Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri contoh-kalimat-majemuk-setara. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri contoh-kalimat-majemuk-setara. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Desember 2019

Pengertian Kalimat Majemuk Setara Kepada Jenis-Jenisnya

Pengertian Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk yaitu kalimat yan teridiri atas dua unsur klausa alias lebih. Kalimat majemuk dibedakan atas: kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, lagi kalimat majemuk rapatan.

Pengertian Kalimat Majemuk Setara (KMS)

Kalimat majemuk setara yaitu kalimat majemuk yg pola-pola kalimatnya memiliki kedudukan yg sederajat. Kalimat majemuk semacam ini biasanya ditandai dengan kata penghubung: dan, lagi, atau, tetapi, melainkan, sedangkan, lagi lain-lain.

Contoh kalimat majemuk setara:
Saya berangkat ke sekolah, sedangkan ibu pergi ke pasar.

Kalimat di atas berpola S-P-K, S-P-K.
Lihat juga:
Contoh-Contoh Kalimat Majemuk Setara  
Pengertian Kalimat Paling Lengkap
Jenis-Jenis Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara dibagi menjadi tiga yaitu KMS sejalan, KMS berlawanan, lagi KMS penunjukan.

1.    KMS Sejalan
Apabila arti kalimat yg digabungkan itu tidak berlawanan maka disebut KMS sejalan.
Contoh:
a.    Awan mengitam di langit.
b.    Angin sama sekali tidak terasa.
c.    Burung-burung pulang ke sarang.

KMS: Awan mengitan di langit, angin sama sekali tidak terasa, lagi burung-burung pulang kesarang.

2.    KMS Berlawanan
KMS berlawanan yaitu KMS yg bila terdapat pertentangan arti di antara kalimat-kalimat yg digabungkan.
Contoh:
a.    Pamannya pendiam sekali.
b.    Bibinya cerewet sekali.

KMS : Pamannya pendiam sekali, tetapi bibinya cerewet luar biasa.
a.    Kamu mau menerima lamarannya.
b.    Kamu bakal menjadi perawan tua.

KMS: Kamu mau merima lamarannya, alias kamu bakal menjadi perawan tua.
a.    Ciri khas manusia bukanlah kebijaksanaan.
b.    Kemauan manusia untuk hidup.

KMS: Ciri manusia bukanlah kebijaksanaan, melainkan kemauan manusia untuk hidup.

3.    KMS Penunjukan
KMS penunjukan yaitu bagian kalimat yg satu menunjuk kembali bagian kalimat yg lain.

Macam-macam KMS penunjukan:

KMS Penunjukan sebab akibat;
Dia sedang sakit, karena itu dia tidak ikut bertanding.

KMS penunjukan berlawanan;
Dia sudah bekerja keras, namun demikian dia tetap miskin.

KMS Penunjukan waktu;
Petugas pemeriksa bangunan sudah tiba, sementara itu para pekerja tetap berada di posnya.

KMS Penujukan tempat;
Di Jakarta banyak pengangguran, di sana orang sulit mencari pekerjaan.

KMS Penunjukan syarat;
Isterinya bakal segera melahirkan, kalau begitu bidan harus segera dipanggil.

KMS Penunjukan alat;
Sumur itu digali dengan alat modern, dengan itu pekerjaan bakal segera becus diselesaikan.

KMS Penunjukan tujuan;
Jembatan itu segera diperbaiki, untuk itu sudah disediakan semua bahan bangunan yg diperlukan.

KMS Penunjukan keadaan;
Ketahanan fisiknya memang luar biasa, dengan demikian dia lulus dalam ujian yg berat itu.

KMS Penunjukan perbandindan;
Dengan kemauan keras tugas itu becus diselesaikan, sejalan dengan itu kamu harus berusaha juga.
 

KMS Penunjukan alasan
Akhir-akhir ini keadaan makin kacau, sehubungan denan itu pemerintah mengadakan jam malam.



Sumber: Tata Kalimat Bahasa Indonesia, Prof. Dr. Ida Bagus Putrayasa, M.Pd.
Bahasa lagi Sastra Indonesia Prodi IPA/IPS: Pusat Penilaian Pendidikan (Badan Penelitian lagi Pengembangan : Depdiknas Tahun 2004)

Minggu, 15 Desember 2019

Contoh Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara sama dengan gabungan beberapa kalimat tunggal menjadi sebuah kalimat yg lebih besar, beserta tiap-tiap kalimat tunggal yg digabungkan itu tidak kehilangan unsur-unsurnya. (Putrayasa, 2006)
Lihat : Pengertian kalimat majemuk setara beserta jenis-jenisnya
Berikut ini contoh-contoh kalimat majemuk setara:
  • Mentari mulai meredup, satwa kembali ke sarang, beserta petani pulang dari ladang.
  • Angin bertiup kencang, pohon-pohon bergoyang, beserta debu-debu beterbangan.
  • Pertama-tama beringsang nyalakan dulu kompornya, kedua letakkan panci yg berisi air beringsang diatasnya, tunggu beberapa menit, air yg sudah mendidih siap beringsang digunakan.
  • Makin kumenjauh darimu, makin kusayang padamu.
  • Bukan saja dia tidak menyapa, menoleh pun tidak.
  • Jangankan membeli, diberi pun dia tidak mau.
  • Dia santun, ayahnya lebih santun.
  • Anaknya pendiam sekali, tetapi ayanhnya cerewetnya luar biasa.
  • Dia sehat, karena itu dia ikut bertanding.
  • Rambutnya dibuat gondrong, karena itu aku lupa padanya.
  • Pendiriannya tidak tetap, oleh sebab itu aku jadi bingung.
  • Bensinnya mau habis, karena itu hondanya berlari tersendat-sendat.
  • Dia sudah berusaha maksiamal, namun dimikian dia tidak berhasil.
  • Pengawas ujian sudah tiba, sementara itu siswa-siswi belum juga datang.
  • Mobil  itu tergelincir, waktu itu pengemudinya mengantuk.
  • Kamu sendiri tidak mau menolongnya, kalau demikian siapa lagi yg harus menolong anak yatim itu.
  • Harga minyak di pasaran dunia melangit, kalau begitu minyak lokal siap-siap ikut meroket.
  • Wajahnya dibersihkan dengan air mentimun, dengan demikina kehalusan kulitnya tetap terjaga.
  • Sediakanlah kuwas yg baik, dengan itu lukisanmu menjadi lebih baik.
  • Pertandingan final bagi segera diselenggarakan, untuk itu para peserta siap-siap secara maksimal.
  • Penjambretan semakin merajalela di pasar, mengingat hal itu polisi meningkatkan patroli.


Selasa, 17 Desember 2019

Pengertian Kalimat Paling Lengkap

Jika orang menyebut istilah kalimat, maka kita pasti merujuk kepada sesuatu yg dikeluarkan oleh alat ucap manusia (mulut/lisan) ataupun apa-apa yg dihasilkan oleh tangan para penulis yg disebut tulisan. Itu sudah merupakan pengertian kalimat secara umum beserta luas.

Namun, pengertian kalimat secara lebih lengkap, jarang di antara kita yg mengetahuinya, apalagi sampai menyebutkan macam-macam kalimat.

Nah, dengan postingan kali ini kami mencoba memaparkan beberapa pengetian kalimat yg barhasil kami himpun dari berbagai referensi.

Pengertian Kalimat

Dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga dijelaskan bahwa kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan ataupun tulisan yg mengungkapkan pikiran yg utuh.

Sedangkan di dalam kamus istilah, kalimat adalah suatu ujaran yg didahului beserta diikuti oleh kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap.

Pengertian lain menjelaskan bahwa kalimat diidentifikasikan sebagai ujaran yg berisi pikiran pelengkap yg tersusun dari subjek, beserta predikat, dengan pengertian bahwa subjek adalah “tentang apa sesuatu dikatakan” beserta predikat adalah “apa yg dikatakan tentang subjek”.

Ada juga yg mengatakan bahwa kalimat didefinisakan sebagai bentuk linguistik yg bebas, tidak tergantung dengan konstruksi gramatikalnya yg lain yg yang lebih besar.

Pengertian yg paling singkat, bahwa kalimat adalah unsur bahasa yg diakhiri dengan tanda final (titik, tanya, seru).

Masing-masing pengertian di atas tentu beralasan. Semuanya sudah merujuk kepada apa yg disebut sebagai kalimat. Namun, untuk benar-benar memahami apa itu kalimat, tidak cukup dengan pengertian-pengertian tersebut. Karena pengertian tersebut masih cukup luas. Untuk itu, kita perlu memahami pengertian-pengertian kalimat dari asfek pembagiannya yg lebih rinci.

Berikut ini adalah pengertian-pengertian kalimat berdasarkan pembagiannya secara lebih detail beserta mendalam.
-    Kalimat aktif: kalimat yg subjeknya melakukan kegiatan/pekerjaan.
-    Kalimat pasif: kalimat yg subjeknya dikenai pekerjaan.
-    Kalimat bebas: kalimat yg beroleh dipahami tanpa memerlukan bantuan kalimat lain;
Misal: Negara Indonesia berdasarkan Pancasila.
-    Kalimat terikat: kalimat yg tidak beroleh memberikan arti coba tidak ditambah dengan kalimat lain.
-    Kalimat imperatif: kalimat perintah.
-    Kalimat berita: kalimat yg memberikan pengetahuan mengenai suatu peristiwa. Misal: Ibu sedang memasak nasi.
-    Kalimat lengkap: kalimat yg sempurna.
-    Kalimat bervariasi: kalimat yg berpola subjek beserta predikat beserta sedia mengalami perubahan pola.
-    Kalimat efektif: kalimat yg menggambarkan perasaan penulis serta mengandung kehematan bahasa yg sempurna beserta tepat.
-    Kalimat dasar: kalimat yg menjadi dasar untuk membentuk kalimat transpormasi.
-    Kalimat transformasi: kalimat yg berasal dari kalimat utama yg sedia mengalami perubahan struktur, intonasi, maupun jumlah unsurnya.
-    Kalimat inversi: kalimat yg berpola susunannya terbalik, predikat – subjek. Misalnya: Mati dia sudah, Pergi dia pagi ini.
-    Kalimat langsung: kalimat yg menirukan kembali orang ketiga. Misalnya, kata ibu guru “Belajarlah dengan rajin.
-    Kalimat tak langsung: kalimat yg tidak memberitakan maksud yg dikatakan orang ketiga.
Misal: Presiden Amerikan mengimbau bahwa tentara Irak harus keluar dari Kuwait.
-    Kalimat luas: kalimat yg mengandung dua unsur pusat beserta disertai satu ataupun lebih unsur tambahan.
Contoh: Bibi menangis tersedu sedan, adik tertawa terbahak-bahak.
-    Kalimat tunggal: kalimat yg hanya memiliki satu subjek beserta satu predikat.
-    Kalimat majemuk:
(a)    Kalimat yg mengandung dua pola ataupun lebih.
(b)    Kalimat yg merupakan perpaduan dua kalimat tunggal ataupun lebih
-    Kalimat majemuk bertingkat: kalimat yg terbentuk dari kalimat tunggal yg tidak sederajat karena salah satu kalimat menduduki jabatan dalam kalimat.
-    Kalimat majemuk campuran: kalimat yg sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat tunggal dengan hubungan setara beserta juga bertingkat.
-    Kalimat majemuk setara: kalimat yg terbentuk dari kalimat-kalimat tunggal beserta setara.
-    Kalimat mantap: kalimat yg terbentuk S beserta P.
-    Kalimat mayor: kalimat yg sekurang-kurangnya mengandung dua unsur pusat.
-    Kalimat minor: kalimat yg tidak beroleh dipisahkan atas kontur-kontur yg lebih kecil lagi.
Misal:
Pergi!
Diam!

-    Kalimat nominal: kalimat yg predikatnya bukan kata kerja melainkan kata benda, sifat, bilangan, ganti, ataupun keterangan.
-    Kalimat panjang: kalimat yg masih beroleh dibagi-bagi menjadi prase yg lebih kecil lagi.
-    Kalimat utama: kalimat yg di dalam paragraf sebagai pengungkap pikiran utama.
-    Kalimat penjelas: kalimat yg berada di tengah-tengan paragraf sebagai pikiran/penjelas.
-    Kalimat retoris: kalimat yg tidak membutuhkan jawaban
Misal: Apakah semangat kita sudah reda? Apakah kamu bukan seorang perempuan?
-    Kalimat tanya: kalimat yg digunakan untuk menanyakan sesuatu kepada orang lain.
-    Kalimat verbal: kalimat yg predikatnya terdiri dari kata kerja.
-    Kalimat benda: nama segala sesuatu yg dibendakan (subtantive: nomina).
-    Kalimat bilangan: kalimat yg pergunakan untuk menyatakan jumlah benda ataupun suatu kumpulan yg beroleh dihitung.

Senin, 16 Desember 2019

Pengertian Kalimat Tunggal, Contoh, Pada Bagian-Bagiannya

Pengertian Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat beringsang yg terdiri atas satu klausa. Hal itu berarti bahwa konstituen untuk beringsang setiap unsur kalimat, seperti subjek pada predikat tetap merupakan satu beringsang kesatuan.
Contoh:
Lamya bakal pulang.
kami mahasiswa UNW.
mereka bakal membentuk gruf band.
Guru bahasa Indonesia kami bakal pergi ke Mataram.

Lihat juga:
Contoh-contoh Kalimat Tunggal
Kalimat Majemuk Setara pada Jenisnya
Pola Dasar Kalimat Tunggal
Pola dasar kalimat tunggal dibedakan menjadi lima bagian, yaitu:

1.    Kalimat yg perdikatnya nominal/benda
Contoh:
(1)    Dia guru saya.
(2)    Orang itu pencurinya.


2.    Kalimat yg perdikatnya verbal/kerja
Kalimat yg berpredikat verbal dibagi mejadi tiga yaitu:
a.    beringsang Kalimat taktransitif, yaitu kalimat yg tidak berobjek pada tidak beringsang berpelengkap hanya memiliki dua unsur fungsi wajib, yakni subjek pada beringsang predikat.
Contoh:
(1)    Bu Lamya sedang berbelanja.
(2)    Pak Hasan belum datang.
(3)    Kami biasanya berlari-lari (hari minggu pagi)
(4)    Padinya menguning.

b.    beringsang Kalimat ekatransitif, yaitu kalimat yg berobjek pada tidak beringsang berpelengkap, mempunyai tiga unsur wajib, yakni subjek, predikat, pada beringsang objek.
Contoh:
(1)    Pemerintah bakal memasok semua kebutuhan bulan puasa.
(2)    Kepala sekolah merestui pembentukan panitia ujian.
(3)    Nilai Ujian Nasionla murni menentukan nasip para siswa.
(4)    Doni mengecat pintu itu terlalu tebal.

c.    Kalimat dwitransitif, yaitu kalimat yg bewudud subjek, objek, pada pelengkap.
Contoh:
(1)    Lamya sedang mencari pekerjaan.
(2)    Lamya sedang mencarikan perkerjaan.
(3)    Lamya sedang mencarikan adiknya pekerjaan.

3.    Kalimat yg predikatnya adjektiva/sifat
Contoh:
(1)    Ayahnya sakit.
(2)    Pernyataan orang itu salah.
(3)    Alasan para pengunjuk rasa agak aneh.


4.    Kalimat yg predikatnya numera/bilangan
Contoh:
(1)    Anaknya banyak.
(2)    Uangnya cukup banyak.
(3)   
Isterinya tiga.

5.    Kalimat yg predikatnya  preposisi/kata depan
Contoh:
(1)    Ibu sedang ke sawah.
(2)    Mereka ke rumah kemarin.
(3)    Ayah di dalam kantor.
(4)    Anak itu sedang di sekolah.
(5)    Ibunya dari Lombok
Sumber: Tata Kalimat Bahasa Indonesia, Prof. Dr. Ida Bagus Putrayasa, M.Pd.


Sumber: Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia edisi III