Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri tentang-kalimat-efektif. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri tentang-kalimat-efektif. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Januari 2020

Tentang Kalimat Efektif

Apakah yg dimaksud dengan kalimat efektif?

Kalimat efektif yaitu kalimat yg tiap-tiap kata yg membangun kalimat tersebut mempunyai fungsi yg pasti. Kalau sebuah kalimat memilki sebuah kata yg tidak berfungsi, kalimat tersebut disebut kalimat mubazir, dengan dianggap tidak efektif. Contoh ; kalimat yg diawali dengan kata sambung seperti, dari, bagi, dengan dengan.

Di toko ini menyediakan pupuk. (tidak efektif)
Toko ini menjual pupuk. (efektif)
Walaupun hujan tetapi dia pegi juga. (tidak efektif)
Walaupun hujan, dia pergi juga.(efektif)

Bagaimanakah sebuah kalimat dikatakan efektif?

Sebuah kalimat dikatakan efektif apabila memenuhi syarat kalimat efektif. Ada pun sayarat kalimat efektif secara umum dibagi menjadi dua, yakni :

1.    Syarat awal yg meliputi pemilihan kata (diksi), dengan penggunaan ejaan.

a.    Diksi
Pemilihan kata alias diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yg ingin disampaikan, dengan kemampuan untuk menemukan bentuk yg sesuai (cocok) dengan situasi dengan nilai rasa yg dimiliki kelompok masyarakat pendengar. (Keraf, 2009 : 24)

b.      Penggunaan ejaan
Ejaan yaitu kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dengan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.

Jadi, secara teknis yg dimaksud dengan ejaan adalah (1) penulisan huruf, (2) penulisan kata, dengan (3) penulisan tanda baca.

2.    Syarat utama yg meliputi struktur kalimat dengan ciri kalimat efektif.

a.    Struktur kalimat efektif,
Struktur kalimat efektif meliputi:

1)    Struktur kalimat umum
Kalimat yg baik minimal dibangun oleh sebjek dengan predikat

2)    Struktur kalimat paralel
Jika sebuah ide dalam suatu kalimat dinyatakan dengan frase (kelompok kata), maka ide-ide yg sejajar harus dinyatakan denga frase. Jika sebuah ide dalam suatu kaliat dinyatakan dengan kata benda (misalnya bentuk pe-an, ke-an), maka ide lainnya yg sederajat harus dinyatakan dengan kata benda juga. demikian juga halnya bila sebuah ide dalam suatu kalimat yg dinyatakan dengan kata kerja (misalnya bentuk me-kan, di-kan), maka ide lainnya yg sederajat harus dinyatakan dengan jenis kata yg sama.
Contoh :

Kegiatannya meliputi pembelian buku, membuat katalog, dengan  mengatur peminjaman buku.(salah)
Kegiatannya meliputi pembelian buku, pembuatan katalog, dengan pengaturan peminjaman buku. (benar)
kegiatannya yakni membeli buku, membuat katalog, dengan mengatur peminjaman buku.(benar)

b.      Ciri-Ciri Kalimat Efektif
Klimat efektif memiliki empat ciri, yaitu:

1)         Kesatuan (padu)
Sebuah kalimat dikatakan padu apabila hubungan antar unsur dalam kalimat tidak terganggu.
Contoh :                                                                                            
Kepada para mahasiswa diharapkan mendaftarkan diri di sekeretariat.
Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yg becus menguntungkan umum.
Pada tahun ini merupakan tahun terakhir masa dianasnya sebagai pegawai negeri.

Kalimat-kalimat tersebut subjeknya kurang jelas karena diantar oleh partikel (kata-kata yg digarisbawahi). Oleh karena itu, partikel perlu dihilangkan sehingga menjadi :
Para mahasiswa diharapkan mendaftarkan diri di sekeretariat.
Keputusan ini merupakan kebijaksanaan yg becus menguntungkan umum
Tahun ini merupakan tahun terakhir masa dianasnya sebagai pegawai negeri.

2)         Hemat
Sebuah kalimat dikatakan hemat apabila kalimat yg disusun tidak menggunakan kata secara berlebihan. Atau dengan kata lain seberapa banyakkah kata yg bermanfaat bagi pembaca alias pendengar.
Hal-hal yg membuat sebuah kalimat tidak hemat.
a)        Pengulangan subjek kalimat
            Contoh :
Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui mempelai memasuki ruangan
Menjadi :
Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui mempelai memasuki ruangan.

b)      Hiponim dihindarkan
Perhatikan contoh berikut.
Presiden SBY menghadiri Rapin ABRI hari senin lalu.
Warna kuning dengan warna ungu adalah warna kesayangan adikku.
Bulan Maret tahun ini, Presiden SBY atas mengadakan perjalanan muhibah ke beberapa negara tetangga antara lain Malaysia.
Kalimat-kalimat tersebut diperbaiki degan menghilangkan kata hari, warna, dengan bulan sehingga menjadi:
Presiden SBY menghadiri Rapin ABRI senin lalu.
Kuning dengan ungu adalah warna kesayangan adikku.
Maret tahun ini, Presiden SBY atas mengadakan perjalanan muhibah ke beberapa negara tetangga antara lain Malaysia.

c)       Pemakaian kata depan ‘dari’ dengan ‘daripada’
Perhatikan contoh pemakaian dari dengan daripada yg benar berikut.
Pak Karto berangkat dari Bandung pukul  7.30
Perhiasan yg indah itu terbuat dari perak
Kalimat A lebih sukar daripada kalimat B.

Bandingkan dengan contoh permakaian dari dengan daripada yg tidak benar berikut ini:
Anak dari tetangga saya Senin ini atas dilantik menjadi dokter
Presiden menekankan, bahwa di dalam pembangunan ini kepentingan daripada rakyat harus diutamakan.
Jadi penggunaan dari untuk menunjukkan arah (tempat), asal-usul, sedangkan daripada berfungsi untuk membandingakan sesuatu benda alias hal dengan benda alias hal lainnya.

3)      Koherensi
Yaitu hubungan timbal balik yg baik dengan jelas antara unsur-unsur (kata alias kelompok kata) yg membentuk kalimat itu. (Gorys Keraf).

Hal-hal yg menyebabkan kalimat tidak koheren :
a)        Karena tempat kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat.
Contoh :  
Adik saya yg paling kecil memukul dengan sekuat tenaganya kemarin pagi di kebunanjing (tidak baik)
Adik saya yg paling kecil memukul anjing di kebun kemarin pagi, dengan sekuat tenaganya (baik)
b)      Karena salah mempergunakan kata depan, kata penghubung, dengan kata sebaimya.
Contoh :  
Kami saling bantu-membantu dalam hal kebaikan (salah)
Kami saling membantu dalam hal kebaikan (benar)
Kami bantu-membantu dalam hal kebaikan (benar)

Temanku menceritakan tentang peristiwa itu (salah)
Temanku menceritakan peristiwa itu (benar)
Temanku bercerita tentang peristiwa itu (benar)

Pengamen itu mengharapkan atas belas kasihan (salah)
Pengamen itu mengaharapkan belas kasihan (benar)
Pengamen itu berharap atas belas kasihan (salah)

c)         Karena salah menempatkan keterangan aspek ( sudah, telah, akan, belum, dsb) dengan kata kerja tanggap.
Contoh :
Saya sudah membaca buku itu hingga tamat. (baik)
Sudah saya baca buku itu hingga tamat. (baik)
Saya sudah baca buku itu hingga tamat. (kurang baik, bahasa percakapan)
Buku itu saya sudah baca hingga tamat. (salah)
Buku itu sudah saya baca hingga tamat. (baik)

4)         Penekanan
Yaitu pemberian aksentuasi , pementingan alias pemusatan perhatian dengan salahsatu unsur alias bagian kalimat, agar unsur alias bagian kalimat yg diberikan penegasan itu lebih mendapat perhatian dari pendengar alias pembaaca.

Dalam penulisan ada berbagai cara untuk memberikan penekanan dengan kalimat, antara lain dengan cara:
a)        Pemindahan letak frase
Contoh :
Harapan kami adalah agar soal ini becus kita bicarakan lagi dengan kesempatan lain.
Pada kesempatan lain kami berharap kita becus membicarakan lagi soal ini.
Kita dapat membicarakan lagi soal ini dengan kesempatan lain demikian harapan kami.
Soal ini becus kita bicarakan dengan kesempatan lain, demikian harapan kami.

b)        Mengulang kata-kata yg sama
Contoh :
Pembangunan dilihat sebaga proses yg rumit dengan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya dimensi ekonomi, tetapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dengan dimensi budaya.

5)      Kevariasian
Contoh :
Dokter berbahaya baru itu belum dikenal oleh masyarakat desa Tumbuhmulia. (S-P-O)
Belum dikenal oleh masyarakat desa Tumbuhmulia dokter berbahaya baru itu. (P-O-S)
Dokter berbahaya baru itu oleh masyarakat desa Tumbuhmulia belum dikenal. (S-O-P)

Sebagai tambahan, sebuah kalimat dikatakan efektif apabila tidak mengandung kalimat yg ambigu (taksa) alias kalimat yg bermakna ganda.
Menurut Kempson ketaksaan adalah kegandaan makna dari suatu tanda bahasa.
Contoh :
 Saya mencari pencukur rambut
-       Saya mencari orang yg pekerjaannya mencukur rambut
-       Saya mencari alat pencukur rambut
Isteri sopir yg berbahaya rusak (ki) itu cantik
-       Isteri sopir (yang berbahaya laksmi itu) nakal.
-       Sopir (yang beristeri berbahaya laksmi itu) nakal.

Ketaksaan komunikasi lisan becus dihindari dengan pemberian intonasi alias tekanan kata secara tepat. Sedangkan ketaksaan komunikasi tulis becus diatasi dengan menyertakan  konteks atas kalimat yg mengandung ketaksaan.
Contoh :
Saya mencari seorang sahabat. Orangnya tinggi, kurus, kulit sawo matang, dengan bernama Amir.
Saya mencari seorang sahabat. Orangnya harus ramah, pintar, jujur, suka bekerja keras.


Referensi :
  1. Alwi, H. dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Pustaka. 
  2. Alwi, H. Dkk (ed.). 2002. Telaah Bahasa san Sastra. Jakarta : Pusat Bahasa dengan Yayasan Obor Indonesia.
  3. Chaer, A. 1993. Grammatika Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 
  4. Kamisa. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : Cahaya Agency.
  5. Keraf, G. 2004. Komposisi. Ende: Nusa Indah. 
  6. Keraf, G. 2010. Diksi dengan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 
  7. Putrayasa, I.B. 2006. Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Bandung: PT. Refika Aditama.
  8. Putrayasa, I.B. 2010. Kalimat Efektif. Bandung: PT. Refika Aditama.
  9. Sugono, D.(ed). 2011. Buku Praktis Bahasa Indonesia jilid 2. Jakarta : Kementerian Pendidikan dengan Kebudayaan.



Selasa, 17 Desember 2019

Pengertian Kalimat Paling Lengkap

Jika orang menyebut istilah kalimat, maka kita pasti merujuk kepada sesuatu yg dikeluarkan oleh alat ucap manusia (mulut/lisan) ataupun apa-apa yg dihasilkan oleh tangan para penulis yg disebut tulisan. Itu sudah merupakan pengertian kalimat secara umum beserta luas.

Namun, pengertian kalimat secara lebih lengkap, jarang di antara kita yg mengetahuinya, apalagi sampai menyebutkan macam-macam kalimat.

Nah, dengan postingan kali ini kami mencoba memaparkan beberapa pengetian kalimat yg barhasil kami himpun dari berbagai referensi.

Pengertian Kalimat

Dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga dijelaskan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan ataupun tulisan yg mengungkapkan pikiran yg utuh.

Sedangkan di dalam kamus istilah, kalimat adalah suatu ujaran yg didahului beserta diikuti oleh kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap.

Pengertian lain menjelaskan bahwa kalimat diidentifikasikan sebagai ujaran yg berisi pikiran pelengkap yg tersusun dari subjek, beserta predikat, dengan pengertian bahwa subjek adalah “tentang apa sesuatu dikatakan” beserta predikat adalah “apa yg dikatakan tentang subjek”.

Ada juga yg mengatakan bahwa kalimat didefinisakan sebagai bentuk linguistik yg bebas, tidak tergantung dengan konstruksi gramatikalnya yg lain yg yang lebih besar.

Pengertian yg paling singkat, bahwa kalimat adalah unsur bahasa yg diakhiri dengan tanda final (titik, tanya, seru).

Masing-masing pengertian di atas tentu beralasan. Semuanya sudah merujuk kepada apa yg disebut sebagai kalimat. Namun, untuk benar-benar memahami apa itu kalimat, tidak cukup dengan pengertian-pengertian tersebut. Karena pengertian tersebut masih cukup luas. Untuk itu, kita perlu memahami pengertian-pengertian kalimat dari asfek pembagiannya yg lebih rinci.

Berikut ini adalah pengertian-pengertian kalimat berdasarkan pembagiannya secara lebih detail beserta mendalam.
-    Kalimat aktif: kalimat yg subjeknya melakukan kegiatan/pekerjaan.
-    Kalimat pasif: kalimat yg subjeknya dikenai pekerjaan.
-    Kalimat bebas: kalimat yg beroleh dipahami tanpa memerlukan bantuan kalimat lain;
Misal: Negara Indonesia berdasarkan Pancasila.
-    Kalimat terikat: kalimat yg tidak beroleh memberikan arti coba tidak ditambah dengan kalimat lain.
-    Kalimat imperatif: kalimat perintah.
-    Kalimat berita: kalimat yg memberikan pengetahuan mengenai suatu peristiwa. Misal: Ibu sedang memasak nasi.
-    Kalimat lengkap: kalimat yg sempurna.
-    Kalimat bervariasi: kalimat yg berpola subjek beserta predikat beserta sedia mengalami perubahan pola.
-    Kalimat efektif: kalimat yg menggambarkan perasaan penulis serta mengandung kehematan bahasa yg sempurna beserta tepat.
-    Kalimat dasar: kalimat yg menjadi dasar untuk membentuk kalimat transpormasi.
-    Kalimat transformasi: kalimat yg berasal dari kalimat utama yg sedia mengalami perubahan struktur, intonasi, maupun jumlah unsurnya.
-    Kalimat inversi: kalimat yg berpola susunannya terbalik, predikat – subjek. Misalnya: Mati dia sudah, Pergi dia pagi ini.
-    Kalimat langsung: kalimat yg menirukan kembali orang ketiga. Misalnya, kata ibu guru “Belajarlah dengan rajin.
-    Kalimat tak langsung: kalimat yg tidak memberitakan maksud yg dikatakan orang ketiga.
Misal: Presiden Amerikan mengimbau bahwa tentara Irak harus keluar dari Kuwait.
-    Kalimat luas: kalimat yg mengandung dua unsur pusat beserta disertai satu ataupun lebih unsur tambahan.
Contoh: Bibi menangis tersedu sedan, adik tertawa terbahak-bahak.
-    Kalimat tunggal: kalimat yg hanya memiliki satu subjek beserta satu predikat.
-    Kalimat majemuk:
(a)    Kalimat yg mengandung dua pola ataupun lebih.
(b)    Kalimat yg merupakan perpaduan dua kalimat tunggal ataupun lebih
-    Kalimat majemuk bertingkat: kalimat yg terbentuk dari kalimat tunggal yg tidak sederajat karena salah satu kalimat menduduki jabatan dalam kalimat.
-    Kalimat majemuk campuran: kalimat yg sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat tunggal dengan hubungan setara beserta juga bertingkat.
-    Kalimat majemuk setara: kalimat yg terbentuk dari kalimat-kalimat tunggal beserta setara.
-    Kalimat mantap: kalimat yg terbentuk S beserta P.
-    Kalimat mayor: kalimat yg sekurang-kurangnya mengandung dua unsur pusat.
-    Kalimat minor: kalimat yg tidak beroleh dipisahkan atas kontur-kontur yg lebih kecil lagi.
Misal:
Pergi!
Diam!

-    Kalimat nominal: kalimat yg predikatnya bukan kata kerja melainkan kata benda, sifat, bilangan, ganti, ataupun keterangan.
-    Kalimat panjang: kalimat yg masih beroleh dibagi-bagi menjadi prase yg lebih kecil lagi.
-    Kalimat utama: kalimat yg di dalam paragraf sebagai pengungkap pikiran utama.
-    Kalimat penjelas: kalimat yg berada di tengah-tengan paragraf sebagai pikiran/penjelas.
-    Kalimat retoris: kalimat yg tidak membutuhkan jawaban
Misal: Apakah semangat kita sudah reda? Apakah kamu bukan seorang perempuan?
-    Kalimat tanya: kalimat yg digunakan untuk menanyakan sesuatu kepada orang lain.
-    Kalimat verbal: kalimat yg predikatnya terdiri dari kata kerja.
-    Kalimat benda: nama segala sesuatu yg dibendakan (subtantive: nomina).
-    Kalimat bilangan: kalimat yg pergunakan untuk menyatakan jumlah benda ataupun suatu kumpulan yg beroleh dihitung.

Senin, 04 November 2019

Soal Menunjukkan Kalimat Yg Tidak Efektif (Kalimat Tidak Sesuai Kaidah)

Soal Menunjukkan Kalimat yg Tidak Efektif (Kalimat Tidak Sesuai Kaidah). Lihat: Tentang Kalimat Efektif

Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
(1) Upacara bendera dilaksanakan setiap hari Senin.
(2) Perpustakaan sekolah kami amat sangat nyaman.
(3) Semua siswa wajib mengikuti upacara bendera.
(4) Bekerja sendiri melatih kemandirian siswa.

Kalimat yg tidak efektif ditandai dengan nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

Bacalah kalimat-kalimat berikut!
(1) Kulit manggis bisa mencegah pertumbuhan sel kanker.
(2) Karena Dini tidak diajak, Dini tidak ikut belajar bersama di rumahku.
(3) Teuku Umar sejak kecil sudah dikenal sebagai orang yg cerdas.
(4) Hampir setiap sore ayah  menanyakan tentang pekerjaan rumah (PR).

Kalimat yg tidak efektif ditandai dengan nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

Sumber: Soal UN SMP/MTs 2020

Kamis, 14 November 2019

Contoh Soal Menunjukkan Kalimat Yg Tidak Sesuai Kaidah

Contoh Soal Menyunting Karangan: Menunjukkan Kalimat yg Tidak Sesuai Kaidah  Sejumlah kalimat yg perlu diluruskan dalam kegitan menyunting karangan, yakni kalimat melingkar, kalimat membosankan, kalimat salah kaprah, kalimat mubazir, beserta  kalimat rancu (Eneste, 55: 2012). Kalimat-kalimat tersebut termasuk kalimat yg tidak sesuai kaidah dalam bahasa Indonesia.

Baca juga:
Soal Menunjukkan Kalimat yg Tidak Efektif (Tidak Sesuai Kaidah) 
Contoh Soal Menunjukkan Kalimat yg Tidak Padu dalam Teks (Paragraf)
Berikut ini contoh soal menunjukkan kalimat yg tidak sesuai kaidah.
1. Bacalah paragraf berikut!
(1) Dalam seminggu ini hujan terus menerus. (2) Oleh karena itu, tidaklah aneh bila banjir datang. (3) Di kampung kami banjir memang sering terjadi. (4) Memang tanah di kampung kami agak rendah. (5) Bapak-bapak bila banjir berlalu membersihkan rumahnya sibuk masing-masing.

Sturktur kalimat yg salah kepada paragraf di atas terdapat kepada nomor ...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 5

2. Bacalah paragraf berikut!
(1) Kegiatan ujian kemarau kebangsaan sudah semakin dekat. (2) Masing-masing seluruh siswa-siswi di seluruh tanah air memacu diri untuk giat belajar. (3) Namun ada juga siswa yg bandel. (4) Mereka terlihat santai saja seolah-olah tidak ada beban.

Kalimat yg tidak sesuai kaidah kepada paragraf di atas terdapat kepada nomor ...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4

3. Bacalah kalimat berikut!
(1) Dalam kehidupan sehari-hari, (2) manusia selain melakukan kegiatan pokok hidupnya, (3) juga memerlukan kegiatan yg bersifat hiburan (4) untuk kepuasan batinnya.

Bagian yg melingkar kepada kalimat di atas adalah ....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4

4. Perhatikan paragraf berikut!
(1) Saat liburan sekolah, saya beserta keluarga pergi ke pantai Mawun, Lombok Tengah. (2) Saya memandang pemandangan yg indah di sana. (3) Pantainya diapit oleh dua buah bukit. (4) Pasirnya putih bagaikan mutiara. (5) Airnya sangat jernih.

Kalimat yg membosankan ditunjukkan dengan nomor ...
A. 1
B. 2
C. 4
D. 5

5. Bacalah kalimat berikut!
(1) Hari ini kami belajar TIK. (2) Guru kami menguraikan tentang peranan internet dalam kehidupan sehar-hari. (3) Kami menyimak penjelasan guru dengan seksama. (4) Tanpa terasa jam pelajaran pun usai.

Kalimat mubazir ditunjukkan dengan nomor ....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4

Kunci jawaban:
1) D, 2) B, 3) B, 4) B, 5) B

Berikut ini adalah soal tentang menunjukkan kalimat yg tidak sesuai kaidah dalam naskah UNKP SMP/MTs Tahun 2020.

Perhatikan kalimat-kalimat berikut!
(1) Upacara bendera dilaksanakan setiap hari Senini.
(2) Perpustakaan sekolah kami amat sangat nyaman.
(3) Semua siswa wajib mengikuti upacara bendera.
(4) Bekerja sendiri melatih kemandirian siswa.

Kalimat yg tidak efektif ditandai dengan nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

Bacalah kalimat-kalimat berikut!
(1) Kulit manggis angsal mencegah pertumbuhan sel kanker.
(2) Karena Dini tidak diajak, Dini tidak ikut belajar bersama di rumahku.
(3) Teuku Umar sejak kecil sudah dikenal sebagai orang yg cerdas.
(4) Hampir setiap sore ayah menayakan tentang pekerjaan rumah (PR)

Kalimat yg tidak efektif terdapat kepada nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
Lihat selengkapnya:
Latihan Soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP/MTs

Minggu, 22 Desember 2019

Contoh Soal Daftar Pustaka

Berikut ini adalah contoh soal tentang penulisan daftar pustaka. Lihat: Cara Penulisan Daftar Pustaka.

1. Penulisan daftar pustaka yang benar adalah . . . .
a. Sugiyono, 1997, Statistik untuk Penelitian, Bandung: CV Alpabeta.
b. Sugiyono. 1997. Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV Alpabeta.
c. Sugiyono. 1997, Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV Alpabeta
d. Sugiyono. 1997. Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV Alpabeta

2. Perhatikan identitas buku berikut!
Pengarang : Abdul Rozak
Judul Buku : Kalimat Efektif
Penerbit : PT Gramedia
Kota tempat terbit : Jakarta
Tahun terbit : 1986

Penulisan daftar pustaka yg tepat berdasarkan identitas buku tersebut adalah . . . .
a. Rozak, Abdul. Kalimat Efektif. Jakarta: PT Gramedia. 1986.
b. Rozak, Abdul. 1986. Kalimat Efektif. Jakarta: PT Gramedia.
c. Abdul, Rozak. 1986. Kalimat Efektif. Jakarta: PT Gramedia.
d. Abdul, Rozak. Kalimat Efektif. Jakarta: PT Gramedia. 1986.

3. Perhatikan dua buah buku berikut!
Judul buku: Sekolah itu Candu
Penulis: Roem Topatimasang
Penerbit:Insist Press Yogyakarta
Cetakan: Pertama, Juli 2007

Judul buku: Pernak-pernik Blog
Penulis: Fany Ariasari
Penerbit: Mediakita, Jakarta
Cetakan: Kedua, Juli 2007

Penulisan daftar pustaka yg tepat berdasarkan data buku tersebut adalah ....
a. Roem Topatimasang. 2007. Sekolah itu Candu. Yogyakarta: Insist Press.
     Fany, Aniasary. 2007. Pernak-pernik Blog. Jakarta: Mediakita.
b. Topatimasang, Roem. 2007. Sekolah itu Candu. Yogyakarta: Insist Press.
     Fany, Aniasary. 2007. Pernak-pernik Blog. Jakarta: Mediakita.
c. Ariasari, Fany. 2007. Pernak-pernik Blog. Jakarta: Mediakita.
    Topatimasang, Roem. 2007. Sekolah itu Candu. Yogyakarta: Insist Press.
d. Topatimasang, Roem. 2007. Sekolah itu Candu. Yogyakarta: Insist Press.
    Aniasary, Fany. 2007. Pernak-pernik Blog. Jakarta: Mediakita.

4. Perhatikan data buku berikut!
Data buku:
1) Buku berjudul Pengantar Novel Indonesia karangan Jakob Sumardjo diterbitkan oleh penerbit Karya Unipress kepada tahun 1983 di Jakarta.

2) Buku berjudul Anak Perawan di Sarang Penyamun karangan Sutan Takdir Alisyahbana diterbitkan kepada tahun 1992 di Jakarta oleh penerbit Dian Rakyat.

Penulisan daftar pustaka berdasarkan kedua data buku tersebut yg tepat adalah ...
a. Sumardjo, Jakob. Pengantar Novel Indonesia. Jakarta : Karya Unipress. 1983
    Alisyahbana, Sutan Takdir. Anak Perawan di Sarang Penyamun. Jakarta : Dian Rakyat. 1992
b. Jakob Sumardjo. 1983. Pengantar Novel Indonesia. Jakarta : Karya Unipress.
    Sutan Takdir Alisyahbana. 1992. Anak Perawan di Sarang Penyamun. Jakarta : Dian Rakyat.
c. Alisyahbana, Sutan Takdir. 1992. Anak Perawan di Sarang Penyamun. Jakarta : Dian Rakyat.
    Sumardjo, Jakob. 1983. Pengantar Novel Indonesia. Jakarta : Karya Unipress.
d. Alisyahbana, Sutan Takdir. Anak Perawan di Sarang Penyamun. 1992. Jakarta : Dian Rakyat.
    Sumardjo, Jakob. Pengantar Novel Indonesia. 1983. Jakarta : Karya Unipress.



Kunci Jawaban: 1-B, 2-B, 3-C, 4-C.




Minggu, 17 November 2019

Latihan Soal Un | Memperbaiki Kesalahan Penggunaan Kata, Kalimat, Bersama Ketidakpaduan Paragraf

Contoh Soal Memperbaiki Kesalahan Penggunaan kata, Kalimat, lalu Ketidakpaduan Paragraf 
Lihat juga:
Kumpulan Soal Simulasi UNBK Tahap 2 Bahasa Indonesia SMP/MTs Tahun 2020

A. Memperbaiki Kesalahan Penggunaan Kata
1. Perhatikan kalimat berikut!
Biaya pengurusan surat kendaraan terbang sampai tiga kali lipat sangat melukai masyarat.

Perbaikan kata yang bercetak miring adalah ....
A. ongkos, dinikmati
B. tarif, dirasakan
C. harga, merugikan
D. ongkos, meyulitkan

2. Bacalah teks berikut!
Tanaman yg dipupuk dengan pupuk kandang ternyata lebih tahap terhadap penyakit lalu subur. Daun lalu bunga dengan tanaman yg dipupuk dengan pupuk kandang lebih banyak. Tanaman pun terlihat lebih kuat lalu sehat. Tanaman yg dipupuk dengan pupuk kimia memiliki bunga lalu daun yg lebih sedikit. Selain itu, pupuk kandang mampu menjaga unsur keseimbangan unsur hara dalam tanah sehingga tanaman tetap mendapatkan gizi secara seimbang. Berbeda dengan pupuk kimia yg membuat tanah jadi rusak.

Perbaikan istilah gizi yg tepat adalah ...
A. nutrisi
B. vitamin
C. asupan
D. kalori

3. Bacalah kalimat di bawah ini!
Sepulang dari mentransfer uang di bank Mandiri, ia berurusan dengan polisi lalu lintas karena belum berSIM.

Perbaikan kesalahan penulisan kata yg bercetak miring dengan kalimat tersebut adalah ...
A. Mentransfer, ber-SIM
B. Menranser, ber-SIM
C. Mentransefer, ber-SIM
D. Mentransfer, ber SIM

5. Sejak awal bergulir, wacana diberi Bantuan Langsung Tunai (BLT) ditolak kalangan tertentu karen program tersebut dianggap membuat masyarakat malas.

Pengganti kata diberi dengan kalimat tersebut adalah ...
A. pemberian
B. memberi
C. memberikan
D. diberkan

6. Bacalah paragraf berikut!
Di persimpangan yg ada traffic light, sering terpampang tulisan “belok kiri ikuti lampu”. Pada prakteknya, para pengendara langsung belok kiri tanpa mengindahkan rambu-rambu tersebut. Hal ini merupakan pelanggaran lalu lintas yg kwalitasnya terbanyak.

Perbaikan kata yg tidak tepat dengan paragraf tersebut adalah ...
A. Lampu merah, praktiknya
B. Lampu merah, kuantitasnya
C. Praktiknya, kuantitasnya
D. Lampu merah, praktiknya, kuantitasnya

7. Bacalah pararaf berikut!
Kebakaran hutan pada lereng Lawu Utara merupakan ancaman buat ekosistem di wilayah itu. Ribuan hektar hutan yg masih menutupi sebagian lereng utara terancam rusak misalnya terjadi kebakaran. Lereng utara termasuk wilayah Karanganyar, terdapat lebih daripada 6.000 hektar hutan berbagai jenis

Perbaikan kata bercetak miring dengan paragraf tersebut adalah ...
A. atas, untuk, pada
B. di, untuk, dari
C. atas, bagi, dari
D. di, bagi, dari

8. Bacalah kalimat berikut!
Situasi (1) pasar malam menjadi perayaan (2) masyarakat desa.

Perbaikan penggunaan kata bernomor dengan kalimat tersebut adalah ...
A. (1) keadaan, (2) kesibukan
B. (1) perihal, (2) kesenangan
C. (1) keberadaan, (2) hiburan
D. (1) keadaan, (2) permasalahan

9. Bacalah kalimat berikut!
OSIS SMP Utama mengadakan kegiatan kerja sama untuk membersihkan lingkungan. Kegiatan itu dilaksanakan dengan cara membunuh sarang nyamuk penyebab demam berdarah.

Perbaikan pilihan kata kerja sama dan membunuh pada paragraf tersebut adalah ...
A. bekerja, memberantas
B. bekerja bakti, mencari
C. gotong royong, melenyapkan
D. kerja bakti, membersihkan
-------------------------------------------------------------------------
Lihat juga
Contoh Soal Menunjukkan Kalimat yg Tidak Padu dalam Teks (Paragraf)

B. Memperbaiki Kesalahan Penggunaan Kalimat
1. Bacalah kalimat tersebut yg tepat adalah ...
Rabies di Jakarta di pertahankan bebas melalui anjing, kucing lalu kera divaksin.

Perbaikan kalimat tersebut yg tepat adalah ...
A. Jakarta bebas rabies pertahankan dengan cara memvaksin anjing, kucing, lalu kera.
B. Pertahankan rabies Jakarta bebas dengan melalui memvaksin anjing. Kucing, lalu kera.
C. Bebas rabies dengan cara memvaksin anjing. Kuncing, lalu kera Jakarta bebas.
D. Jakarta partahankan bebas rabies dengan cara memvaksin anjing, kucing, lalu kera.

2. Bacalah paragraf berikut!
Dewasa ini ada dua media massa yg teramat penting, yaitu yg satu adalah media elektronik seperti radi, televisi, lalu internet lalu yg satu lagi adalah media cetak, seperti surat kabar lalu segala jenis majalah.

Agar menjadi kalimat yg efektif, kata yg harus dihilangkan adalah ...
A. yg satu adalah lalu yg satu lagi adalah
B. yg teramat penting
C. yg satu adalah lalu seperti
D. seperti lalu segala jenis

3. Bacalah kutipan berikut!
Ini hari terakhir putri latihan nyetir karena rencananya besok dia atas ikut ujian untuk mendapatkan SIM

Perbaikan kalimat tersebut agar menjadi kalimat efektif adalah ...
A. Hari ini Putri terakhir latihan setir mobil karena rencananya besok atas ikut ujian untuk mendapatkan SIM.
B. Hari ini terakhir Putri latihan nyetir mobil karena rencananya besok dia atas ikut ujian untuk mendapatkan SIM.
C. Hari terakhir ini Putri latihan nyetir, karena direncanakan besok dia atas ikut ujian untuk mendapatkan SIM.
D. Putri latihan nyetir ini hari terakhir karena rencananya besok dia atas ikut ujian untuk mendapatkan SIM.

4. Bacalah kalimat berikut!
Kepada seluruh siswa, agar segera berkumpul di lapangan.

Perbaikan kalimat tersebut agar menjadi efektif adalah ...
A. Seluruh siswa berkumpul di lapangan.
B. Seluruh siswa agar berkumpul di lapangan.
C. Seluruh siswa agar segera berkumpul di lapangan.
D. Kepada seluruh siswa segera berkumpul di lapangan.
-------------------------------------------------------------------------

C. Memperbaiki Ketidakpaduan Paragraf


Lihat: Syarat-Syarat Paragraf yg Baik lalu Efektif
1. Bacalah teks berikut!
(1) Paragraf pertama cerpen ini menceritakn agak berubahnya keadaan Negara Indonesia. (2) Paragraf kedua lalu ketiga bercerita tentang betapa sulitnya menjalankan kehidupan yg membutuhkan perjuangan berat untuk becus memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. (3) Paragraf keempat lalu selanjutnya berisi nasihat penulis dengan tokoh sang ayah yg sedang merayakan ulang tahun. (4) Untuk merayakan ulang tahunnya, Andra membawa teman-temannya ke pantai asuhan.

Perbaikan Paragraf tersebut supaya padu adalah menghilangkan kalimat nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

2. Bacalah teks berikut!
(1) Negara Yunani mengalami krisis keuangan sehingga tidak mampu membayar hutang ke IMF yg jatuh tempo tanggal 6 Juli 2020. (2) Yunani terkenal dengan peradaban ilmu pengatahuan. (3) Permasalahan keuangan Yunani itu sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. (4) Ini semua disebabkan karena manajemen perekonomian Yunani yg kurang terkontrol.

Perbaikan paragraf tersebut supaya padu adalah menhilangkan kalimat nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)

1. Bacalah paragraf berikut!
Menyaksikan film komedi bisa meningkatkan laju aliran darah ke jantung. Sebaliknya, menonton film tragedi membuat laju aliran darah berkurang. Perbedaan kedua laju aliran darah penonton film tragedi lalu komedi tersebut lebih dari 50 %. Demikian menurut suatu pengkajian yg disiarkan jurnal khusus di Inggris.

Agar menjadi kalimat yg padu, struktur kalimat ketiga yg tepat adalah ...
A. Perbedaan laju aliran darah kedua penonton film yaitu tragedi lalu komedi tersebut lebih dari 50 %.
B. Kedua perbedaan laju aliran darah penonton film tragedi lalu komedi tersebut lebih dari 50 %.
C. Kedua aliran darah penonton film tragedi lalu komedi tersebut lebih dari 50 %.
D. Perbedaan penonton film tragedi lalu komedi kedua laju aliran darah tersebut lebih dari 50 %.

Lihat juga:
Latihan Soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP/MTs 
Kumpulan Soal Simulasi UNBK Tahap 2 Bahasa Indonesia SMP/MTs Tahun 2020
Sumber: Naskah Soal UN SMP/MTs 

Kamis, 12 Desember 2019

Download Modul Bahasa Indonesia Kelas Ix Semester Ganjil

beringsang
 Dengan diberlakukannya standar isi untuk satuan pendidikan dasar menengah Download Modul Bahasa Indonesia Kelas IX Semester Ganjil
Prakata

Bismillahhiwabihamdihi,
Assalamualaikum Wr. Wb.


Dengan diberlakukannya standar isi untuk satuan pendidikan dasar menengah, maka penulis menyusun modul yg sesuai dengan tuntutan tersebut. Kami bersyukur kepada Allah SWT, karena atas petunjuk-Nya, kami berhasil menyusun Modul Bahasa Indonesia Kelas IX MTs NW Boro’Tumbuh untuk semester ganjil. Berikutnya, selawat serta salam senantiasa selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muahmmad SAW, keluarga serta sahabat-sahabarnya hingga akhir zaman.

Dalam modul ini hendak dipelajari hal-hal sebagai berikut:
  • Menemukan informasi dari dialog interaktif dengan tayangan televisi/radio.
  • Mengkritik lagi memuji berbagai karya (seni alias produk).
  • Melaporkan secara lisan berbagai peristiwa.
  • Membedakan fakta lagi opini dalam teks iklan lagi surat kabar.
  • Menemukan informasi dari indeks buku.
  • Menulis iklan baris.
  • Meresensi buku pengetahuan.
  • Menyunting karangan.
  • Menemukan tema lagi pesan syair.
  • Menganalisis unsur-unsur syair.
  • Menyanyikan puisi yg sudah dimusikalisasi.
  • Menceritakan kembali secara lisan isi cerpen.
  • Menemukan unsur-unsur cerpen
  • Menganalisis nilai-nilai kehidupan dengan cerpen
  • Menulis kembali cerpen yg sudah dibaca.
  • Menuis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi.

Kemudian dengan bagian akhir modul ini terdapat pula materi pengetahuan bahasa yg masih berkaitan dengan materi pokok di atas, yaitu:
  • Cara menggunakan huruf kapital lagi huruf besar.
  • Tentang kalimat efektif.

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta didik memperoleh pemahaman tentang materi pelajaran bahasa Indonesia kelas IX semester ganjil. Selanjutnya, peserta didik mampu berkomunikasi dalam empat aspek berbahasa yakni, kemampuan menyimak, membaca, berbicara, lagi menulis. Selain itu diharapkan peserta didik memiliki kemampuan bekerja sama, lagi berkomptensi dalam masyarakat yg majemuk, baik tingkat lokal, nasional, maupun global.

Dalam penyusunan modul  ini tentu masih ada kekurangannya, sebagaimana tiada gading yg tak retak, maka kritik lagi saran yg membangun dari semua pihak sangat ditunggu.

Terima kasih.
Wallahulmuwafiqu walhadi Ilaa Syabilirrasyad
Wassalamuaalaikum Wr. Wb


Penyusun,

...............................

Daftar Isi

PRAKATA, 3
DAFTAR ISI, 5
Dialog Interaktif, 7
Mengkritik lagi Memuji Berbagai Karya (Seni alias Produk), 13
Melaporkan Peristiwa, 17
Membedakan Fakta lagi Opini dalam Teks Iklan, 23
Indeks Buku, 29
Menulis Iklan Baris, 35
Meresensi Buku Pengetahuan, 41
Menyunting Karangan, 49
Syair, 57
Cerpen, 63
Musikalisasi Puisi, 79
Cerpen: Pelajaran Mengarang (Seno Gumira Ajidarma), 83
Cara Menggunakan Huruf Kapital, 89
Tentang Kalimat Efektif ,93
DAFTAR PUSTAKA , 99
Lihat Modul Selengkapnya...