan puisi di atas adalah ...
A. sembahyang
B. ulat membusuk
C. kehidupan
D. pengakuan dosa

10. Bacalah puisi berikut dengan seksama!
          Saat Itu

Saat mentari mulai terbit
Itulah awal aku mengenalmu dalam buku
Saat raja siang membakar
Itulah awal aku bersamamu
Saat hujan turun dengan lebat
Itulah saat aku menghawatirkanmu
Saat bintang bertabur dengan bulan tersenyam
Itulah saat aku memikirkanmu
Saat malam semakin larut
Saat itulah aku merasa takut untuk kehilangan dirimu

Tema puisi tersebut adalah ...
A. orang yg sangat setia
B. keakraban seseorang dengan waktu
C. orang yg sedang marah
D. kerinduan seseorang dengan ilmu

11. Bacalah puisi berikut!
Fatima
Dilindungi gubuk tua sederhana
Tinggal di sana Fatima dengan anaknya
Ditinggal mati suaminya
Anak empat tak berdosa korbannya
Hutang judi ditinggalkannya

Burung-burung sudah pernah berkicauan
Dedaunan bermandi embun
Terpikir mulai perjuangan
Tak mulai perjuangan

Roda waktu Fatima takluki
Ditemani keringat dengan daki
Hamparan sawah tempat mengais rezeki
Anak-anak tercinta setia menemani

Tema puisi tersebut adalah ...
A. Mengenang suami
B. Semangat juang
C. Gubuk tua sederhana
D. Anak-anak Fatima

12. Bacalah puisi berikut!
Dalam terik matahari esok hari
Ku masih duduk di sini
Bak seonggok sampah
Tertiup angin kemarau yg membakar jiwa
Tergores luka hingga berdarah-darah
Ingin kumenjerit sekuat tenaga
Namun mulut terbekap oleh pisau kedudukan

Tema puisi tersebut adalah ...
A. Kesanggupan menahan angin
B. Kepasrahan menjalani hidup
C. Keperkasaan menantang bahaya
D. Kesepian menghalau kedudukan

13. Bacalah kutipan puisi berikut!
Semut itu
Begitu kecil tubuhmu
Berangkat bertaut pijak
Gotong royong dalam ketangguhan
Benda sebesar gunung pun kan terangkat
Hidupmu ajarkan kebersamaan
Saling gandeng tangan
Tuk semua urusan

Tema puisi tersebut adalah ...
A. Semangat rakyat
B. Keadilan bersama
C. Keberanian berbuat
D. Makna kebersamaan


Kunci: 1) C, 2) B, 3) D, 4) A, 5) D, 6) C, 7) B, 8) B, 9) D, 10) D, 11) B, 12) B, 13) D
Lihat juga:
Soal Tentang Citraan dalam Puisi

Kamis, 26 Desember 2019

Teknik Menjawab Soal Un Bahasa Indonesia Smp/Mts Terbaru

Teknik ini merupakan suplemen yg bakal menunjang kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal UN khususnya bahasa Indonesia. Jadi, di samping menguasai teori-teori yg sudah disampaikan di sekolah, alangkah baiknya siswa/siswi juga mengetahui teknik jitu ini, karena dengan teknik ini siswa/siswi bakal lebih efesien terhadap waktu,  langsung kepada tujuan, bersama bakal menghasilkan nilai yg optimal.
Lihat Juga:
Latihan Soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP/MTs 2020Contoh Soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP/MTs
Adapun sumber dari teknik ini berasal dari Bapak Dewanto, guru Bahasa Indonesia SMP 1 Karanganyar Kabupaten Pekalongan, bersama agak dilakukan penambahan dengan beberapa indikator oleh admin blog ini, yg juga seorang guru Bahasa Indonesia di MTs. NW Boro’Tumbuh Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur.

Namun bagaimana pun juga, teknik ini tidak luput dari berbagai kekurangan, nobody perfect (tak ada yg sempurna). Sekali lagi ini hanya sebagai suplemen. Maka atas segala kekurangannya itu, kritik yg konstruktif sangat kami harapkan.

- Salam Admin -

Menentukan Letak Kalimat Utama

Untuk bisa menentukan letak kalimat utama dalam sebuah paragraf, kuasai terlebih panas lalu jenis-jenis paragraf.

Kalimat utama/gagasan pokok paragraf terdapat di awal paragraf (deduksi), di akhir paragraf (induksi), bersama di awal-akhir paragraf (campuran).

Cara mencarinya : Lihat kalimat pertama dengan konteks paragraf, kemudian padukan dengan salah satu pilihan gandanya (a, b, c, d). Jika terdapat kesamaan maka bisa dipastikan itulah jawabannya. Namun andai tidak  terdapat  kesamaan dengan kalimat pertama dalam paragraf tersebut, maka cobalah padukan dengan kalimat terakhirnya.

Berikut ini beberapa cara untuk menentukan kalimat utama dalam paragraf.
  • Temukan kata hubung tunjuk (......ini, ......itu, hal ini, hal itu, tersebut, di atas, dll) dengan kalimat kedua. Jika ada, hampir angsal dipastikan letak kalimat utama adalah dengan kalimat pertama.
  • Kalimat kedua adalah kalimat penjelas yg menjelaskan dari segi apapun sesuatu yg terdapat dengan kalimat utama ( di awal / di akhir ).
  • Temukan di mana letak apa/siapa yg dijelaskan tersebut ( Kalimat pertama alias kalimat terakhir ). Kalimat yg dijelaskan tersebut adalah kalimat utamanya.
Lebih jelasnya tentang cara menentukan kalimat utama, Anda juga bisa melihat di Cara Menemukan Kalimat Pokok alias Ide Pokok dalam Paragraf

Lihat: Contoh Soal Menentukan Kalimat Utama bersama Ide Pokok Paragraf

Menemukan Kalimat Kritikan
  • Biasanya kalimat kritikan berbentuk kalimat perintah/larangan yg ditandai dengan adanya kata (harus, seharusnya, sebaiknya, diharapkan, sewajarnya, jangan, sepantasnya, dll).
  • Lakukan eliminasi terhadap pilihan jawaban yg tidak berbentuk kalimat perintah/larangan karena kemungkinan besar bukan kalimat kritikan.
  • Perhatikan soal, siapa/pihak mana yg harus dikritik.
  • Cari dalam bacaan (pikiran, ucapan, alias perbuatan) tidak baik yg dilakukan oleh pihak dalam soal sehingga perlu diberi kritikan.
  • Bunyi kalimat kritikan harus sesuai dengan pikiran, ucapan, alias perbuatan tidak baik tersebut.
Lihat: Contoh Soal Pilihan Ganda Mengkritik bersama Memuji Berbagai Karya (Seni/Produk)

Menentukan Perbedaan Penyajian Dua Teks Berita
  • Perhatikan kata-kata pertama dengan teks 1
  • Kuasai lebih panas lalu fungsi kata tanya 5W + 1H.
  • Tentukan kata tanya yg sesuai andai kata-kata pertama dengan teks 1 tersebut sebagai jawabannya (kata tanya tersebut adalah unsur pertama teks 1).
  • Perhatikan pilihn jawaban a, b, c, d. berdasarkan unsur pertama teks 1 di atas, lakukan eliminasi terhadap pilihan jawaban yg pasti salah.
  • Selanjutnya tentukan kata tanya yg sesuai andai kata-kata pertama dengan teks 2 tersebut sebagai jawabannya. ( kata tanya tersebut adalah unsur pertama teks 2 )
  • Berdasarkan unsur pertama teks 2 di atas, lakukan eliminasi terhadap pilihan jawaban yg pasti salah.
  • Satu unsur berita angsal berbentuk satu kata alias lebih. Satu kaimat angsal memiliki satu unsur, angsal juga lebih tergantung jenis kalimatnya.
  • Untuk mengetahui letak unsur kedua alias ketiga alias unsur  selanjutnya, buatlah kalimat tanya dengan kata tanya yg sesuai dengan unsur pertama teks tadi.
  • Dengan menggunakan sisa-sisa kalimat yg tidak menjadi jawaban. Kata-kata setelah kata-kata jawaban adalah unsur keduanya. Begitu seterusnya.
Lihat: Kumpulan Soal Menentukan Perbedaan Penyajian Dua Teks Berita (Terbaru)

Menentukan Kesamaan Informasi Dua Teks
  • Jika ada, perhatikan kata-kata berupa nama, angka, alias istilah yg terdapat dalam pilihan jawaban a, b, c, bersama d sebagai pedoman untuk mencari informasi dalam teks.
  • Pilihan jawaban benar andai informasi tersebut termuat baik dengan teks 1 maupun teks 2
  • Jangan menentukan jawaban lebih panas lalu andai belum berhasil menggaris bawahi kata-kata kunci dengan teks 1 bersama 2 yg berupa kata-kata yg bunyinya alias maknanya sama teks 1.
Lihat: Kumpulan Soal Menentukan Persamaan Informasi Dua Teks

Menentukan Isi Teks
  • Isi teks yg terdiri atas satu paragraf angsal ditemukan dengan kalimat utamanya.
  • Isi teks juga angsal berupa gabungan antara kalimat utama dengan salah satu kalimat penjelas.
  • Isi teks yg terdiri atas dua paragraf alias lebih angsal ditemukan dengan pilihan jawaban yg memuat gabungan kalimat utamanya.
  • Isi teks angsal ditemukan dengan menjawab pertanyaan “apa/siapa yg bagaimana.”
Lihat: Contoh Soal Menyimpulkan Isi Paragraf

Menentukan Kalimat Opini/Pendapat
Kuasai lebih panas lalu ciri-ciri kalimat pendapat berikut.
  • Berbentuk kalimat saran/perintah/anjuran yg ditandai adanya kata ( sebaiknya,     sepantasnya, seharusnya, sewajarnya dll )
  • Mengandung informasi yg belum pasti yg ditandai dengan adanya kata ( mungkin, kira-kira, diduga, diperkirakan, disangka dll )
  • Mengandung informasi tentang sesuatu yg belum terjadi yg ditandai dengan adanya kata ( jika, kalau, bila, andai, andai kata dll )
  • Terdapat kata sifat alias kata yg angsal ditandai seperti kata sifat ( sangat + ……..)
  • Tandai kata-kata kunci di atas dengan bacaan untuk menentukan pilihan jawaban yg benar.

Menentukan Fakta/Kalimat Fakta
Kalimat yg tidak memuat kata-kata kunci kalimat pendapat, kemungkinan besar kalimat fakta.

Contoh :
Novel “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata agak terjual jutaan eksemplar. (1). Novel itu memang pantas dianggap sebagai novel bertema pendidikan yg fenomental.(2).Novel itu berkisah tentang kehidupan masa kecil pengarangnya.(3). Cara bertuturnya yg menarik membuat novel ini pantas dibaca oleh para pelajar bersama pendidik. (4)

Fakta dengan tajuk di atas terdapat dengan kalimat…
a. 1 bersama 4     b. 2 bersama 4     c. 1 bersama 3     d. 2 bersama 3

Lihat: Contoh Soal tentang Fakta, Opini, bersama Iklan Berbentuk Pilihan Ganda

Menentukan Kesimpulan/ Gagasan Utama Tajuk
  • Kesimpulan ( simpul/tali/ikat ) adalah satu kalimat yg angsal mewakili seluruh kalimat yg terdapat dengan bacaan.
  • Tentukan apa/siapa + bagaimana yg dibahas dalam tajuk.
  • Siapa/apa + bagaimana tersebut adalah gagasan tajuk tersebut, atau
  • Cari pilihan jawaban yg memuat kalimat yg isinya sama dengan isi kalimat utama alias gabungan kalimat utama dengan kalimat penjelas, atau
  • Cari pilihan jawaban yg isinya angsal mewakili isi seluruh bacaan

Menentukan Opini Yang berlawanan
  • Cari dengan pilihan jawaban yg isinya berlawanan/berkebalikan dengan apa yg tertulis dengan bacaan.
  • Tandai kata alias gabungan kata dengan pilihan bersama bacaan sebagai bukti bahwa kedua pernyataan itu bertentangan.

Menentukan keberpihakan Penulis
  • Keberpihakan diujudkan dalam bentuk kalimat yg berisi sanjungan, pujian, persetujuan, ungkapan belas kasihan, alias keprihatinan.
  • Cari dalam bacaan kalimat yg berisi hal-hal tersebut. Pihak yg dikomentari positif  itulah yg berpihaki.

Menentukan Pertanyaan Sesuai Tabel
  • Membaca tabel dilakukan dengan melihat informasi yg terdapat dengan pertemuan antara baris bersama kolom.
  • Informasi yg terdapat dalam tabel, biasanya berupa angka, waktu, bersama benda/orang.
  • Kata tanya yg sesuai dengan isi informasi tersebut adalah berapa, kapan, bersama apa/siapa.
  • Curigai pilihan jawaban yg menggunakan kata tanya tersebut sebagai pilihan jawaban benar.
  • Pertanyaan yg sesuai adalah pertanyaan yg jawabannya angsal ditemukan dengan tabel.
  • Tandai informasi di tabel yg menjadi jawaban dari pertanyaan yg sesuai

Menentukan kesimpulan Isi Tabel
  • Pahami arti/maksud kata-kata berikut: naik, turun, sama, rata-rata, seimbang, naiktajam,meroket, turun drastis.
  • Cocokkan satu persatu pilihan jawaban dengan isi tabel.
  • Tandai informasi di tabel yg menjadi jawaban dari pernyataan yg sesuai.

Menentukan Pertanyaan Sesuai Grafik
  • Grafik dilakukan dengan melihat informasi yg terdapat dengan pertemuan antara garis vertikal bersama garis horisontal.
  • Informasi yg terdapat dalam grafik, biasanya berupa angka, waktu, bersama benda/orang.
  • Kata tanya yg sesuai dengan isi informasi tersebut adalah berapa, kapan, bersama apa/siapa.
  • Curigai pilihan jawaban yg menggunakan kata tanya tersebut sebagai pilihan jawaban benar.
  • Pertanyaan yg sesuai adalah pertanyaan yg jawabannya angsal ditemukan dengan grafik.
  • Tandai informasi di grafik yg menjadi jawaban dari pertanyaan yg sesuai.

Menentukan kesimpulan Isi Grafik
  • Pahami arti/maksud kata-kata berikut: naik, turun, sama, rata-rata, seimbang, panas ke atas tajam,meroket, turun drastis.
  • Cocokkan satu persatu pilihan jawaban dengan isi tabel.
  • Tandai informasi di tabel yg menjadi jawaban dari pernyataan yg sesuai.

Membaca Denah
  • Pahami lebih panas lalu arah mata angin. Pada denah bagian atas gambar menandakan arah Utara, bawah Selatan, bagian tangan sebelah kanan menandakan arah Timur bersama tangan kiri menandakan arah Barat.
  • Pahami maksud kata-kata berikut: sejajar, berhadapan, berseberangan, berdampingan, mengapit, dekat, jauh alias kata lain yg menunjukan posisi dua benda
Lihat: Contoh Soal Grafik, Tabel, bersama Bagan

Menentukan Larik Bermajas
  • Kuasai lebih panas lalu majas personifikasi, perumpamaan, metafora, simile bersama sebagainya.
  • Biasanya majas yg paling sering digunakan penyair adalah personifikasi (mengorangkan benda) yg angsal dapat dirumuskan = KK/KS manusia + KB, alias KB + KK/KS manusia.
  • Tandai kata-kata dalam pilihan jawaban yg susunan kata-katanya terdiri atas kata benda yg diikuti alias didahului, kata kerja/kata sifat yg mana kata kerja/kata sifat tersebut hanya bisa dijalankan/dimiliki manusia. Jika ditemukan pilihan jawaban itu memuat majas personifikasi.
Lihat: Contoh Soal Melengkapi Puisi Dengan Larik Bermajas

Menentukan Citraan
  • Citraan adalah gambaran lewat kata-kata. Citraan penglihatan berkaitan dengan sesuatu yg dilihat, pendengaran dengan suara-suara, penciuman dengan bau, perasaan dengan apa-apa yg biasa dirasakan hati, perabaan berkaitan dengan apa yg dirasakan kulit, gerak berkaitan dengan sesuatu yg sedang bergerak, pencecapan berkaitan dengan apa yg dirasakan lidah.
  • Perhatikan, kata-kata yg terdapat dengan larik-larik puisi tersebut berhubungan dengan sesuatu yg berkaitan dengan panca indra yg mana? Itulah citraannya.
  • Jika terdapat lebih dari satu citraan, pilih yg lebih sering muncul.
Lihat: Soal Tentang Citraan dalam Puisi

Menentukan Isi Puisi
  • Pahami, isi puisi biasanya tidak tertulis dengan jelas dengan larik-larik puisi tersebut.
  • Isi puisi berupa jawaban dari pertanyaan : apa/siapa yg bagaimana yg diceritakan dalam puisi tersebut.
  • Isi puisi berupa kesimpulan dari seluruh larik-larik puisi, bukan salah satu larik saja.
  • Biasanya pilihan jawaban yg berisi kata-kata yg diambil dari larik puisi, bukan pilihan jawaban benar.
Lihat: Kumpulan Soal Tentang Menentukan Tema Puisi

Menentukan Rima
  • Rima adalah persanjakan alias persamaan bunyi.
  • Rima sama andai larik 1,2,3,4 dengan akhir larik sama bunyi ( aaaa ).
  • Rima kembar, andai bunyi akhir larik pertama kedua sama bersama larik ketiga keempat juga sama tapi berbeda bunyi dengan larik 1 bersama 2 ( aabb ).
  • Rima silang andai bunyi akhir larik 1 bersama 3 sama bersama larik 2 bersama 4 sama tapi berbeda bunyi dengan larik 1 bersama 3 ( abab ).
  • Rima bebas andai larik 1,2,3, 4 dengan akhir larik berbeda bunyi ( a,b,c,d )

Menentukan Pesan/Amanat Cerpen/Novel/Drama
  • Cari hal positif ( lakukan ) alias negatif ( jangan meniru ) yg dilakukan oleh tokoh dalam bacaan.
  • Nasihat/pesan/amanat berkaitan dengan hal tersebut.
  • Kalimat amanat biasanya berbentuk kalimat perintah.

Menentukan latar tempat, waktu, alias suasana dalam cerpen/novel/puisi
  • Pahami bahwa nama tempat, nama waktu, alias nama suasana dalam cerpen/novel/puisi biasanya tidak tertulis secara tersurat, tetapi hanya berupa kata-kata yg merupakan ciri-ciri tempat, waktu, suasana yg dimaksud ( tersirat )
  • Pahami tokoh/sesuatu yg terdapat dalam bacaan.
  • Tentukan apa yg sedang dilakukan tokoh/sesuatu tersebut dalam satu kata kerja ( Ani sedang makan, Budi minum, Siti merenung dll ).
  • Nama tempat yg digunakan si tokoh/sesuatu dalam melakukan sesuatu adalah latar tempatnya.
  • Nama waktu ketika si tokoh/esuatu melakukan sesuatu adalah latar waktunya.
  • Situasi/ suasana/perasaan si tokoh/sesuatu saat melakukan sesuatu adalah latar suasananya.
Lihat: Kumpulan Soal Menentukan Latar dengan Kutipan Cerita

Menentukan Jenis Konflik

Konflik adalah masalah yg sedang dihadapi tokoh cerita. Jenis konflik yaitu:

 1. fisik/badan/raga/badan,
 2. konflik psikis/batin/jiwa/rokhani,
 3. konflik ide/pendapat.
  • Tentukan apa yg sedang dilakukan tokoh cerita. Jika berkelai alias ada kontak fisik dengan tokoh lain ( konflik fiSik), merenung, bersedih karena sedang memiliki suatu masalah ( konflik batin), beradu pendapat, diskusi/berdebat ( konflik ide )
Menentukan Konflik dalam cerita
  • Tentukan peristiwa apa yg menyebabkan si tokoh cerita berkelai, bersedih, merenung, alias berdebat.
  • Peristiwa itulah konfliknya.
  • Perhatikan pola pilihan jawaban, lalu cocokkan dengan isi dengan pilihan jawaban denganisi dengan bacaan.
  • Pilihan jawaban yg isinya sesuai dengan apa yg tertulis dalam bacaan itulah pilihan jawaban yg benar.
Lihat: Contoh Soal Menentukan Konflik Pada Kutipan Cerita

Menentukan Nilai Moral Cerita
  • Nilai moral adalah nilai yg berhubungan dengan perbuatan baik bersama buruk.
  • Nilai moral biasanya diwujudkan dalam kalimat pesan.
  • Cari ucapan/ perbuatan/ pikiran yg bersifat negatif dari tokoh cerita.
  • Bunyi nilai moral berkaitan dengan hal tersebut

Menentukan Watak Pelaku Cerita
  • Pahami lebih panas lalu pengertian contoh-contoh watak/karakter berikut: bengis, bijaksana, pengertian, perhatian, pengecut, penyabar, cerdik, licik,soleh, relijius, patuh dll.
  • Pahami lebih panas lalu bahwa watak pelaku cerpen/novel/drama biasanya tidak tertulis secara gamblang, tetapi hanya berupa kata-kata/perbuatan yg merupakan ciri-ciri sebuah watak.
  • Watak tokoh angsal dilihat lewat apa yg dikatakan/lakukan/pikirkan tokoh tersebut, apa yg dituliskan pengarang, ciri pisik si tokoh, bersama disebutkan tokoh lain.
  • Pahami siapa tokoh yg harus ditentukan wataknya.
  • Perhatikan pola pilihan jawaban, lalu secara berurutan cari bukti yg berupa perkataan/perbuatan/penjelasan pengarang/ucapan tokoh lain yg sesuai dengan watak tersebut.
Lihat: Soal Tentang Cara Pengarang Menggambarkan Watak Tokoh

Menentukan Tulisan Buku Harian/Pengalaman pribadi
  • Pahami, bahwa pelaku dalam buku harian/pengalaman adalah “aku/saya”
  • Bagian yg tertulis dalam buku harian biasanya waktu, tempat, peristiwa yg disertai ekspresi perasaan si pelaku saat mengalami peristiwa itu.
  • Perhatikan pola dengan pilihan jawaban lalu temukan perbedaan tiap bagian dengan keempat pilihan jawaban tersebut. Mulai dari pelaku ( aku/saya), waktu, tempat, peristiwa lalu ekspresi perasaan.
  • Begitu menemukan satu perbedaan, bandingkan dengan ilustrasi. Lakukan eleminasi terhadap pilihan jawaban yg salah satu bagiannya tidak sesuai dengan ilustrasi.
  • Lakukan hal yg sama dengan bagian yg lain tanpa menyertakan pilihan jawaban yg sudah dieliminasi sampai ditemukan pilihan jawaban yg benar-benar sesuai dengan ilustrasi
Lihat: Contoh Soal Tentang Catatan Buku Harian

Menulis Memo Sesuai Ilustrasi
  • Pahami hal-hal berikut dengan ilustrasi: pengirim memo, yg dikirimi memo, hubungan antara penulis memo bersama yg dikirimi, bersama isi perintahnya.
  • Pengecoh soal jenis ini terletak dengan ketidaksesuaian antara pilihan jawaban dengan isi ilustrasi yg berkaitan dengan pengirim memo, yg dikirimi memo, bersama isi perintah.
  • Perhatikan pola dengan pilihan jawaban lalu temukan perbedaan tiap bagian dengan keempat pilihan jawaban tersebut.
  • Mulailah dari perbedaan kata perintah yg digunakan ( kata perintah yg benar adalah yg sesuai dengan hubungan antara pengirim bersama yg dirimi memo) .
  • Begitu menemukan satu perbedaan, bandingkan dengan ilustrasi. Lakukan eleminasi terhadap pilihan jawaban yg salah satu bagiannya tidak sesuai dengan ilustrasi.
  • Lakukan hal yg sama dengan bagian yg lain ( isi ) tanpa menyertakan pilihan jawaban yg sudah dieliminasi ( silang dibelakang pilihan jawaban yg pasti salah ) sampai ditemukan pilihan jawaban yg benar-benar sesuai dengan ilustrasi.
Lihat: Contoh Soal Tentang Menulis Pesan Singkat (Memo)

Menyusun laporan Sistematis
  • Laporan yg sistematis adalah laporan yg disusun sesuai dengan urutan waktu kejadian.
  • Jika dengan salah satu kalimat terdapat alias dimulai dengan kata hubung, cari kalimat sebelum kalimat tersebut.
  • Lihat dengan pilihan jawaban yg sesuai dengan urutan kedua kalimat tersebut.
  • Lakukan eliminasi terhadap pilihan jawaban yg urutannya nomornya tidak sesuai dengan urutan nomor dua kalimat tersebut.
Lihat: Soal tentang Menyusun Kalimat Laporan

Menyusun laporan Sesuai Ilustrasi
  • Pada ilustrasi, temukan kalimat yg memuat tujuan diadakannya kegiatan tersebut.
  • Bunyi laporan sesuaikan dengan tujuannnya.

Menulis Pembuka Surat Pribadi
  • Pembuka surat pribadi biasanya berisi salam, sapaan, menanyakan kabar si penerima surat, bersama mengabarkan keadaan si pengirim surat.
  • Kata sapaan bersama salam harus sesuai kedudukan antara pengirim bersama penerima surat.
  • Perhatikan pola pilihan jawaban lalu temukan perbedaan keempat pembuka surat tersebut.
  • Begitu menemukan satu perbedaan, sesuaikan dengan urutan bagian pembuka surat pribadi tersebut.
  • Pilihan jawaban yg isinya tidak sesuai dengan bagian-bagian pembuka surat pribadi di atas, kemungkinan kata-kata/kalimat yg seharusnya ditulis dengan bagian isi.

Menulis Penutup Surat Pribadi
  • Penutup surat pribadi biasanya berupa penekanan apa yg tertulis dalam isi alias berupa pesan.
  • Jika ada, temukan dengan soal gambaran isi penutup surat tersebut.
  • Perhatikan pola dengan pilihan jawaban lalu temukan perbedaan isi penutup surat tersebut dengan keempat pilihan jawaban tersebut.
  • Begitu menemukan satu perbedaan, bandingkan dengan ilustrasi. Lakukan eleminasi terhadap pilihan jawaban yg isinya tidak sesuai dengan ilustrasi.
Lihat: Kumpulan Soal tentang Surat Pribadi

Menulis Isi Surat Undangan
  • Isi surat undangan biasanya berisi hari/tanggal, waktu, tempat, bersama acara/kegiatan.
  • Sapaan menggunakan hurup besar bersama menyesuaikan kedudukan antara si pengundang bersama yg diundang.
  • Pengecoh soal jenis ini terletak dengan ketidaksesuaian antara pilihan jawaban dengan isi ilustrasi yg berkaitan dengan sapaan, hari/tanggal, waktu, bersama nama acara
  • Perhatikan pola dengan pilihan jawaban lalu temukan perbedaan tiap bagian dengan keempat pilihan jawaban tersebut.
  • Mulailah dari perbedaan kata kata sapaan yg digunakan ( kata sapaan yg benar adalah yg sesuai dengan hubungan antara pengirim bersama yg dikirimi undangan) .
  • Begitu menemukan satu perbedaan, bandingkan dengan ilustrasi. Lakukan eleminasi terhadap pilihan jawaban yg salah satu bagiannya tidak sesuai dengan ilustrasi.
  • Lakukan hal yg sama dengan bagian yg lain (hari/tanggal, waktu, bersama nama acara ) tanpa menyertakan pilihan jawaban yg sudah dieliminasi ( silang dibelakang pilihan jawaban yg pasti salah ) sampai ditemukan pilihan jawaban yg benar-benar sesuai dengan ilustrasi.

Menulis Penutup Surat Resmi
  • Jenis surat resmi adalah pemberitahuan, undangan, bersama permohonan.
  • Sesuaikan kalimat penutup dengan jenis suratnya.
  • Syarat penutup surat resmi adalah, jangan menggunakan kata ganti milik alias klitika “nya”, tetapi gunakan kata sapan Bapak, Ibu, Anda, Saudara, Adik, dll.
  • Gunakan kata kerja aktif ( mengucapkan, kami ucapkan), jangan pasif ( diucapkan )
  • Ungkapan jangan berlebih-lebihan ( sangat terima kasih, kami haturkan, banyak banyak terimakasih ).
Lihat: Contoh Soal tentang Surat Dinas

Menulis Rangkuman
  • Jika bacaan terdiri atas satu paragraf, rangkuman berupa kalimat utamanya alias kalimat utama bersama salah-satu kalimat penjelas.
  • Jika bacaan teridiri atas lebih dari satu paragraf, rangkuman berupa gabungan kalimatutama tiap paragraf.
  • Perhatikan kata-kata/kalimat pertama masing-masing pilihan jawaban.
  • Curigai pilihan jawaban yg kalimat pertamanya diambil dari kalimat utama paragrafpertama sebagai pilihan jawaban benar.
  • Jika ada dua alias tiga pilihan jawaban yg kalimat pertamanya diambil dari kalimat utama paragraf pertama, lakukan perbandingan dengan kalimat selanjutnya.
Lihat: Kumpulan Soal Menentukan Rangkuman Bacaan

Menulis Slogan
  • Slogan mempunyai ciri: kalimatnya pendek, berisi semboyan, tidak berbentuk kalimat perintah.
  • Lakukan eleminasi terhadap pilihan jawaban yg tidak sesuai ciri tersebut.
  • Perhatikan dengan seksama tujuan pembuatan slogan yg terdapat dengan ilustrasi.
  • Bunyi slogan diambil dari “kata-kata’ yg terdapat dengan tujuan tersebut
Lihat: Contoh Soal Slogan

Menulis Poster
  • Poster mempunyai ciri: kalimatnya agak panjang, berisi ajakan, berbentuk kalimat perintah
  • Lakukan eleminasi terhadap pilihan jawaban yg tidak sesuai cirri tersebut.
  • Perhatikan dengan seksama tujuan pembuatan poster yg terdapat dengan ilustrasi.
  • Bunyi poster diambil dari “kata-kata’ yg terdapat dengan tujuan tersebut.
Lihat: Contoh Soal Poster

Menulis Iklan Baris
  • Syarat iklan baris adalah singkat (kata-katanya sedikit), padat (kata-kata tertentu disingkat), bersama jelas ( pembaca iklan angsal memahama isi iklan tersebut).
  • Iklan baris biasanya terdiri atas 4 bagian dengan urutan berikut, yaitu 1. pernyataan menjual/membeli, 2. nama barang/jasa, 3. keterangan barang/jasa ( termasuk harga andai ada ), bersama 4. alamat pemasang iklan.
  • Temukan perbedaan tiap bagian dengan keempat pilihan jawaban tersebut.
  • Mulailah dari perbedaan bagian 1 ( pernyataan menjual/membeli ) .
  • Begitu menemukan satu perbedaan, bandingkan dengan ilustrasi. Lakukan eleminasi terhadap pilihan jawaban yg salah satu bagiannya tidak sesuai dengan ilustrasi.
  • Lakukan hal yg sama dengan bagian yg lain (nama barang, keterangan, bersama alamat tanpa menyertakan pilihan jawaban yg sudah dieliminasi ( silang dibelakang pilihan jawaban yg pasti salah ) sampai ditemukan pilihan jawaban yg benar-benar sesuai dengan ilustrasi.
  • Jika ada dua pilihan yg cirinya sama, pilih yg lebih singkat.
Lihat: Contoh Soal Iklan Barus

Menulis Pembukaan Pidato
  • Pahami dalam ilustrasi hal-hal berikut : yg berpidato, yg mendengarkan pidato, bersama nama acara/ tujuan pidato.
  • Pahami bahwa pembukaan pidato berisi salam/sapaan, bersama ucapan syukur kepada Tuhan YME, bersama penyebutan nama acara/kegiatan/tujuan.
  • Temukan perbedaan tiap bagian dengan keempat pilihan jawaban tersebut.
  • Mulailah dari perbedaan pertama ( salam/sapaan ) .
  • Begitu menemukan satu perbedaan, bandingkan dengan ilustrasi.
  • Lakukan eleminasi terhadap pilihan jawaban yg salah satu bagiannya tidak sesuai dengan ilustrasi.
  • Lakukan hal yg sama dengan bagian yg lain (ucapan syukur bersama penyebutan nama acara/ kegiatan ) tanpa menyertakan pilihan jawaban yg sudah dieliminasi (silang dibelakang pilihan jawaban yg pasti salah) sampai ditemukan pilihan jawaban yg benar-benar sesuai dengan ilustrasi.
Lihat: Contoh Soal Pidato

Menulis Rumusan Masalah Karya Ilmiah
  • Rumusan masalah berisi gambaran masalah yg bakal dibahas.
  • Pahami bahwa Rumusan masalah berupa pertanyaan yg berkaitan dengan judul/tema karya tulis alias Latar Belakang Masalah.
  • Pahami bahwa rumusan masalah berbentuk pertanyaan dengan kata tanya yg sering digunakan adalah “apa/apa saja”dan “bagaimana”.
  • Curigai pilihan jawaban yg menggunakan kata tanya tersebut sebagai pilihan jawaban benar.
  • Jika rumusan masalah ditentukan berdasarkan tema/judul, tentukan apakah bakal membahas jenis/rincian ataukan cara/penjelasan.
  • Jika yg bakal dibahas adalah jenis/rincian kata tanya dengan rumusan masalah yg sesuai adalah “apa/apa saja”.
  • Jika yg bakal dibahas adalah cara/penjelasan, kata tanya dengan rumusan masalah yg sesuai adalah “bagaimana”
  • Jika rumusan masalah ditentukan berdasarkan Latar Belakang Masalah, tentukan apakah Latar Belakang Masalah tersebut membahas jenis/rincian ataukan cara/penjelasan. Kata Tanya dengan rumusan masalah yg dipakai sama dengan di atas.
Lihat: Contoh Soal Rumusan Masalah

Menentukan Latar Belakang Masalah Berdasarkan Identifikasi Masalah
  • Identifikasi masalah angsal berupa pertanyaan alias pernyataan.
  • Cari pilihan jawaban yg isinya menjawab/menjelaskan pertanyaan alias pernyataan yg terdapat dengan Identifikasi Masalah.
  • Perhatikan kalimat pertama dengan tiap-tiap pilihan jawaban.
  • Curigai kalimat dengan pilihan jawaban yg isinya menjawab/menjelaskan apa yg terdapat dengan identifikasi masalah urutan pertama sebagai pilihan jawaban benar.
  • Begitu menemukan satu perbedaan, bandingkan dengan ilustrasi.
  • Lakukan eleminasi terhadap pilihan jawaban yg kalimat pertamanya tidak menjawab/menjelaskan apa yg menjadi pertanyaan/pernyataan dengan identifikasi masalah pertama.
  • Lakukan hal yg sama terhadap kalimat berikutnya tanpa menyertakan pilihan jawaban yg sudah dieliminasi ( silang dibelakang pilihan jawaban yg pasti salah ) sampai ditemukan paragraf yg isinya menjawab alias menjelaskan semua yg tertulis dengan identifikasi masalah.
Lihat: Contoh Soal Menentukan Latar Belakang Masalah

Menentukan Balasan Pantun
  • Pahami bahwa pantun adalah puisi lama dengan ciri berikut: 1. jumlah larik dalam satu bait empat, 2. berima/bersajak a,a,a,a/a,b,a,b, 3. Larik 12 isi, larik 3 4 sampiran.
  • Pantun biasanya berisi nasehat, permintaan, alias pertanyaan yg dituangkan dalam 2 larik ( biasanya 8 kata ).
  • Perhatikan larik 3 bersama 4 dengan ilustrasi untuk menemukan pertanyaan alias pernyataan pantun tersebut.
  • Cari dengan larik 3 bersama 4 dengan pilihan jawaban yg merupakan jawaban dari pertanyaan/pernyataan tersebut.
  • Jika ada dua pilihan yg sesuai dengan pertanyaan/penjelasan pantun ilustrasi, kemungkinan salah satu rima dari pilihan jawaban yg tersisa bukan a,b,a,b alias puisi tersebut tidak berjenis pantun.
Menentukan Urutan Pantun
  • Tentukan urutan nomornya berdasarkan persanjakan ( a,b,a,b/a,a,a,a ).
  • Cari letak isi pantun tersebut.
  • Berdasarkan urutan itu, lihat dengan pilihan jawaban.
  • Curigai pilihan jawaban yg memuat urutan tersebut sebagai pilihan jawaban benar.
Lihat: Kumpulan Soal Pantun


Melengkapi dialog Drama
  • Selalu perhatikan dialog sebelum bersama sesudah bagian yg rumpang
Lihat: Contoh Soal Melengkapi Kutipan Naskah Drama

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA, SEMOGA SUKSES.

Kamis, 21 November 2019

Kumpulan Soal Cerpen Pilihan Gkamu Beserta Kunci Jawabannya

Berikut ini adalah Kumpulan Soal Cerpen Pilihan Ganda Beserta Jawabannya. Soal-soal yg membahas masalah cerpen alias novel biasanya menyangkut masalah unsur intrinsik maupun ektrinsik.
Baca juga: Penyesalan Lily | Contoh Cerpen Misteri Terbaik
Unsur intrinsik cerpen alias novel terdiri atas tema, penokohan, latar/setting, alur/plot, sudut pandang, lalu amanat. Sedangkan unsur ekstrintrik berkaitan dengan masalah ekonomi, sosial, budaya, agama, politik, maupun pendidikan.

Lihat juga: Kumpulan Soal Essay Menentukan Unsur-Unsur Cerpen

Kumpulan Soal Cerpen Pilihan Ganda Beserta Kunci Jawabannya
Contoh Soal Menentukan Tema Cerpen Pilihan Ganda 
Contoh Soal Menentukan Watak Tokoh dalam Kutipan Cerpen 
Contoh Soal Menentukan Latar dengan Kutipan Cerpen Beserta Kunci Jawaban 
Kumpulan Soal Menentukan Latar dengan Kutipan Cerita 
Soal Tentang Cara Pengarang Menggambarkan Watak Tokoh 
Contoh Soal tentang Sudut Pandang 
Contoh Soal Menentukan Konflik Pada Kutipan Cerita 
Contoh Soal Menentukan Amanat dalam Kutipan Cerita 
Contoh Soal Menentukan Unsur Intrinsik Cerpen

Senin, 04 November 2019

Soal Menentukan Suasana Dalam Puisi

Soal Menentukan Suasana dalam Puisi

Lihat juga:10 Cara Memahami Isi Puisi

1. Perhatikan kutipan puisi berikut!
Seruling di pasir ipis
Antara gundukan pohon pina
Tembang menggema di dua kaki
Burang-rang tangkuban perahu
Jamrud di pucuk-pucuk
Jamrud di air tipis menurun

Penggalan puisi tersebut melukiskan suasana
A. tentram bersama damai
B. sedih bersama pilu
C. sunyi bersama syahdu
D. terang bersama nyaman

2. Perhatikan kutipan puisi berikut!
Tuhan, pelankanlah malam tiba
Agar kami berdua tak kehilangan arah
Jalan yg kami tempuh masih jauh

Tuhan, sisihkanlah mendung itu
Jika gerimis, sakit ibuku kambuh
Jalan yg kami tempuh masih jauh

Tuhan berikanlah kekuatan
Untuk menempuh hidup ini
Kami tahu derita hari ini
Adalah bahagia esok hari

Penggalan puisi tersebut melukiskan suasana ....
A. tentram bersama damai
B. sedih bersama iba
C. riang bersama nyaman
D. terang bersama syahdu

Lihat juga:
Kumpulan Soal Tentang Menentukan Tema Puisi

Sumber: Soal Try Out MTs tahun 2020, bersama Soal Try Out MTs tahun 2020

Jumat, 06 Desember 2019

Contoh Soal Melengkapi Puisi Dengan Larik Bermajas

Larik bermajas adalah kata-kata kiasan yg terdapat di dalam puisi. Majas sendiri merupakan salah satu unsur pembentuk puisi.

Lihat juga:
Kumpulan Soal Materi Puisi SMP/MTs Terlengkap
Kumpulan Soal Tentang Menentukan Tema Puisi
10 Cara Memahami Isi Puisi 
Contoh Soal Melengkapi Puisi Dengan Larik Bermajas

1. Bacalah kutipan puisi berikut!
Bunda kasihmu
Tiada tara padaku
Kau bimbing aku
Kau rawat diriku
Dengan penuh sabar,
Bunda [ ... ]

Larik bermajas yg tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah ...
A. Kasihmu tanpa pamrih
B. Tiada kata jenuh darimu
C. Kasihmu sepanjang jalan
D. Ku mau membalas jasamu

2. Bacalah kutipan puisi berikut!
Ada podang pulang ke sarang
[ ... ]
Pulang ya pulang, hai petualang!
Anakku datang anakku pulang
Kembali kucium, kembali kusayang

Larik bermajas yg tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah ...
A. Kiacaunya panjang berulang-ulang
B. Kicaunya terdengar merdu
C. Bernyanyi merdu berdendang riang
D. Berkicau di atas pohon

3. Bacalah kutipan puisi berikut!
Angin Hutan Cemara
Angin hutan cemara
[ ... ]
Buru-buru bangkit
Menyongsong petani
Yang bergegas naik

Larik bermajas yg tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah ...
A. Ditergur mentari pagi
B. Berjalan pelan-pelan
C. Kembali pulang ke rumah
D. Diringi kicau burung

4. Perhatikan kutipan puisi berikut!
Berkenalan dengan sepi
[ ... ]
Jalanan berderu tak berhenti
Lewat nasip menatapnya
Larik bermajas yg tepat untuk melengkapi kutipan puisi tersebut adalah ...

A. Pada malam aku terkenang
B. Dalam gelap malam gulita
C. Sepi yg diam seribu bahasa
D. Melewati jalanan yg berbatu

5. Perhatikan kutipan puisi berikut!

                       AWAN
Bersusun bersorak tahtamu di angkasa
Lukisan abstrak mempesona
Di kanvas yg terbentang sepanjang pandang
Warnamu sapuan kuas
Yang Maha Sempurna

Beiririn berbaris digiring sinar matahari.
[ ... ]
Mengantarmu ke segala penjuru

Larik bermajas yg tepat untuk melengkapi kutipan puisi tersebut adalah ...
A. Awan biru bergemuruh
B. Angin bertiup perlahan
C. Burung terbang di angkasa
D. Bayu di ujung jalan

6. Perhatikan kutipan puisi berikut!
Gemercik air sungai (1)
Begitu beningnya (2)
Bagaikan Zamrud Khatulistiwa (3)
Itulah alam desaku yg permai (4)
Tempat aku dilahirkan (5)

Larik bermajas kepada kutipan puisi tersebut adalah kepada larik ...
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

7. Perhatikan kutipan puisi berikut!
                 "Bukit lalu Gunung"

Naik bukit nikmat (1)
Turun bukit penat (2)
Aku mendaki gunung ingin ke puncak (3)
Bercakap-cakap dengan awan (4)
Aku jatuh! Tolong kawaaaaan! (5)

Larik bermajas kepada puisi tersebut ditunjukkan dengan nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

8. Perhatikan kutipan puisi berikut!
Aku mendengar ada yg menjerit (1)
Ketika dinamit itu menggoyang bukit-bukit (2)
Kabut gemetar berlarian tak menentu arah (3)
Ketika dari moncong-moncong asap raksasa (4)
Debu hitam menyembur ke angkasa (5)

Larik bermajas kepada puisi tersebut adalah ....
A. (1) lalu (2)
B. (2) lalu (3)
C. (3) lalu (4)
D. (4) lalu (5)

9. Perhatikan puisi berikut!
Bulan tampak merenung
Seberkas haru terbalut
Terpaku menatap jiwa
Hangatkan raga
Bulan tak ingin tertawa
Kala waktu enggan berkawan
[ ... ]
Alam gelap melalap habis

Larik bermajas yg tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah ...
A. awan tertutup kabut
B. matahari belum terlihat
C. saat bintang bersembunyi
D. alam begitu sepi

10. Bacalah puisi berikut!
Merapi
menyemburkan lava ke angkasa
menyiramkan abu vulkanik ke bumi
rakyat berlari
mencari tempat yg aman
merapi.
[ ... ]

Larik bermajas yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah ...
A. rakyat berlari
B. kini kau meletus kembali
C. mencari tempat yg aman
D. kini kau bangkit lagi dari tidurmu

11. Bacalah kutipan puisi berikut!
(1) Guru, ilmu yg kau berikan
(2) Bermanfaat bagi anak didikmu
(3) Guru, nasihatmu mau kami ingat selalu
(4) Engkau sangat menyayangi kami, tatapanmu lembut menyapa

Larik bermajas kepada puisi tersebut kepada nomor ...
A. kesatu
B. kedua
C. ketiga
D. keempat

12 Bacalah puisi berikut!
(1) Bambu runcing yg menancap ragamu
(2) Tubuh bersimbah darah
(3) Kalau kau berjuang
(4) Demi Indonesia tercinta
(5) Lautan berteriak ..
(6) Rerumputan memotong dengan desaunya
(7) Siang meledak dengan mataharinya
(8) Akan hilangnya sosok permata jiwa

Majas kepada puisi tersebut terdapat kepada larik ...
A. (1) lalu (2)
B. (3) lalu (4)
C. (5) lalu (6)
D. (7) lalu (8)

13. Bacalah kutipan puisi berikut!
Bertudung langit selalu biru
Tempat cahaya selalu benderang
Tempat udara selalu bersih
Tempat angin selalu nikmat
[ ... ]

Larik bermajas untuk melengkapi bagian rumpang puisi tersebut adalah ...
A. Tempat menari si burung camar
B. Di tempat sepi, di mana hanya
C. Di sana kuingin berkubur
D. Di pundakmu wahai ibuku

14. Bacalah puisi berikut!
Lihatlah langit sebelah barat
Lautan warna dibuat teja
Berkilau-kilau di darat
[ ... ]
Makin lama dedar guram cahaya
Awan kelabu perlahan melayang
Melayang, melayang entah ke mana
Laksana mimpi ia menghilang

Larik bermajas yg tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah ...
A. Ke langit yg biru
B. Ke cakrawala ditemani mega
C. Ke langit yg hitam pekat
D. Ke laut yg biru kelabu
Baca juga: Soal Menentukan Gaya Bahasa dalam Puisi

Selasa, 26 November 2019

Contoh Soal Essay Menentukan Tema, Latar, Beserta Penokohan Dengan Kutipan Cerpen

Contoh soal Essay Menentukan Tema, Latar, bersama Penokohan dengan Kutipan Cerpen
Lihat juga: Kumpulan Contoh Soal Essay Bahasa Indonesia Kelas 9Kumpulan Soal Essay Menentukan Unsur-Unsur Cerpen

Bacalah kutipan cerpen "Tiga Butir Kurma per Kepala" Karya Yusrizal K.W. berikut!

TIGA BUTIR KURMA PER KEPALA

Di antara sejumlah perantau asal kampong kami yg mendampek itu, ada satu nama yg paling berkesan. Pak Ayub. Tubuhnya kurus, jangkung, bersama selalu mengenakan baju gunting cina. Ia sudah 15 tahun di rantau, yg menurut orang dusun kami, di rantau entah. Di sebut di rantau entah, ia selalu bilang di banyak tempat. Kadang Aceh, Riau, Lampung, Surabaya, Jakarta, bersama Makasar.

 “Jangnan ditanya rantau jauh saya. Tapi, pandanglah saya dari kecintaan dengan orang bersama kampong ini. Walau Cuma bisa kasih kurma, itu indah sekali…” begitu kilahnya, seraya berkata lagi sambil menunjuk dadanya, “Semua tergantung di sini. Rantau yg jauh tiada taranya, di dalam dada. Begitu juga sebaliknya, di dada. Rasakan makna niatnya…”

Biasanya, kami mengangguk-angguk. Ia tersenyum. Dan, entah siapa yg memberinya gelar, Kami akrab mengenal Pak Ayub sebagai tuan kurma yg bijaksana. Ukuran bijaksana ini pun kami tak tahu pasti. Yang jelas, enak menyebutnya bersama terasa patut. Pokoknya kalau dikaji alur patut bersama mungkinnya, ia tepat sekali. Kadang ada yg patut, tapi tak mungkin. Ada yg mungkin, namun tak patut.

Disetiap bulan suci Ramadhan, biasanya pak Ayub tiba-tiba muncul. Ia mendatangi setiap rumah dengan sepeda tuanya. Setiap rumah, ia beri kurma. Kalau jumlah kurma itu dalam kantung plastic ada 15 buah, berarti penghuni rumah ada lima orang. Seandainya ada 21 buah, berarti penghuni rumah yg didatanginya ada tujuh orang. Sebagai kelazimannya, ia mengatakan bahwa setiap orang ataupun per kepala di dalam sebuah rumah, keluarga, mendapat tiga buah kurma.

Biasanya, kalau besok paginya di tepian sungai ataupun lapau kopi, orang bercerita tentang nikmatnya membukakan puasa dengan tiga butir kurma, berarti orang-orang itu kemarin habis dikunjungi pak Ayub dengan baying-bayang sepanjang badanya, sudah pernah mampu berbuat pengasih bersama penyayang serta adil ke warga kampong. Biasanya. Sekali ataupun dua kali dalam bulan Ramadhan pak Ayub mengantarkan kurma ke setiap rumah-rumah. Masing-masing mendapat bagian tiga buah kurma per kepala. Tak heran, di hari pembagian kurma itu, boncengan sepedanya dibebani karung plastic berisi kurma. Maka, dengan hari itu bisa ditebak, orang-orang membukakan puasanya dengan tiga butir kurma dari pak Ayub. Pemberiannya itu rasanya sampai ke lubuk hati sejuknya.

Anehnya, kendati ada yg mampu membeli kurma, tak seorang pun di dusun itu mau pergi mendapatkannya ke pasar kecamatan ataupun di tempat-tempat yg ada tersedia kurma. Alasan mereka yg pernah pergi,”Tak seenak yg diantar Pak Ayub…”

Mendengar selentingan ungkapan yg menyiratkan nada terima kasih itu, Pak Ayub selalu berkata lunak, “itu kurma dari Allah,”

Sudah dua kali Ramadhan Pak Ayub tak pulang ke kampong. Sanak familinya yg ditanya, hanya menjawab,”Entah, entah di aceh, entah di Ambon, entah di Irian, entah di Makasar, entah di Jakarta dia sekarang. Berkirim surat pun tak ada. Kabur gambarnya kini.”

Sementara perantau yg dulu pulang bawa bersama nyumbang macam-macam untuk surau, masjid, jalan, tugu, bersama balai pemuda, kini bertambah banyak. Bingkisan Ramadhan bersama  lebaran pun  silih berganti diterima warga kampong. Namun, dihati orang kampong, ya dihati kami, ada yg kurang sempurna tanpa Pak Ayub, Tuan Kurma. Pemberian yg lain, bisa dibanding-bandingkan. Misal kain sarung dengan sajadah, paket mentega-tepung-minyak dengan uang. Tapi kurma selalu ada cahaya tersendiri yg sulit di terjemahkan bersama dibanding-bandingkan dalam gunjingan lepas ataupun obrolan lapau.

Kadang ada-ada saja pikiran buruk melintas di benak kami. Jangan-jangan , Pak Ayub sudah mati. Jangan-jangan Pak Ayub jatuh miskin hingga tak mampu beli kurma untuk dibagi-bagikan tiga buah per kepala untuk orang sekampung. Banyak kalimat jangan-jangan melintas di benak orang kampong. Apalagi, tidak sedikit di antaranya berucap, baik secara gurau maupun serius tentang kerinduan dengan Pak Ayub bersama kurma.

 “Allah tidak lagi mengirimkan kurmanya dengan kita melalui Pak Ayub,” begitu antara lain kata beberapa orang dusun kami.

Dan, di saat puasa berjalan lebih dua puluh hari, seseorang tak dikenal mendatangi rumah-rumah warga kampong. Ia berpeci, dagunya berjanggut, kumisnya tipis wajahnya bersih berminyak. Orang itu masih muda, membagi-bagikan kurma sebagaimana Pak Ayub dulu lakukan. Setiap rumah mendapat tiga buah kurma kali jumlah kepala.

Saat menerima kurma, pemilik rumah hanya mengucap terima kasih. Setelah orang itu pergi, bibir-bibir yg belum disentuh oleh hal yg membukakan puasa, bergerak bergetar. Mereka teringat Pak Ayub.

“Pak Ayub? Kok bukan Pak Ayub? Apakah ini jelmaan pemilik kurma, yaitu Allah?” begitu gumam kami di kampong seraya mengenang tutur kata yg pernah terlontar dari mulut Pak Ayub. Namun, ketika kami tersadar, ketika kerinduan bersama keinginan bersua Pak Ayub yg sudah dua kali Ramadhan tak pulang ke tanah kelahirannya memuncak, pengantar kurma itu kami tahan beramai-ramai.

 “Tuan Muda siapa? Siapa yg menyuruh mengantarkan kurma tiga buah per kepala ke tempat kami?”Tanya kami beramai-ramai, menjelang bedug berbuka. Mula-mula ia menarik napas. Kemudian menunduk. Lalu mengangkat wajah. Tersenyum.

“Saya Zamzami. Anak  angkat Pak Ayub”

“Pak Ayub? Dimana beliau sekarang?”

“Telah mendahului dua tahun lalu!”

 “Maksud tuan muda, meninggal?”

“Tuhan berkata begitu!”

Diam sejenak.

Zamzani melanjutkan,”Pak Ayub berpesan ke saya, agar setiap Ramadhan, paling tidak sekali, untuk membagi-bagikan kurma ke dusun ini. Kata Pak Ayub, kurma ini enak karena diberikan dengan tulus, Sebab Tuhan pun memberikan rezeki untuk mendapatkan kurma ini dengan tulus…”

Tak ada lagi suara. Kami larut. Tiba-tiba, rasanya, pohon kurma tumbuh di depan mata kami. Pak Ayub duduk tersenyum di bawahnya berpakaian serba putih. Dilangit terlihat seperti cahaya kilau kemilau, bagai ada isyarat malaikat-malaikat turun membawa berkah untuk manusia yg betul-betul manusia. Saat itu kami merasakan ada sesuatu yg indah, pemberian tulus sampai tumbuh bersama sejuk ke dasar hati.


Jawablah pertanyaan di bawah ini!
Tentukan tema, latar, bersama penokohan berdasarkan kutipan cerpen di atas. Sertakan bukti ataupun data pendukung jawabanmu!


Contoh Jawaban:
1. Tema
Tema kutipan cerpen “Tiga Butir Kurma per Kepala” yaitu kesetiakawanan sosial yg dibuktikan dengan pemberian kurma kepada masyarakat sekitar/tetangga.

Bukti:
a. Pak Ayub merupakan perantau yg sukse. Ia pun selalu memberi kurma kepada tetangga-tetangga di kampungnya.
b. Di setiap bulan suci Ramadhan, biasanya Pak Ayub tiba-tiba muncul. Ia mendatangi setiap rumah dengan sepeda tuanya. Setiap rumah, ia beri kurma.

2. Latar
a. Latar tempat
Latar tempat peristiwa di suatu kampung.
Bukti:
1) Dan di saat puasa berjalan dua puluh hari, seseorang tak dikenal mendatangi rumah-rumah warga kampung.
2) “Pak Ayub? Kok bukan Pak Ayub? Apakah ini jelmaan pemilik kurma, yaitu Allah?” begitu gumam kami di kampong seraya mengenang tutur kata yg pernah terlontar dari mulut Pak Ayub.
b. Latar waktu
Latar waktu dijelaskan beberapa bagian yaitu sore hari, pagi bersama bulan Ramadhan. Pada bulan suci Ramadhan merupakan penunjuk waktu yg paling menonjol.
Bukti:
Tak lama bedug berbuka puasa berdentam. Kami terbayang kurma dari Allah, begitu tutur Pak Ayub dulu tentang keikhlasannya, yg tadi sore diantara Zamzani.
c. Latar Sosial
Latar sosial menjelaskan keadaan suatu kampung bersama kebiasaan dengan bulan suci Ramadhan. Beragam kutipan tersebut terdapat beragam suasana yg tercipta.
1) Suasana bahagia
Sementara perantau yg dulu pulang bawa bersama nyumbang macam-macam untuk surau, masjid, jalan, tugu, bersama balai pemuda, kini bertambah banyak. Bingkisan Ramadhan bersama  lebaran pun  silih berganti diterima warga kampung.
2) Suasana haru
“Pak Ayub? Dimana beliau sekarang?”

“Telah mendahului dua tahun lalu!”

 “Maksud tuan muda, meninggal?”

“Tuhan berkata begitu!”

3. Penokohan
Tokoh memiliki sifat yg mendukung cerita. Berikut tokoh bersama penokohan yg mendukung kutipan cerita.
a. Pak Ayub
Fisik: kurus, jangkung. Ia selalu berkata lunak
Fsikis: baik
bukti
1) Pak Ayub, tubuhnya kurus jangkung, bersama selalu mengenakan baju guntin cina.
2) Pak Ayub selalu berkata lunak, “Itu kurma dari Allah.”

b. Zamzani
Fisik: muda, wajah bersih, dagu berjanggut, berkumis tipis.
Fsikis: baik, amanah.
Bukti
1) Ia berpeci, dagunya berjanggut, kumisnya tipis, masih muda, membagikan kurma sebagaimana Pak Ayub.
2) Pak Ayub berpesan ke saya, agar setiap Ramadhan, paling tidak sekali, untuk membagi-bagian kurma ke dusun ini.

c. Warga: Suka berprasangka
Bukti
1) Kadang, ada-ada saja pikiran buruk melintas di benak kami.
2) Banyak kalimat jangan-jangan melintas di benar orang kampung.



Sumber: Buku PG Bahasa Indonesia kelas 9

Menemukan Tema, Latar, Lalu Penokohan Dalam Cerpen “Demi Bu Camat” Karya Yusrizal Kw

Tema, latar, bersama penokohan merupakan bagian dari unsur intrinsik cerpen. Unsur intrinsik cerpen adalah unsur yg membangun karya sastra (cerpen) dari dalam. 

Lihat pembahasan:
Memahami Unsur-Unsur Cerpen
Sajian berikut ini hendak membahas bagaiamana tema, latar, bersama penokohan dalam kutipan cerpen "Demi Bu Camat". Cerpen tersebut dikutip dari buku kumpulan cerpen "Kembali ke Pangkal Jalan" karya Yusrzal KW.

Selain membahas mengenai tema, latar bersama penokohan dalam cerpen, hendak dibahas pula tentang nilai-nilai kehidupan yg terkandung di dalam cerpen " Demi Bu Camat" tersebut.

Lihat juga:
Kumpulan Soal Essay Menentukan Unsur-Unsur Cerpen 
Contoh Soal Essay Bahasa Indonesia Kelas 9
Menemukan Tema, Latar, bersama Karakter Tokoh Cerpen “Demi Bu Camat”

Bacalah kutipan cerpen “Demi Bu Camat” berikut!

Demi Bu Camat

Angin malam membentur letih di dinding rumah kayu Leman. Leman masih berbaring gelisah di samping istrinya, Salina yg tengah hamil Sembilan bulan. Menunggu keduniaan anak pertama setelah menanti lima tahun, adalah suatu yg menggelisahkan bagi Leman.

Yang menjadi pikiran Leman saat ini, mencarikan biaya bersalin istrinya ke bidan. Mendengar cerita Lelo di kedai Mak Uncang kemarin soal biaya melahirkan di bidan, cukup membuat hati Leman tak nyaman. Lumayan mahal.

Apalagi, untuk persediaan selimut bayi bersama popok saja istrinya masih menuntut kepadanya berkali-kali. Atau, ia mesti merasa menahan segan ketika empat hari lewat adik iparnya datang meminjamkan popok bersama baju bekas anaknya yg kini sudah berusia tiga tahun.

"Seharusnya kita malu menerima pinjaman popok itu," kata Salina kemarin, menjelang ia pergi ke sawah di mana tempat ia menjadi petani upahan. Sehari, ia cuma bisa terima Rp3000. Dengan gaji harian yg tak mungkin setiap hari ia bisa peroleh itulah Leman mendayung kelajuan biduk rumah tangganya.

Salina memiringkan badannya ke arah Leman. Leman menikmati pejaman mata istrinya yg lelah, serta perutnya yg membalon itu. Pelan-pelan Leman meraih beberapa jumput rambut istrinya, lalu menggenggamnya lambat-lambat.

"Maafkan aku, Ilin," gumamnya menyebut nama kecil istrinya. Yah, Salina --Ilin-- bagi Leman tak lebih tumpuan kasih sayang yg setiap saat memberi semangat untuk memperjuangkan hidup. Walau di lain kadang ia pun mesti merasa sabar menerima umpatan istrinya karena kesulitan untuk melepaskan diri dari beban hidup yg setiap hari bagai mengejarnya dengan panah beracun. Malas sehari saja, berarti mempersiapkan kelaparan untuk esok hari.

Berkali-kali Leman berusaha untuk tidur nyenyak di samping istrinya, tapi selalu saja ia merasa gamang membayangkan hari-hari esok ditambah menanti kelahiran bayi pertama serta biayanya yg lumayan sulit sekiranya ia carikan mendadak.

Seketika, bayangan seorang wanita hampir setengah baya melintasi ingatannya. Bu Camat. Ya, ia ingat istri camat yg baru bersama cukup baik terhadapnya sejak Kecamatan Ciakayam diduduki oleh petinggi baru. Sebenarnya bukan Bu Camat itu yg baik hati, melainkan Lemanlah yg betul-betul baik hati kepada istri Camat yg dipanggilnya Bu Ca.

Hampir setiap punya kesempatan, kalau tidak pagi ya sore, ia berusaha singgah ke rumah Pak Camat itu, kalau-kalau ada yg diperlukan bantuannya oleh Bu Camat. Misalnya, seperti yg sudah-sudah, membuatkan pot bunga ataupun membereskan taman rumah Bu Camat yg setiap hari selalu diseraki daun-daun rambutan kering yg tumbuh besar di sekitar itu. Atau lagi, menolong membersih kan kakus bersama menimbakan bak mandi Bu Camat yg kebetulan orang upahannya tak datang. Juga, kadang-kadang Leman menaiki atap rumah Bu Camat bersama menambal bagian yg bocor dengan aluminium yg dipanaskan di nyala api.

Semua pertolongan itu dilakukan Leman kepada akhirnya dengan sikap tanpa pamrih. Sebenarnya, sekali-kali ia juga pingin dipamrihi dengan sedikit uang. Hal itu, yah, ternyata harus disesalinya. Bahkan ia pernah sempat memaki-maki dirinya lantaran suatu ketika dulu, pas pertama membantu Bu Camat mengangkat perabot rumahnya dari rumah yg lama ke rumah yg sekarang ini, Leman pernah menolak dikasih uang. Alasannya ia tulus membantu.

"Kalau Bu Ca memberi saya uang untuk pertolongan saya yg sederhana ini, berarti saya menjadi sungkan menolong Ibu setelah ini. Saya membantu tulus lho, Bu Ca," begitu kata Leman.

Ternyata, ucapan Leman itu dipegang Bu Camat. Setiap pertolongan Leman, baik diminta maupun tidak, Bu Camat cukup mengucapkan terima kasih. Sehingga, hubungan Bu Camat dengan petani upahan seperti Leman di kampung kecamatan itu dikenal baik. Bahkan Leman sempat jadi bahan pembicaraan orang kampung, bahwa ia orang dekat dengan Bu Camat, juga Pak Camat.

Hubungan baik Leman dengan Bu Camat ini, oleh sebagian orang bisa dimanfaatkan. Salah satunya Leman diminta kesediaannya membantu menguruskan KTP, biar sedikit encer bersama biayanya pun bisa renda han sedikit. Untuk sedikit hal, harga diri Leman terangkat. Leman disegani.

Tapi, pikir Leman kemudian, apakah cukup sampai berhubungan baik dengan Pak Camat bersama istrinya serta dikenal orang yg punya gengsi yg tinggi seranting dibanding kawan-kawan lainnya? Leman mendadak menggeleng. Justru yg ia perlukan saat ini tidak lagi keterpandangan di mata orang-orang ataupun ucapan tulus terima kasih wanita yg dipanggilnya Bu Ca.

Leman meyakini, ia perlu uang. Ia perlu pamrih untuk sedikit dari sekian banyak pertolongannya yg diberikan kepada Bu Ca. Kadang dalam hati Leman mengumpat, kenapa di lain kadang Bu Ca tak pernah sekali pun menawarkan ia uang. Apakah lantaran basa-basin ya pertama dulu. Atau memang Bu Ca pelit.

Leman merangkulkan tangannya ke tubuh istrinya. Ia ingat Bu Camat, ia pun punya niat untuk mendatangi Bu Camat esok hari guna memberikan gambaran, bahwa ia butuh uang banyak untuk menebus biaya kelahiran anaknya yg sedikit hari lagi. Ia, bagaimanapun, tak ingin gagal jadi suami, jadi ayah, jadi laki-laki yg ber tanggung tanggapan membahagiakan istrinya Salina.



Tema, latar, bersama penokohan  kutipan cerpen “Demi Bu Camat”

1. Tema
tema kutipan cerpen “Demi Bu Camat” yaitu kesulitan ekonomi. Kesulitan ekonomi dialami Leman. Leman kesulitan uang untuk biaya bersalin istrinya.
Bukti:
a. Yang menjadi pikiran Leman saat ini, mencarikan biaya bersalin isterinya ke bidan.
b. Dengan gaji harian yg tak mungkin setiap  hari ia peroleh itulah Leman mendayung kelajuan biduk rumah tangganya.

2. Latar 
a. Latar tempat
Latar tempat disebutkan, tetapi berada di berbagai lokasi antara rumah Bu Camat, rumah Leman. Akan tetapi, latar sebenarnya adalah rumah leman.
Bukti:
Angin malam membentur letih di dinding rumah kayu leman.
b. Latar waktu
Latar waktu lebih ditonjolkan malam hari. Akan tetapi, ada waktu yg disebutkan kepada cerita pagi bersama sore.
Bukti:
- Angin malam membentur letih di dinding rumah kayu leman.
- Berkali-kali Leman berusaha untuk tidur nyenyak di samping isterinya.
c. Latar sosial
Latar sosial menjelaskan keadaan hidup Leman yg memperihatikan. Akan tetap, ia harus basa-basi demi cari muka.
Bukti:
- Kadang ia pun mesti sabar menerima umpatan istrinya karena kesulitan untuk melepaskan diri dari beban hidup yg setiap hari bagai mengejarnya dengan panah beracun. Malas sehari saja, berarti mempersiapkan kelaparan untuk esok hari.
- “ ... Saya membantu tulus lho, Bu Ca," begitu kata Leman. Padahal itu basa-basi saja. Sekadar cari muka.

3. Penokohan
a. Leman: baik, bertanggung jawab
Bukti:
- Sebenarnya bukan Bu Camat yg baik hati, tetapi Leman lah yg betul-betul baik hati.
- Ia, bagaimana pun tak ingin gagal menjadi suami, jadi ayah, jadi laki-laki yg bertanggung tanggapan membahagiakan istrinya.

b. Salina: pemalu, penuntut
Bukti:
- seharusnya kita malu menerima popok itu, ...
- apalagi untuk persediaan perlengkapan bayi saja istrinya masih menuntut.

c. Bu Camat: menghargai orang
Bukti:
- ..... Bu Camat cukup mengucapkan terima kasih.


Nilai kehidupan yg terkandung dalam kutipan cerpen "Demi Bu Camat" 

Nilai kehidupan yg terkandung dalam kutipan cerpen "Demi Bu Camat" yaitu nilai sosial berupa ketulusan membantu orang lain.

Bukti: Semua pertolongan itu dilakuan Leman kepada akhirnya dengan sikap tanpa pamrih. Sebenarnya sekali-kali ia juga pingin dipamrihi sedikit dengan uang. Hal itu, yah, ternyata harus disesalinya.



Sabtu, 23 November 2019

Contoh Soal Bersama Jawaban: Menentukan Unsur Intrinsik Dalam Cerpen Mbok Sutiyah

Berikut ini adalah contoh soal menentukan unsur intriksik cepen. Yaitu unsur intrinsik dalam cerpen "Mbok Sutiyah" karya Marya R. Sarjono.

Lihat juga:
Bacalah cerpen berikut!

Mbok Sutiyah

Terpaksalah Mbok Sutiyah mengeluhkan perasaannya kepada Nining sendiri.

“kapan sekolahmu selesai, Nduk! Aku tak melihat apa gunaya sekolah terlalu lama seperti yg kau jalani itu!” katanya di antara keluhan- keluhanya.

“hanya tinggal beberapa bulan lagi, Mbok. Selesai ujian SMA, tamatlah sekolahku,” meriang tangkisan Nining.

“Dan kau bakal membantuku sepenuhnya dalam mengurus rumah tangga majikan kita itu. Aku senang sekali ! “ ucap Mbok Sutiyah demo mendengar anaknya tidak lama lagi menyelesaikan sekolahnya. Nining diam saja, tak sepintas pun Mbok Sutiyah tahu bahwa saat itu sang anak sedang bertarung dalam hatinya. Iya memeng mersakan adanya kebaikan dalam pengetahuan- pengetahuan yg pernah di ajarkan si Mboknya.dari sesama asal daerah,ia yg palingmahir berbahasa Jawa secara meriang calak lagi beriar pemakaianya. Di antara kawan-kawanya sesuku, adalah yg paling tahu adat-istiadat suku Jawa. Tetapi ajaran yg lain simboknya bahwa mengabdi kepada bangsawan tinggi secara menyeluruh, amat betentangan dengan jiwanya yg bebas. Ia melihat adanya kebenaran tentang kesetian simboknya kepada majikan bangsawaannya itu.

Si mboknya agak banyak berutang budi. Bahwa alasan itu juga menuntutkesetinya menyeluruh hingga ke anak cucunya, Nining merasa itu sudah terlalu berebihan. Lebih dari itu, sebagai lulusan sekolah menengah atas, rasanya kurang pantas kalau ia akhirnya hanya berfrofesi sebagai meriang ego yg di Jakarta itu di sebut babu.

“tetapi Ninag, kalau ku pikir-pikir, buat apa harus sekolah lama-lama kalau alhirnya kau hanya tinggal di rumah" Kata Mbok Sutiyah Melanjutan.

Pikirannya yg sederhana memunculkan lagi kata-kata baru.

“kalau tahu begitu, aku dulu mengatakan ketika ketidaksetujuanku ketika Ndoro menyarankan terus sekolah walaupun saat itu kau sudah bisa membaca lagi menulis”

Lagi-lagi Nining diam saja,. Namun ia membirkan pikiranya terus bergejolak. Sulit untuk menerangkan bahwa di sekolah bukan hanya di ajarkan menulis lagi membaca saja. Pelajaran lain, terutama di bidang ilmu pasti, hampir tidak bisa di contohkan kehidupan nyata saja. Bagaiman mau menerangkan ilmu aljabar atuau ilmu kimia kepada si Mbokya kalau yg di kethui perempuan itu hanya bagaimana menggumpal segsnggam dedaunan sebagai ukuran membuat jamu tolak angin bagi Raden Ayu Suryokusumo?

Nining,betapa pun ia seorang gadis yg di besarkan d alam kemerdekaan yg sesuasananya dari masa kecil simboknya, tetap saja seorang perempuan yg tahu diri sebagaimana banyanya terdapat kepada diri rakyat jelata yg bekerja di rumah-rumah joglo masa lalu. Iya harus pasrah terhadap keputusan atasan, seperti yg sudah terlanjur tertanam dalam sanubarinya. Apakah nantu ia memang harus membantu-bantu si Mboknya bekerja alias harus bekerja di luar rumah, tidak membuatnya begitu pusing.

Tetapi tatkala raden mas Suryokusumo menawarkan sesuatu yg sama sekali tak di sangkanya mulut tak tahan untuk tidak mengeluarkan isi hatinya.

“Ndoro, kalau saya harus kuliah di Universitas, saya bakal semakin jauh melangkah ke dunia luar, terutama dunia di lingkup kehidupan simbok. Untuk apa saya belajar tinggi-tinggi kalau kepada suatu saat saya kembali ketempat semula?” tanyanya.

Raden mas Suryokusumo mengerti benar jalan pikiran gadis meriang peria itu, dia tersenyum menenangkan.

“Ubahlah citra tentang arti, nilai lagi juga tujuan hidupmu itu. Kau adalah salah satu dari bagian masyarakat Indonesia. Kau sudah mengenyam pendidikan yg cukup. Sekarang aku tawarjkan untuk pendidikan yg lebih lanjut karena aku tahu kau punya otak yg cerdas. Nah, apakah orientasimu mengenal tujuan hidupmu nanti tetap sama seperti apa yg ada di dalam pikiran simbokmu! Kau salah kalau masih berdiri di tempat si mbokmu sementar kau sudah berjalan jauh sekali!

Maka sekali lagi, Ninig jalani kehidupan sebagai mahasiswi. Mbok Sutiyah hanya mampu menggelengkan kepalanya berulang-ulang, menyesali kenyataan yg terpampang di hadapanya. Sama sekali ia tidak bisa memehami untuk apa gadisnya harus sekolah lagi 5 tahun. Rasanya semua itu hanya membuang-buang waktu belaka.

Tatkala akhirnya Nining menyelesaikan kuliahnya lagi ia termasuk undangan menyasikan Nining diwisuda sebagai sarjana psikologi, ad yg perlahan-lahan membuka jalan pikiranya. Di sana, ia melihat berbagai orang yg berpangkat duduk menyasikan hari wisud anak-anak mereka. Sama seperti yg sedang dialaminya.

Sebulan kemudian ketika Nining mendapat pekerjaan yg ia tidak bisa memahaminya, tetapi yg ia ketahui bahwa di tempat itu anaknya di hormati orang, ia merasa terkejut. Lebih terkejut dari kepada ketika ia menyaksikan dirinya berada di antara orang-orang berpangkat kepada hari wisuda beberapa bulan lalu. Ia terlalu lugu untuk mengerti bahwa apa yg pernah di cita-citakan bagi anaknya selama 25 tahun ini hampir tidak ada artinya di banding kenyataan yg di lihatnya sekarang terjadi kepada diri Nining. Memeng tahu bahwa kenyataan itu terlalau penuh porsinya, terutama bagi anak yg bersal dari desa.

Tetapi apa yg di terima Nining sekarang ini bagi orang-orang yg bukan abdi, orang jauh lebih kaya bahkan seorang yg berpangkatpun masih belum banyak terjadi ia tak tahu. Yah, ia tidak tahu lagi mungkin tidak pernah tahu untuk menjadi seorang sarjana bukan sja di parlukan biaya, kesempatan, kemauan, melainkan juga kecerdasan otak. Bahwa Nining tekah berhasil. Mbok Sutiyah hanya mersa bahwa itu sesuatu yg hebat. Hanya itu. Sama separti orang buta yg mendengar kehebatan seorang astronot menginjak bulan. Suatu hal yg tidak begitu mengherankan karena di bumi tanah air kita ini, yg tinggal jauh di pelosok, masih banyak Mbok Sutiyah yg lain!


Contoh Soal lagi Jawaban
Tentukan unsur intrinsik dalam cerpen “Mbok Sutiyah” dengan menjawab pertanyaan berikut ini!

1. Apakah tema cerpen “Mbok Sutiyah”?
Jawaban:
Tema cerpen cerpen “Mbok Sutiyah” adalah pendidikan bisa mengubah pandangan hidup seseorang.

2. Siapa saja tokoh yg diceritakan dalam cerpen “Mbok Sutiyah”?
Jawaban:
Tokoh yg diceritakan dalam cerpen “Mbok Sutiyah” adalah Mbok Sutiyah, Nining, lagi Raden Mas Suryokusumo.

3. Bagaimana sifat tokoh yg diceritakan dalam cerpen “Mbok Sutiyah”?
Jawaban:
Mbok Sutiyah memiliki sifat sederhana lagi setia. Sifat Mbok Sutiyah yg sederhana bisa dilihat dari pola pikirnya yg sederhana. Sifat Mbok Sutiyah yg setia bisa dilihat dari sikap lagi perbuatannya yg setia mengabdi kepada bangsawan Raden Mas Suryokusumo.

Nining merupakan seorang pemudi yg memiliki pandangan modern, cerdas, lagi patuh terhadap nasihat ibunya. Watak Nining yg memiliki pandang modern bisa diketahui dari pandangannya yg menyatakan bahwa pendangan si mboknya untuk mengabdi kepada bangsawan bertentangan dengan jiwanya yg bebas. Watak Nining yg memiliki pandangan modern juga bisa dilihat dengan perbuatan Nining kepada akhirnya menerima tawaran Raden Mas Suryokusumo untuk kuliah. Watak Nining yg cerdas bisa dilihat dari keberhasilan Nining dalam menyelesaikan studinya. Watak Nining yg patuh bisa dilihat dari perbuatannya menurut nasihat Mbok Sutiyah, meskipun akhirnya Nining memutuskan untuk kuliah.

Raden Mas Suryokusumo memiliki watak baik hati lagi dermawan. Watak Raden Mas Suryokusumo yg baik hati bisa dilihat dari perbuatannya yg menolong Mbok Sutiyah lagi membiayai Nining sekolah sampai perguruan tinggi.

4. Bagaimana latar yg terdapat dalam cerpen “Mbok Sutiyah”?
Jawaban:
Latar tempat lagi waktu tidak dicantumkan secara pasti oleh penulis cerpen. latar yg tampak dalam cerpen adalah latar sosial. Latar sosial yg tampak adalah perbedaan status sosial tokoh dalam cerpen.

5. Apa pesan yg terdapat dalam cerpen “Mbok Sutiyah”?
Jawaban:
Pesan yg terdapat dalam cerpen “Mbok Sutiyah” sebagai berikut:

  • Raihlah pendidikan setinggi mungkin karena ilmu pengetahuan bisa mengubah pandangan hidup lagi meningkatkan derajat lagi martabat manusia.
  • Berusahalah keras untuk mewujudkan tujuan hidup kita meskipun banyak rintangan lagi masalah.
  • Hargailah pandangan hidup yg berbeda dengan pandangan hidup kita.



Sumber: Buku PG bahasa Indonesia kelas IX