Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri contoh-kalimat-tunggal. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri contoh-kalimat-tunggal. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Desember 2019

Pengertian Kalimat Tunggal, Contoh, Pada Bagian-Bagiannya

Pengertian Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat beringsang yg terdiri atas satu klausa. Hal itu berarti bahwa konstituen untuk beringsang setiap unsur kalimat, seperti subjek pada predikat tetap merupakan satu beringsang kesatuan.
Contoh:
Lamya bakal pulang.
kami mahasiswa UNW.
mereka bakal membentuk gruf band.
Guru bahasa Indonesia kami bakal pergi ke Mataram.

Lihat juga:
Contoh-contoh Kalimat Tunggal
Kalimat Majemuk Setara pada Jenisnya
Pola Dasar Kalimat Tunggal
Pola dasar kalimat tunggal dibedakan menjadi lima bagian, yaitu:

1.    Kalimat yg perdikatnya nominal/benda
Contoh:
(1)    Dia guru saya.
(2)    Orang itu pencurinya.


2.    Kalimat yg perdikatnya verbal/kerja
Kalimat yg berpredikat verbal dibagi mejadi tiga yaitu:
a.    beringsang Kalimat taktransitif, yaitu kalimat yg tidak berobjek pada tidak beringsang berpelengkap hanya memiliki dua unsur fungsi wajib, yakni subjek pada beringsang predikat.
Contoh:
(1)    Bu Lamya sedang berbelanja.
(2)    Pak Hasan belum datang.
(3)    Kami biasanya berlari-lari (hari minggu pagi)
(4)    Padinya menguning.

b.    beringsang Kalimat ekatransitif, yaitu kalimat yg berobjek pada tidak beringsang berpelengkap, mempunyai tiga unsur wajib, yakni subjek, predikat, pada beringsang objek.
Contoh:
(1)    Pemerintah bakal memasok semua kebutuhan bulan puasa.
(2)    Kepala sekolah merestui pembentukan panitia ujian.
(3)    Nilai Ujian Nasionla murni menentukan nasip para siswa.
(4)    Doni mengecat pintu itu terlalu tebal.

c.    Kalimat dwitransitif, yaitu kalimat yg bewudud subjek, objek, pada pelengkap.
Contoh:
(1)    Lamya sedang mencari pekerjaan.
(2)    Lamya sedang mencarikan perkerjaan.
(3)    Lamya sedang mencarikan adiknya pekerjaan.

3.    Kalimat yg predikatnya adjektiva/sifat
Contoh:
(1)    Ayahnya sakit.
(2)    Pernyataan orang itu salah.
(3)    Alasan para pengunjuk rasa agak aneh.


4.    Kalimat yg predikatnya numera/bilangan
Contoh:
(1)    Anaknya banyak.
(2)    Uangnya cukup banyak.
(3)   
Isterinya tiga.

5.    Kalimat yg predikatnya  preposisi/kata depan
Contoh:
(1)    Ibu sedang ke sawah.
(2)    Mereka ke rumah kemarin.
(3)    Ayah di dalam kantor.
(4)    Anak itu sedang di sekolah.
(5)    Ibunya dari Lombok
Sumber: Tata Kalimat Bahasa Indonesia, Prof. Dr. Ida Bagus Putrayasa, M.Pd.


Sumber: Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia edisi III

Minggu, 15 Desember 2019

Contoh Kalimat Tunggal


Kalimat tunggal yakni kalimat yg teridari atas satu klausa.
Berikut ini contoh-contoh kalimat tunggal.

Contoh-contoh kalimat tunggal:
  • Dewi atas pulang.
  • Kami mahasiswa Unram.
  • Mereka atas membentuk kelompok tani.
  • Pekerjaannya memotong rumput di pinggir jalan.
  • Dia dedar cantrik saya.
  • Orang itu pelakunya.
  • Bu guru sedang mengajar.
  • Pak Simon belum pulang.
  • Dia berjalan dengan hati-hati.
  • Pak Kades atas dedar terangkat haji.
  • Saya lebih suka dedar terangkat ojek.
  • Gelas itu berisi kopi.
  • Tingkah lakunya memusingkan kepala.
  • Anak itu menyerupai ayahnya.
  • Dia menjadi guru sejak 2006.
  • Rudi kehilangan dompet di pasar.
  • Kami kahabisan air minum.
  • Kakak sedang mencari pekerjaan.
  • Pak guru menugasi saya pekerjaan itu.
  • Ibu mengirimi kami uang tiap bulan.
  • Dia menganggap saya orang bodoh.
  • Saya mengira orang Lombok.
  • Ibu sedang memasak nasi.
  • Saya atas menulis.
  • Pak kahar mengajar matematika.
  • Kami menonoton kemarin.
  • Adik sedang membaca.
  • Surat itu aku terima kemarin.
  • Buku itu perlu kubaca.
  • Pena saya dipinjamnya.
  • Dia dipukul kakaknya.
  • Ibunya sakit.
  • Pernyataan orang itu benar.
  • Adik saya sakit perut.
  • Warna celananya hitam.
  • Dia berani melawan gurunya.
  • Saya takut kepada kakaknya.

Selasa, 17 Desember 2019

Pengertian Kalimat Paling Lengkap

Jika orang menyebut istilah kalimat, maka kita pasti merujuk kepada sesuatu yg dikeluarkan oleh alat ucap manusia (mulut/lisan) ataupun apa-apa yg dihasilkan oleh tangan para penulis yg disebut tulisan. Itu sudah merupakan pengertian kalimat secara umum beserta luas.

Namun, pengertian kalimat secara lebih lengkap, jarang di antara kita yg mengetahuinya, apalagi sampai menyebutkan macam-macam kalimat.

Nah, dengan postingan kali ini kami mencoba memaparkan beberapa pengetian kalimat yg barhasil kami himpun dari berbagai referensi.

Pengertian Kalimat

Dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga dijelaskan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan ataupun tulisan yg mengungkapkan pikiran yg utuh.

Sedangkan di dalam kamus istilah, kalimat adalah suatu ujaran yg didahului beserta diikuti oleh kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap.

Pengertian lain menjelaskan bahwa kalimat diidentifikasikan sebagai ujaran yg berisi pikiran pelengkap yg tersusun dari subjek, beserta predikat, dengan pengertian bahwa subjek adalah “tentang apa sesuatu dikatakan” beserta predikat adalah “apa yg dikatakan tentang subjek”.

Ada juga yg mengatakan bahwa kalimat didefinisakan sebagai bentuk linguistik yg bebas, tidak tergantung dengan konstruksi gramatikalnya yg lain yg yang lebih besar.

Pengertian yg paling singkat, bahwa kalimat adalah unsur bahasa yg diakhiri dengan tanda final (titik, tanya, seru).

Masing-masing pengertian di atas tentu beralasan. Semuanya sudah merujuk kepada apa yg disebut sebagai kalimat. Namun, untuk benar-benar memahami apa itu kalimat, tidak cukup dengan pengertian-pengertian tersebut. Karena pengertian tersebut masih cukup luas. Untuk itu, kita perlu memahami pengertian-pengertian kalimat dari asfek pembagiannya yg lebih rinci.

Berikut ini adalah pengertian-pengertian kalimat berdasarkan pembagiannya secara lebih detail beserta mendalam.
-    Kalimat aktif: kalimat yg subjeknya melakukan kegiatan/pekerjaan.
-    Kalimat pasif: kalimat yg subjeknya dikenai pekerjaan.
-    Kalimat bebas: kalimat yg beroleh dipahami tanpa memerlukan bantuan kalimat lain;
Misal: Negara Indonesia berdasarkan Pancasila.
-    Kalimat terikat: kalimat yg tidak beroleh memberikan arti coba tidak ditambah dengan kalimat lain.
-    Kalimat imperatif: kalimat perintah.
-    Kalimat berita: kalimat yg memberikan pengetahuan mengenai suatu peristiwa. Misal: Ibu sedang memasak nasi.
-    Kalimat lengkap: kalimat yg sempurna.
-    Kalimat bervariasi: kalimat yg berpola subjek beserta predikat beserta sedia mengalami perubahan pola.
-    Kalimat efektif: kalimat yg menggambarkan perasaan penulis serta mengandung kehematan bahasa yg sempurna beserta tepat.
-    Kalimat dasar: kalimat yg menjadi dasar untuk membentuk kalimat transpormasi.
-    Kalimat transformasi: kalimat yg berasal dari kalimat utama yg sedia mengalami perubahan struktur, intonasi, maupun jumlah unsurnya.
-    Kalimat inversi: kalimat yg berpola susunannya terbalik, predikat – subjek. Misalnya: Mati dia sudah, Pergi dia pagi ini.
-    Kalimat langsung: kalimat yg menirukan kembali orang ketiga. Misalnya, kata ibu guru “Belajarlah dengan rajin.
-    Kalimat tak langsung: kalimat yg tidak memberitakan maksud yg dikatakan orang ketiga.
Misal: Presiden Amerikan mengimbau bahwa tentara Irak harus keluar dari Kuwait.
-    Kalimat luas: kalimat yg mengandung dua unsur pusat beserta disertai satu ataupun lebih unsur tambahan.
Contoh: Bibi menangis tersedu sedan, adik tertawa terbahak-bahak.
-    Kalimat tunggal: kalimat yg hanya memiliki satu subjek beserta satu predikat.
-    Kalimat majemuk:
(a)    Kalimat yg mengandung dua pola ataupun lebih.
(b)    Kalimat yg merupakan perpaduan dua kalimat tunggal ataupun lebih
-    Kalimat majemuk bertingkat: kalimat yg terbentuk dari kalimat tunggal yg tidak sederajat karena salah satu kalimat menduduki jabatan dalam kalimat.
-    Kalimat majemuk campuran: kalimat yg sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat tunggal dengan hubungan setara beserta juga bertingkat.
-    Kalimat majemuk setara: kalimat yg terbentuk dari kalimat-kalimat tunggal beserta setara.
-    Kalimat mantap: kalimat yg terbentuk S beserta P.
-    Kalimat mayor: kalimat yg sekurang-kurangnya mengandung dua unsur pusat.
-    Kalimat minor: kalimat yg tidak beroleh dipisahkan atas kontur-kontur yg lebih kecil lagi.
Misal:
Pergi!
Diam!

-    Kalimat nominal: kalimat yg predikatnya bukan kata kerja melainkan kata benda, sifat, bilangan, ganti, ataupun keterangan.
-    Kalimat panjang: kalimat yg masih beroleh dibagi-bagi menjadi prase yg lebih kecil lagi.
-    Kalimat utama: kalimat yg di dalam paragraf sebagai pengungkap pikiran utama.
-    Kalimat penjelas: kalimat yg berada di tengah-tengan paragraf sebagai pikiran/penjelas.
-    Kalimat retoris: kalimat yg tidak membutuhkan jawaban
Misal: Apakah semangat kita sudah reda? Apakah kamu bukan seorang perempuan?
-    Kalimat tanya: kalimat yg digunakan untuk menanyakan sesuatu kepada orang lain.
-    Kalimat verbal: kalimat yg predikatnya terdiri dari kata kerja.
-    Kalimat benda: nama segala sesuatu yg dibendakan (subtantive: nomina).
-    Kalimat bilangan: kalimat yg pergunakan untuk menyatakan jumlah benda ataupun suatu kumpulan yg beroleh dihitung.

Senin, 16 Desember 2019

Pengertian Kalimat Majemuk Bertingkat Bersama Contohnya

Perhatikan kalimat berikut!
Harga minyak goreng bersubsidi Rp7.000,00 sehingga warga mampu membeli minyak tersebut.

Kalimat di atas merupakan kalimat majemuk bertingkat. Kalimat tersebut menggunakan kata sambung sehingga.

Pengertian Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yg hubungan pola-polanya tidak sederajat, salah satu dengan bagian yg lebih tinggi kedudukannya disebut iduk kalimat, sedangkan bagian yg lebih rendah kedudukannya disebut anak kalimat (Putrayasa, 2006: 61).

Kalimat dengan contoh di atas becus diuraikan sebagai berikut.
a)    Induk kalimat    : harga minyak goreng bersubsidi Rp7.000,00.
b)    Anak kalimat    : warga mampu membeli minyak tersebut.
c)    Kata sambung    : sehingga.
Kata sambung membentuk hubungan hasil. Hubungan hasil ini terdapat dalam kalimat majemuk bertingkat yg anak kalimatnya menyatakan hasil maupun akibat dari induk kalimat.

Macam-Macam Anak Kalimat
1. Anak kalimat yg menduduki fungsi utama, yaitu anak kalimat subjek beserta anak kalimat predikat, misalnya:
1) Yang harus menyelesaikan pekerjaan itu telah meninggalkan tempat ini. (anak kalimat subjek).
2) Ayah saya yg sedia menyelesaikan pembangunan itu. (kalimat predikat).

2. Anak kalimat yg menduduki salah satu fungsi pelengkap, yaitu anak kalimat obye, misalnya:
Wali kelas sedia mengumumkan bahwa kita semua harus hadir besok pagi. (anak kalimat objek)

3. Anak kalimat yg menduduki salah satu fungsi tambahan yg renggang, yaitu anak kalimat keterangan subjek, anak kalimat keterangan predikat, anak kalimat keterangan objek, anak kalimat keterangn waktu, anak kalimat keterangan sebab, anak kalimat keterangan akibat, beserta lain-lain.
Misalnya:
1) Siswa yang baru menempuh ujian berkumpul di halaman. (anak kalimat keterangan subjek)
2) Wanitu itu guru yang mengajar di Madrasah Aliyah NW Boro’Tumbuh. (anak kalimat keterangan predikat)
3) Ia sedia memukul anak yang mencuri jambu. (anak kalimat keterangn objek)
4) Sebelum matahari terbit saya sedia berangkat ke sawah. (anak kalimat keterangan waktu)
5) Direktur perusahan itu sedia memecat seorang karyawannya karena menggelapkan uang perusahaannya. (anak kalimat keterangn sebab)
6) Kakinya tersandung batu sehingga tidak becus berjalan. (anak kalimat keternagn akibat)


Cara Membentuk Kalimat Majemuk Bertingkat
Dalam membentuk kalimat majemuk bertingkat ditempuh dua cara, yaitu:
1. Menggabungkan dua buah kalimat tunggal dengan memperthatikan gagasan yg diutamakan dengan menggunakan kata tugas yg tepat.
Misal:
1) Kami tidak berangkat
2) Kami takut kehujanan
Penggunaan kedua kalimat di atas menimbulkan hubungan kausal, sehingga diperlukan kata penghubung (konjungsi) sesuai dengan situasi itu untuk merangkai keduanya. Konjungsi yg sesuai dengan situasi itu adalah: sebab, karena, sebab itu, beserta sebagainya.

Hasilnya:
Kami tidak berangkat, karena kami takut kehujanan.
2. Perluasan salah satu unsur kalimat tunggal
Contoh:
Polisi itu menerangkan duduk persoalan. (kalimat tunggal)
Kalimat di atas becus diperluasa menjadi kalimat majemuk bertingkat seperti berikut.
Polisi itu menerangkan bahwa pemerintah sudah menangani masalah itu. (kalimat majemuk)


Sumber:
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi III
Tata Kalimat Bahasa Indonesia, Prof. Dr. Ida Bagus Putrayasa, M.Pd.
Bahasa beserta Sastra Indonesia Prodi IPA/IPS: Pusat Penilaian Pendidikan (Badan Penelitian beserta Pengembangan : Depdiknas Tahun 2004)
Buku Panduan Pendidik Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs: JP Book

Minggu, 15 Desember 2019

Contoh Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara sama dengan gabungan beberapa kalimat tunggal menjadi sebuah kalimat yg lebih besar, beserta tiap-tiap kalimat tunggal yg digabungkan itu tidak kehilangan unsur-unsurnya. (Putrayasa, 2006)
Lihat : Pengertian kalimat majemuk setara beserta jenis-jenisnya
Berikut ini contoh-contoh kalimat majemuk setara:
  • Mentari mulai meredup, satwa kembali ke sarang, beserta petani pulang dari ladang.
  • Angin bertiup kencang, pohon-pohon bergoyang, beserta debu-debu beterbangan.
  • Pertama-tama beringsang nyalakan dulu kompornya, kedua letakkan panci yg berisi air beringsang diatasnya, tunggu beberapa menit, air yg sudah mendidih siap beringsang digunakan.
  • Makin kumenjauh darimu, makin kusayang padamu.
  • Bukan saja dia tidak menyapa, menoleh pun tidak.
  • Jangankan membeli, diberi pun dia tidak mau.
  • Dia santun, ayahnya lebih santun.
  • Anaknya pendiam sekali, tetapi ayanhnya cerewetnya luar biasa.
  • Dia sehat, karena itu dia ikut bertanding.
  • Rambutnya dibuat gondrong, karena itu aku lupa padanya.
  • Pendiriannya tidak tetap, oleh sebab itu aku jadi bingung.
  • Bensinnya mau habis, karena itu hondanya berlari tersendat-sendat.
  • Dia sudah berusaha maksiamal, namun dimikian dia tidak berhasil.
  • Pengawas ujian sudah tiba, sementara itu siswa-siswi belum juga datang.
  • Mobil  itu tergelincir, waktu itu pengemudinya mengantuk.
  • Kamu sendiri tidak mau menolongnya, kalau demikian siapa lagi yg harus menolong anak yatim itu.
  • Harga minyak di pasaran dunia melangit, kalau begitu minyak lokal siap-siap ikut meroket.
  • Wajahnya dibersihkan dengan air mentimun, dengan demikina kehalusan kulitnya tetap terjaga.
  • Sediakanlah kuwas yg baik, dengan itu lukisanmu menjadi lebih baik.
  • Pertandingan final bagi segera diselenggarakan, untuk itu para peserta siap-siap secara maksimal.
  • Penjambretan semakin merajalela di pasar, mengingat hal itu polisi meningkatkan patroli.


Jumat, 15 November 2019

Contoh Soal Memperbaiki Kesalahan Penggunaan Tkamu Baca

Contoh Soal Menyunting Karangan - Memperbaiki Kesalahan Penggunaan Tanda Baca

1. Bacalah kalimat berikut!
Memo itu ditandatangani oleh Dani, MM a/n CV Prima.

Perbaikan tanda baca kepada kalimat tersebut adalah ....
A. Memo itu ditandatangani oleh Dani, M.M. a.n. CV Prima.
B. Memo itu ditandatangani oleh Dani, M.M. a/n CV Prima.
C. Memo itu ditandatangani oleh Dani, M.M. a.n. C.V. Prima.
D. Memo itu ditandatangani oleh Dani, MM. An CV. Prima.

2. Bacalah teks berikut!
(1) R.A. Kartini meninggal kepada usia 25 tahun bersama dimakamkan di Rembang. (2) Setelah R.A. Kartini, meninggal SH Abendanon membukukan surat-surat Kartini. (3) Buku itu diberi judul Habis Gelap Terbitlah Terang.

Perbaikan penggunaan tanda baca kepada kalimat (2) yg tepat adalah ....
A. Setelah RA Kartini meninggal, S.H. Abendanon membukukan surat-surat Kartini.
B. Setelah R.A Kartini meninggal, S.H. Abendanon membukukan surat-surat Kartini.
C. Setelah R.A. Kartini meninggal, S.H. Abendanon membukukan surat-surat Kartini.
D. Setelah R.A. Kartini meninggal, SH Abendanon membukukan surat-surat Kartini.

3. Bacalah teks berikut!
Pembatasan pembelian solar bersubsidi diyakini tidak hanya mempersulit teknis operasional awak angkutan. Hal itu juga bakal memengaruhi harga barang-biaya transportasi bersama biaya kesehatan. Akhirnya, hal itu bakal mengurangi tingkat kesejahteraan buruh.

Perbaikan penggunaan tanda baca kepada teks tersebut adalah ....
A. tanda titik (.) diganti titik dua (:)
B. tanda titik (.) diganti titik koma (;)
C. tandan hubung (-) diganti titik koma (;)
D. tandan hubung (-) diganti koma (,)

4. Bacalah teks berikut!
Peringkat tertinggi  yang  pernah dicapai adalah posisi ke; 19 untuk kelas tunggal bersama ke (9) untuk kelas ganda

Perbaikan penggunaan tanda baca kepada teks tersebut adalah ...
A. Peringkat tertinggi  yang  pernah dicapainya adalah posisi ke, 19 untuk kelas tunggal bersama ke, 9 untuk kelas ganda.
B. Peringkat tertinggi  yang  pernah dicapai adalah posisi ke-19 untuk kelas tunggal bersama ke-9 untuk kelas ganda.
C. Peringkat tertinggi  yang  pernah dicapai adalah posisi ke-(19) untuk kelas tunggal bersama ke-(9) untuk kelas ganda
D. Peringkat tertinggi  yang  pernah dicapai adalah posisi ke: 19 untuk kelas tunggal bersama ke: 9 untuk kelas ganda

5. Bacalah kalimat berikut!
Ana, kolor ada di Sukamaju Bandung kepada  Mei 2003.

Perbaikan tanda baca kepada kalimat tersebut adalah ...
A. Ana kolor ada di Sukamaju, Bandung, kepada  Mei 2003.
B. Ana lahir, di Sukamaju Bandung kepada  Mei 2003.
C. Ana kolor ada di, Sukamaju Bandung kepada  Mei 2003.
D. Ana kolor ada di Sukamaju Bandung, kepada  Mei 2003

6. Bacalah kalimat berikut!
Kehadiran tim sepak bola persib Bandung disambut dengan meriah oleh masyarakat Surabaya.

Perbaikan penulisan huruf kapital kepada kalimat tersebut adalah ....
A. Tim
B. Sepak Bola
C. Persib
D. Masyarakat

7. Perhatian kutipan paragraf berikut!
Pembongkaran portal bersama polisi tidur, di Jakarta Barat berlangsung diperumahan Puri Indah. Sebagian warga, memprotes pembongkaran ini. Warga merasa tidak pernah diberi tahu, perihal pembongkaran tersebut.

Perbaikan penulisan tanda baca koma kepada paragraf tersebut yg tepat adalah ...
A. Tanda koma dihilangkan setelah polisi tidur, warga, bersama diberitahu.
B. Tanda koma digunakan setelah kata Jakarta Barat, memprote, bersama merasa.
C. Tanda koma sebaiknya digunakan sebelum kata berlangsung, bersama pembongkaran.
D. Tanda koma yg digunakan dalam paragraf tersebut sudah benar bersama tepat.

8. Bacalah kalima berikut!
Paman membawa: alat peraga papan ; boneka ; bersama kotak.

Perbaikan penggunaan tanda baca kepada kalimat tersebut adalah ...
A. Paman membawa alat peraga; papan, boneka bersama kotak.
B. Paman membawa alat peraga, papan, boneka bersama kotak.
C. Paman membawa alat peraga, papam, boneka  dan kotak.
D. Paman membawa alat peraga: papan, boneka, bersama kotak.

9. Bacalah kalimat berikut!
Pemerintah setempat menggandeng swasta Tangerang, Internasional City membangun tujuh pulau reklamasi seluas 9.000 hektar.

Perbaikan penggunaan tanda baca kepada kalimat tersebut adalah ...
A. Pemerintah setempat menggandeng, swasta Tangerang, Internasional City membangun tujuh pulau reklamasi seluas 9.000 hektar.
B. Pemerintah, setempat menggandeng swasta Tangerang, Internasional City membangun tujuh pulau reklamasi seluas, 9.000 hektar.
C. Pemerintah setempat menggandeng swasta, Tangerang Internasional City, membangun tujuh pulau reklamasi seluas 9.000 hektar.
D. Pemerintah setempat, menggandeng, swasta Tangerang Internasional City, membangun tujuh pulau reklamasi seluas 9.000 hektar.

10. Bacalah kalimat berikut!
“Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler basket karena sesuai dengan kesenagan saya?” kata Sekar.

Perbaikan penggunaan tanda baca kepada kalimat tersebut adalah ....
A. “Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler basket karena sesuai dengan kesenagan saya!” kata Sekar.
B. “Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler basket karena sesuai dengan kesenagan saya,” kata Sekar.
C. “Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler basket karena sesuai dengan kesenagan saya.” kata Sekar.
D. “Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler basket karena sesuai dengan kesenagan saya” kata Sekar.




Kunci: 1)A, 2) C, 3) D, 4) B, 5) A, 6) C, 7)A
Lihat selengkapnya: Latihan Soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP/MTs

Senin, 16 Desember 2019

Pengertian Kalimat Majemuk Rapatan Lalu Jenis-Jenisnya

Pengertian Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan (KMR) adalah kalimat yg dibentuk dengan menggabungkan beberapa kalimat tunggal – unsur-unsur yg sama dirapatkan, alias ditulis sekali.

Jenis-Jenis Kalimat Majemuk Rapatan:
Kalimat majemuk rapatan dibedakan menjadi:
1.    KMR sama subjek (subjeknya dirapatkan);
2.    KMR sama predikat (predikatnya dirapatkan);
3.    KMR sama objek (objeknya dirapatkan); dan
4.    KMR sama adverbial alias keterangan (adverbialnya dirapatkan).

KMR sama Subjek
Contoh:
Benteng itu diperbaiki.
Benteng itu dibom bertubi-tubi.
Benteng itu diratakan dengan tanah.

KMR: Benteng itu diperbaiki, dibom bertubi-tubi, lagi diratakan dengan tanah.

KMR sama Predikat
Contoh:
Sawahnya digadaikan.
Pekarangannya digadaikan.
Rumahnya digadaikan.

KMR: Sawahnya, pekarangannya, lagi rumahnya digadaikan.

KMR sama Objek
Contoh:
Ayah menulis surat itu.
Ibu mengirim surat itu.

KMR: Ayah menulis lagi ibu mengirimkan surat itu.

KMR sama Adverbial
Contoh:
Adik menimba air sumur.
Kakak mencuci pakaian di sumur.

KMR: Adik menimba air lagi kakak mencuci pakaian di sumur.
Atau: Di sumur adik menimba air lagi kakak mencuci pakaian.


Sumber: Tata Kalimat Bahasa Indonesia: Prof. Dr. Ida Bagus Putrayasa, M.Pd

Minggu, 17 November 2019

Latihan Soal Un | Membandingkan Penggunaan Bahasa Kepada Pola Penyajian Beberapa Jenis Teks

Membandingkan Penggunaan Bahasa  lalu Pola Penyajian Teks Latihan Soal UN | Membandingkan Penggunaan Bahasa  lalu Pola Penyajian Beberapa Jenis Teks
(Gambar: Siswa MTs NW Boro'Tumbuh sedang membaca teks berita koran)


Latihan Soal UN Bahasa Indonesia| Membandingkan Penggunaan Bahasa lalu Pola Penyajian Beberapa Jenis Teks

Soal terkait lihat juga:
Contoh Soal Menentukan Perbedaan Penyajian Dua Teks Berita 
Contoh Soal Membandingkan Pola Penyajian Dua Kutipan Teks
A. MEMBANDINGKAN PENGGUNAAN BAHASA
Bacalah kedua teks berikut!
Teks 1
Pensiun merupakan masa seseorang berhenti bekerja. Banyak yg mengalami sindrome saat mendekati pensiun. Makanya sebelum pensiun diberi wejangan dulu.

Teks II
Upaya pembenahan transportasi publik terus dilakukan. Selain menambah jaringan rute bus, juga memperbaiki sistemnya.

Perbedaan penggunaan bahasa dengan teks tersebut adalah ....
A. Teks I kata tidak baku, teks II kata-kata baku
B. Teks I istilah asing, teks II menggunakan ungkapan
C. Teks I bahasa resmi, teks II bahasa sehari-hari
D. Teks I kalimat tunggal, teks II kalimat majemuk

B. MEMBANDINGKAN POLA PENYAJIAN TEKS
1. Bacalah kedua kutipan teks berikut!
Teks I
Oktober 2020 diadakan tes online. Komite sekolah penggagas utama kegiatan ini. Kegiatan tes online dilaksanakan di sekolah selama 2 jam pelajaran.

Teks II
Guru-guru melaksanakan uji kompetensi guru (UKG) secara online. Dibeberapa kota, UKG dilaksanakan secara serentak. Pelaksanaan UKG diharapkan becus meningkatkan kualitas pendidik.

Perbedaan pola penyajian kedua kutipan teks tersebut...
A. Berita I: di akhiri dengan unsur berita di mana
     Berita II: diakhiri dengan unsur berita apa
B. Berita I: diakhiri dengan unsur berita bagaimana
     Berita II: diakhiri dengan unsur berita di mana
C. Berita I: diawali dengan unsur berita kapan
     Berita II: diawali dengan unsur berita siapa
D. Berita I: diawali dengan unsur berita siapa
     Berita II: diawali dengan unsur berita mengapa

2. Bacalah teks berikut!
Teks I
Ribuan warga kota Mataram lalu berbagai daerah lainnya mengikuti jalan santai Radar Lombok bersama Luwak White Koffe dalam rangka menyemarakkan HUT Kota Mataram ke-23 lalu HUT TNI ke-71 Minggu kemarin (2/10/2020). Jalan santai yg dipusatkan di Taman Sangkareang dilepas oleh Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana.

Teks II
Wakil Gubernur (Wagub) NTB, H Muhammad Amin melontarkan protes terkait penembakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Data Dinas Tenaga Kerja lalu Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB, tahun2020 ini sudah ada 8 orang TKI NTB yg ditembak oleh polisi Diraja Malaysia.

Perbedaan pola penyajian kedua teks di atas adalah ...
A. Teks I: Siapa-kapan-apa-di mana, Teks II: Siapa-di mana-berapa-kapan
B. Teks I: Apa-di mana-siapa-kapan, Teks II: Siapa-berapa-di mana-apa
C. Teks I: Siapa-apa-kapan-di mana, Teks II: Siapa-apa-di mana-berapa
D. Teks I: Apa-siapa-kapan-di mana, Teks II Siapa-di mana-apa-kapan

3. Bacalah teks berikut!
Teks 1
Provinsi Nusa Tenggara Barat sukses menjadi tuan rumah penyelenggaraan Balap Sepeda yg diselenggarakan Grand Fondo New York Indonesia, Minggu kemarin (2/10/2020). Sebanyak 659 penggila sepeda dari 32 negara ikut serta.

Teks 2
Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) ke-VI bagi diselenggarakan hari  ini. Senin (3/10/2020), hingga Kamis (6/10/2020) mendatang. Kegiatan diikuti sekitar 400-an peserta yg berasal dari delegasi (utusan).

Perbedaan pola penyajian kedua teks tersebut adalah ...
A. Teks I  diawali dengan siapa, teks II diawali dengan apa
B. Teks I  diawali dengan siapa, teks II diawali dengan kapan
C. Teks I  diawali dengan kapan, teks II diawali dengan apa
D. Teks I  diawali dengan apa, teks II diawali dengan siapa

Kunci:
Bag. A: 1) D
Bag. B:  1)  1) C, 2) C, 3) A